Nibblers, apakah kalian termasuk orang yang suka banget mengonsumsi fast food dan junk food? Kedua jenis makanan ini memang cukup difavoritkan oleh banyak orang. Bahkan, sepertinya cukup sulit ya bagi kita untuk menolak rasa lezat dan aroma menggoda dari kedua jenis makanan ini meskipun kita sedang berusaha diet dan hidup sehat?
Selain rasanya yang hampir tak pernah mengecewakan, penyajian junk food dan fast food ini juga sangat praktis. Tak heran jika keduanya kerap dijadikan alternatif terbaik untuk mengisi perut, terutama jika kalian sedang sibuk dan tak punya banyak waktu untuk makan.
Meskipun sudah banyak orang yang menjadikan makanan-makanan semacam ini sebagai gaya hidup, terutama mereka yang tinggal di kota-kota besar, ternyata masih banyak yang mengira kalau fastfood dan junkfood merupakan satu jenis makanan yang sama. Padahal, keduanya ternyata cukup jauh berbeda lho, Nibblers. Yuk simak artikel ini sampai habis untuk tahu perbedaan di antara keduanya seperti yang dikutip dari Food to Live!
1. Definisi Fast Food dan Junk Food
Source: Freepik
Dari namanya saja, kalian seharusnya sudah tahu dong kalau kedua jenis makanan ini memiliki definisi yang berbeda. Jika diartikan secara harfiah, fastfood dalam Bahasa Inggris memiliki arti makanan cepat. Sementara itu, junkfood dalam Bahasa Inggris sendiri diartikan sebagai makanan sampah. Sesuai dengan penamaannya, keduanya memiliki ciri khas masing-masing dalam proses penyajian dan juga nilai nutrisi yang dikandungnya.
2. Kandungan Gizi
Source: Freepik
Sudah tak diragukan lagi, junkfood dan fastfood ini memang sangat enak di lidah dan bikin nagih. Namun ternyata, kandungan gizi di dalam makanan-makanan tersebut ternyata sangat rendah dan bahkan tak ada sama sekali. Tak heran jika banyak ahli gizi yang menyarankan kita untuk menghindarinya.
Tapi, kita tak bisa langsung mengklaim kalau kedua jenis makanan tersebut sama sekali tak layak makan. Junkfood sudah jelas bisa disebut sebagai makanan sampah dan sama sekali tidak sehat untuk tubuh karena nilai gizi yang terkandung di dalamnya bisa dibilang nyaris tidak ada. Bahkan, melansir Healthline, makanan tersebut justru mengandung banyak sampah seperti lemak, kolestrol, dan bahan pengawet yang justru berbahaya untuk kesehatan.
Sementara itu, fastfood masih boleh lah kita konsumsi sesekali. Pasalnya, jenis makanan satu ini masih memiliki kandungan gizi—meskipun hanya sedikit dan tidak berpengaruh besar terhadap kebutuhan nutrisi harian tubuh. Bahkan, fastfood juga cocok dijadikan makanan alternatif karena biasanya mengandung banyak karbohidrat yang dapat diolah menjadi energi oleh tubuh. Nggak jarang juga, ada bebeapa jenis fastfood yang mengandung cukup vitamin ataupun protein.
3. Cara Pengolahan Makanan
Source: Freepik
Masih bingung caranya membedakan fast food dan junk food? Kalau begitu, coba deh kalian perhatikan cara pengolahannya. Junkfood biasanya telah diolah oleh produsen dan dijual dalam keadaan matang sehingga konsumennya tak perlu lagi mengolah ulang makanan tersebut.
Kalaupun diolah ulang, junkfood biasanya gak membutuhkan banyak persiapan dan cukup dipanaskan saja. Ditambah lagi, makanan semacan ini juga sering ditambahkan obat pengawet dalam jumlah besar sehingga dapat bertahan hinga berhari-hari atau bahkan bertahun-tahun.
Di lain sisi, fastfood atau yang juga dikenal sebagai makanan cepat saji ini memang biasa disajikan dalam waktu yang cepat, namun makanan ini biasanya masih harus melalui proses pengolahan terlebih dahulu.
Biasanya, makanan ini akan dibumbui atau diolah dengan cara direbus atau sejenisnya sebelum disimpan dalam lemari es. Nah, baru ketika Nibblers ingin menyantap makanan cepat saji tersebut, kalian masih harus memproses ulang makanan tersebut dengan cara digoreng atau dipanggang.
4. Cara Penyajian
Source: Freepik
Tak hanya cara pengolahannnya saja yang berbeda, kedua jenis makanan rendah nutrisi tersebut juga biasanya dikemas dengan cara yang berbeda. Junkfood yang diperjualbelikan dalam keadaan matang ini biasanya disajikan dalam kemasan tertutup dan bahkan kedap udara. Tujuannya tentu saja untuk menjaga agar makanan yang telah diawetkan tersebut tak terkena udara yang bisa merusak kualitasnya.
Berbanding terbalik, makanan cepat saji justru dihidangkan dalam keadaan terbuka dan bahkan ditempatkan dalam suatu wadah seperti piring ataupun kotak makan, tak jauh berbeda dengan makanan sehari-hari. Nah, karena makanan ini jarang ditambahkan zat pengawet, tentu saja kalian harus segera memakannya sebelum kualitas makanan tersebut berubah dan akhirnya basi.
5. Contoh Makanan
Source: Freepik
Untuk memperjelas perbedaan fastfood dan junkfood ini, yuk kenali apa saja sih makanan-makanan yang masuk ke dalam kedua kategori tersebut. Tak hanya makanan dari luar saja, kalian juga harus bisa dong membedakan makanan lokal mana saja yang bisa disebut sebagai makanan sampah dan mana yang masuk ke dalam kategori makanan cepat saji.
Makanan sampah alias junk food ini tentu sangat beragam macamnya dan pastinya kerap kalian konsumsi di kehidupan sehari-hari. Beberapa di antaranya yang sudah diketahui oleh banyak orang adalah permen, popcorn, mie instan, minuman bersoda, keripik kentang, donat, dan kue kemasan.
Meskipun banyak yang menyebut burger sebagai makanan cepat saji, ada baiknya jika kita menjauhinya, terutama burger tanpa sayur, karena kandungan negatifnya lebih banyak daripada manfaatnya.
Tak hanya itu saja, beberapa jajanan lokal juga bisa masuk ke dalam kategori junkfood ini, misalnya saja berbagai jenis gorengan, asinan, dan juga cilok. Selain itu, jeroan yang jadi favorit banyak orang di Indonesia juga bisa digolongkan sebagai junkfood karena lebih banyak mengandung kolestrol, lemak jenuh, dan zat-zat lain penyebab kanker yang tentu saja berbahaya untuk tubuh.
Makanan-makanan yang masuk ke dalam kategori fastfood juga tidak kalah banyak. Biasanya, makanan-makanan ini akan kalian temukan di warung atau restoran cepat saji. Beberapa di antaranya adalah sandwich, sushi, kebab, ayam goreng krispi, salad buah, dan masih banyak lagi.
Itulah tadi beberapa perbedaan fast food dan junk food. Nah, karena sekarang kalian sudah bisa membedakan keduanya, ada baiknya jika kalian mulai berhati-hati dan mengurangi konsumsi junkfood, ya!