1. Rachael Ray
Photo source: Variety
Nama Rachael Ray melambung tinggi berkat acara masak-memasaknya di salah satu stasiun TV. Perempuan hebat ini bukanlah celebrity chef yang memiliki restoran ternama, Rachael dikenal sebagai celebrity food fashionista yang berhasil mengajak banyak perempuan untuk menghadirkan seni memasak di rumah sendiri. Dia juga berhasil mengubah persepsi masyarakat tentang masak-memasak yang sering dianggap sebagai ‘pekerjaan kotor dan tidak menarik’ di dapur menjadi sesuatu yang sangat berkelas. Buku 30 Minute Meals karyanya juga menginspirasi banyak orang untuk lebih berani memasak.2. Clare Smyth
Photo source: Eater London
Penggemar Gordon Ramsay pasti mengenal Clare Smyth yang adalah kepala koki restoran Ramsay, serta chef wanita pertama di Inggris yang mengelola restoran pemegang bintang 3 Michelin. Ini tentunya merupakan pencapaian besar dalam hidup Clare. Namun, prosesnya jelas tidak mudah. Ketekunan dan semangat Clare adalah hal yang membuatnya bertekad untuk tidak membiarkan gender membatasi kesuksesannya. Clare pun mengakui kalau dunia kuliner sangat didominasi oleh kaum laki-laki. Tapi Clare bangga karena sebagai chef wanita, ia cukup tangguh untuk menjalani profesi ini, serta berkuasa untuk menambah sentuhan feminin dalam setiap proses masak yang dilakukan.3. Julia Child
Photo source: Hollywood Reporter
Nama Julia Child mungkin tidak asing lagi di telinga kalian karena chef wanita ini sudah masuk dalam dunia kuliner televisi sejak tahun 1963. Julia terkenal berkat ‘kenekatannya’ dalam mempopulerkan masakan Perancis di tengah dapur rumah tangga ibu-ibu di Amerika Serikat. Ia menormalisasi masakan Gourmet sehingga dapat dinikmati oleh semua orang, tidak hanya yang berduit saja. Sikapnya yang percaya diri, berani bereksperimen dengan masakan, mampu mengakui kesalahan, dan memprioritaskan passion daripada kesempurnaan membuat ia dikagumi oleh para chef lainnya, baik sesama chef wanita maupun chef pria.4. Alice Waters
Photo source: Harvard Business Review
Alice Waters dikenal sebagai chef wanita yang menyukai teknik memasak masakan Perancis, dan selalu berhasrat untuk menggunakan produk lokal yang alami. Alice membuka restoran pertamanya, Chez Panisse di Berkeley pada tahun 1971 yang menghadirkan menu fenomenal berupa 5 five course dengan harga yang tetap. Menu-menu tersebut dibuat dari produk lokal paling segar dan organik yang ia dapatkan dari komunitas petani dan peternak di sekitarnya. Alice sangat menginspirasi karena ia memiliki komitmen sustainability yang dipegang teguh dan dipraktikkan dengan cara selalu menggunakan makanan organik dan sehat di restorannya. Dia menjadi salah satu pelopor yang menggalakkan gaya hidup lokal dan organik yang kini menjadi tren di seluruh dunia.5. Rachel Khoo
Photo source: Going Places Magazine
Chef wanita dan penulis buku masakan kelahiran London ini memaksimalkan kekreativitasan untuk menarik perhatian publik terhadap dunia kuliner melalui sosial media. Karya Rachel menunjukkan bahwa kebiasaan untuk berpikir out of the box dan unik adalah kunci keberhasilan. Rachel ‘mengawinkan’ cita rasa Melayu, Cina, Austria, dan Inggris di masakannya. Kecintaannya pada dunia masak-memasak juga mengantarnya ke Paris untuk membuka restorannya sendiri bernama Little Paris Kitchen dalam flat pribadinya. Tanpa disangka, setiap proses yang ia abadikan di YouTube selama membangun restoran ini membuatnya semakin sukses dan dikenal oleh dunia. Para kritikus makanan Perancis pun mengagumi gaya Rachel yang alami dan unik.6. Cristeta Comerford
Photo source: caamedia
Chef wanita asal Filipina ini memulai debut masaknya di Amerika Serikat. Ia memulai karirnya dari bawah dengan bekerja sebagai trainee di industri kuliner yang keras ini. Berkat ketangguhannya, pekerjaan pertamanya sebagai koki di sebuah hotel di Chicago akhirnya membuahkan hasil. Di tahun 2005, Cristeta ditunjuk oleh Presiden Clinton sebagai perempuan pertama keturunan Asia yang menjadi chef eksekutif White House. Dia membawa passion-nya dan kecintaannya akan makanan sehat pada pekerjaannya sebagai koki. Kemampuannya menciptakan menu-menu lezat dikagumi banyak orang dan juga membuat Michelle Obama memintanya untuk tetap bekerja di White House selama masa pemerintahan Barack Obama. Filosofi kehidupan yang dianutnya pasti akan membuat kalian terinspirasi, “Jangan bercita-cita untuk mencari nafkah, tapi bercita-citalah untuk membuat perubahan.”7. Daniela Soto-Innes
Photo source: excellencemagazine
Daniela Soto-Innes membuktikan bahwa umur tidak bisa membatasi kita untuk menjadi yang terbaik. Perempuan kelahiran Mexico yang baru berumur 28 tahun ini sukses berada dalam deretan World’s Best Female Chef. Chef wanita yang sedang naik daun ini dianugerahi gelar bergengsi untuk masakannya yang dinamis dan inovatif di restoran Mexico kontemporer bernama Cosme dan Atla yang berlokasi di New York. Bakat Daniela tidak terjadi begitu saja, ia menghabiskan bertahun-tahun untuk melatih kemampuannya di bawah pengawasan chef Enrique Olvera di sebuah restoran bernama Pujol. Bersama Enrique, Daniela akhirnya membuka Cosme pada tahun 2014 dan sejak saat itu perhatian elit gastronomi di New York tertuju padanya. Tidak terbatas pada Cosme, Daniela juga membuka Atla yang merupakan restoran casual dengan hidangan klasik Mexico sebagai menu andalannya.8. Pim Techamuanvivit
Photo source: Time Out
Pim Techamuanvivit berhasil membawa restoran miliknya, Namh, pernah menjadi restoran terbaik di dunia peringkat 49. Karirnya dimulai sebagai food blooger dan pembuat selai, ini sungguh menyiratkan pesan kepada kita untuk “start with small step” demi mencapai kesuksesan. Pim belajar memasak dari teman dan kerabatnya yang sama-sama tumbuh di Bangkok. Ibu dan dua kakak perempuannya yang banyak belajar dari nenek Pim langsung juga sangat mempengaruhi keahlian Pim dalam memasak. Usahanya pun berbuah manis, kini Pim memiliki restoran bernama Kin Khao yang memegang bintang Michelin di San Francisco.9. Dominique Crenn
Photo source: Eater SF
Chef wanita ternama ini dikenal berkat restorannya, Atelier Crenn, yang mendapatkan penghargaan bintang 3 Michelin. Dominique juga dianugerahi gelar Chef Wanita Terbaik di dunia tahun 2016. Ketertarikannya pada dunia masak dimulai dari tanah kelahirannya di Perancis. Dominique kecil mewariskan skill memasak dari kedua orang tuanya yang sangat menyukai fine dining. Lalu dia memulai training sebagai koki tahun 1988 di San Francisco. Kita patut bangga karena Dominique sempat menetap di Indonesia sebagai kepala koki InterContinental Hotel di Jakarta pada tahun 1997. Ia kembali ke California tahun 1998 dan bekerja sebagai executive chef di Manhattan Beach selama beberapa tahun. Kemudian di tahun 2011 ia membuka Atelier Crenn. Tak butuh waktu lama, di tahun 2012 ia sudah berhasil mengantongi penghargaan bergengsi dari Michelin.10. Elena Arzak
Photo source: Great British Chef
Elena Arzak berhasil memperoleh penghargaan sebagai chef wanita terbaik di tahun 2012. Restorannya pun masuk dalam deretan 50 restoran terbaik di dunia. Bisa dibilang, Elena berkecimpung dalam dunia kuliner hampir di seluruh hidupnya. Dari kecil, dia membantu restoran keluarganya di Spanyol sejak usia 11 tahun. Dan kini, Elena bersama Ayahnya berperan sebagai head chef di restorannya. Restoran Elena berhasil meraih bintang 3 Michelin. Itu merupakan hasil kerja kerasnya selama berlatih dan bekerja di elBulli Catalonia, Le Gavroche di London, Le Louis XV di Monte Carlo, La Maison Troisgros di Roane dan Restaurant Pierre Gagnaire di Paris. Sangat menginspirasi ya ke-10 chef wanita di atas? Jadi, yang mana chef favorit kalian?