1. Pukis
Photo source: bisnisbandung.com
Kue pukis yang berbentuk setengah lingkaran ini benar-benar tak lekang oleh waktu. Kalau dulu pilihan rasanya hanya terbatas pada original, keju, dan cokelat, kini kue pukis sudah naik kelas. Banyak yang memodifikasi kue pukis dengan rasa kekinian, seperti greentea, red velvet, dan masih banyak lagi. Kalau dilihat-lihat, kue pukis ini merupakan alkuturasi dari kue wafle. Buat yang belum tahu, kue pukis yang kita kenal sekarang adalah kue jajanan pasar khas Desa Sampang Kebumen. Dulunya ada beberapa pemuda dari desa tersebut yang dipekerjakan oleh orang Tionghoa untuk membuat kue yang saat ini kita kenal sebagai kue pukis. Sang pemilik usaha awalnya merahasiakan resep dari kue ini. Namun, berkat keuletan salah satu pemuda, pemilik akhirnya mempercayakan dia untuk membuat kue tersebut dengan resep rahasia. Kemudian para pemuda tersebut akhirnya keluar dari tempat kerjanya dan membuat usaha kue pukis sendiri di daerah asalnya.2. Kue Pancong
Photo source: Youtube Dapur Dina
Sekilas, bentuk kue pancong terlihat sama seperti kue pukis. Cetakan yang digunakan untuk memasaknya memang sama, tapi rasa kedua kue ini sungguh berbeda. Tidak seperti kue pukis yang memakai tepung terigu, kue pancong terbuat dari tepung beras, parutan kelapa, santan, dan garam. Setelah matang, barulah di atasnya diberikan taburan gula pasir. Kue jajanan pasar yang jadul ini dikenal berasal dari Betawi. Asalnya kue ini dibuat saat perayaan hari Idul Fitri saja. Tapi sekarang kue pancong bisa dinikmati kapanpun. Uniknya lagi, kue pancong juga terkenal di berbagai kota di Indonesia, namun dengan nama yang berbeda. Misalnya, di Jawa Tengah, kue ini dikenal sebagai kue gandos. Sedangkan di Surabaya, masyarakat menyebutnya sebagai kue rangin. Lain lagi untuk orang Bojonegoro, kue pancong disebut dengan kue tratak. Bagaimana dengan di daerahmu?3. Onde-Onde
Photo source: idntimes.com
Kue jajanan pasar yang ikonik dengan bentuk bulat dan taburan wijen di permukaannya ini ternyata bukan asli Indonesia. Onde-onde merupakan modifikasi dari kue khas Tiongkok. Di negara asalnya, onde onde disebut dengan nama matuan, mayuan, atau zhendai. Kue ini sudah ada sejak zaman Majapahit lho. Tapi di Tiongkok, umurnya lebih lama lagi. Kue ini muncul sekitar tahun 1045-256 SM. Di Indonesia sendiri, onde-onde pertama kali dijajakan oleh pedagang Tiongkok. Saat dijajakan pertama kali di negeri kita, onde-onde berisi pasta kacang merah yang manis. Namun seiring waktu berlalu, makanan ini mengalami proses akulturasi dan isinya diganti dengan kacang hijau yang sudah dilembutkan. Saat ini, filling onde-onde makin beragam lagi. Mulai dari cokelat, green tea, hingga keju mozarella.4. Bika Ambon
Photo source: dapurmenel.com
Saat mendengar namanya, orang mungkin mengira kue jajanan pasar ini berasal dari Ambon. Tapi faktanya, bika ambon merupakan makanan khas Sumatera Utara, tepatnya dari Medan. Banyak cerita tentang latar belakang nama bika ambon yang beredar di masyarakat. Ada yang bilang nama ambon diambil dari lokasi tempat pertama kali bika ambon dipopulerkan, yaitu jalan Ambon di Medan. Tapi ada juga yang mengatakan kalau ambon berasal dari istilah Medan yang artinya lembut. Meski kisah sejarahnya masih simpang siur, kenikmatan makanan yang terbuat dari tepung tapioka, telur, gula, pengembang, dan santan ini tak ada duanya. Apalagi sekarang jenisnya makin bervariasi, ada rasa pisang, durian, keju, atau cokelat.5. Kue Putu
Photo source: resepkoki.id
Gerobak yang diiringi suara siulan mendenging bisa menjadi pertanda kalau penjualnya sedang menawarkan kue putu. Mungkin kalian menebak kalau asal mula kue ini adalah dari Bali. Sayang sekali, dugaan tersebut salah. Kisah kue putu sebenarnya bisa kita dapatkan di “China Silk Museum”. Konon kabarnya, kue putu ini berasa dari Tiongkok dan sudah ada sejak dinasti Ming yang berjaya di 1200 tahun yang lalu. Di negara asalnya, kue jajanan pasar ini dikenal dengan sebutan Xian Roe Xiao Long. Nama tersebut menggambarkan penampilan kue ini, yaitu berupa kue beras dengan isi kacang hijau yang dikukus dalam cetakan bambu. Tradisi filling kacang hijau kemudian diubah oleh masyarakat Indonesia menjadi isi gula merah yang jauh lebih mudah didapatkan di negeri ini.6. Kue Lumpur
Photo source: id.tastemade.com
Sejatinya, kue lumpur merupakan kue jajanan pasar yang terbuat dari santan, tepung terigu, telur, air, margarin, gula, dan irisan kelapa muda yang diletakkan di atasnya. Namun, kue lumpur yang dijual dewasa ini mengganti potongan kelapa dengan kismis yang jauh lebih mudah dicari. Ada yang penasaran tentang asal usul kue lumpur? Banyak ahli sejarah yang menyatakan kalau kue lumpur dikenalkan oleh orang Portugis saat menjajah Indonesia dulu. Kue lumpur terinspirasi dari kue khas Portugis yang bernama pasteis de nata. Kue aslinya biasanya dibuat dari custard yang merupakan campuran susu dan kuning telur. Saat di bawa ke Indonesia, adonannya tentu disesuaikan dengan bahan yang mudah ditemukan. Ada yang terbuat dari tepung kentang, atau juga tepung terigu.7. Dodol
Photo source: yamu.lk
Banyak yang menghubung-hubungkan dodol dengan kue keranjang khas Tionghoa. Memang tidak salah, ada yang mengatakan kalau pembuatan dodol dipengaruhi oleh kehadiran kue keranjang yang sudah mulai dibawa orang Tiongkok ke Indonesia sejak 1-6 SM. Namun, kalau ditelisik lebih jauh, bahan pembuatnya cukup berbeda. Kue keranjang biasanya menggunakan gula pasir, sedangkan dodol pakai gula merah dan campuran santan. Jaman dahulu, dodol dianggap sebagai makanan kelas atas. Dodol juga sarat nilai gotong royong karena dulu untuk membuat dodol diperlukan banyak orang. Untungnya saat ini sudah banyak pengrajin dodol yang membuat kita lebih mudah untuk menyantap kue jajanan pasar ini. Terlebih lagi, Indonesia punya beragam jenis dodol yang menarik. Seperti dodol Betawi, dodol Garut, jenang Kudus, Madumongso, hingga Gelinak yang dikenal di Pulau Bangka dan Palembang.8. Klepon
Photo source: Netral News
Ngemil klepon di sore hari memang paling nikmat. Kue jajanan pasar ini begitu praktis karena ukurannya bulat kecil-kecil seperti kelereng dan bisa dimakan dalam satu gigitan. Di dalam klepon disisipi potongan gula merah yang teksturnya meleleh saat klepon dikukus. Rasanya makin lengkap dan gurih berkat topping parutan kelapa saat disajikan. Tapi sebenarnya, dari manakah klepon berasal? Tidak ada catatan khusus yang menuliskan kota asal klepon. Namun, banyak orang mengatakan kalau kue ini sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda. Ada juga yang berpendapat kalau jajanan ini berasal dari Jawa Tengah karena sering dihidangkan bersama getuk dan cenil. Meski tergolong jajanan jadul, nama klepon tetap dikenal oleh anak muda masa kini. Ini tidak lain karena banyak yang berinovasi membuat klepon dengan isi grean tea, vanilla, ovomaltine, dan lainnya agar semakin diminati banyak orang.9. Serabi
Photo source: bisnisukm.com
Siapa yang suka sekali dengan serabi? Memang sulit menolak kesedapan serabi yang lembut dan manis. Apalagi saat dinikmati bersama kopi hangat di pagi atau sore hari. Kalau selama ini kita mengenal serabi berasal dari Solo atau Bandung, ternyata versi asli Serabi bukanlah dari Indonesia. Serabi sering disebut-sebut sebagai versi lain dari pancake. Hanya saja, kue jajanan pasar ini dibuat dari tepung beras dan santan, bukan tepung terigu dan susu. Bentuknya yang sekilas mirip dengan apem membuat kue ini disebut-sebut berasal dari India. Hal itu mungkin saja terjadi karena jaman dulu banyak bangsa India yang berdagang ke Nusantara. Yang pasti, saat ini serabi sudah beredar di seluruh Indonesia. Yang paling legendaris bisa kalian temukan di Yogyakarta, yaitu Serabi Notosuman yang sudah dikenal sejak tahun 1923. Betapa kayanya, ya, bangsa ini memiliki kue jajanan pasar yang begitu beragam? Apalagi setiap kue punya cerita menarik yang seru-seru. Kalau dari ragam kue yang kita bahas di atas, apa nih yang menjadi jajanan favorit kamu? Cover photo source: Istimewa