Bubur Sumsum
Photo source: kopibrisbane.com.au
Bubur sumsum merupakan salah satu jenis yang merupakan makanan khas di wilayah pulau Jawa. Kudapan ini berwarna putih ini terbuat dari tepung beras dan dimakan dengan kuah manis yang berasal air gula merah. Walaupun menyandang nama sumsum, namun bubur sumsum jarang ada yang benar-benar mengandung sumsum. Namanya sendiri diberikan karena penampilannya yang seperti sumsum tulang pada saat disajikan. Kuliner ini memiliki sebuah filosofi yang sangat menarik, loh. Warna putih dari tepung melambangkan kebersihan hati dan pikiran atau tubuh yang kembali segar. Sedangkan warna merah dan manis dari gula merah melambangkan kesejahteraan, rasa terima kasih, atau manisnya hidup dan kebahagiaan. Umumnya bubur sumsum disajikan untuk orang-orang yang membantu kelancaran berjalannya acara besar, seperti pernikahan, sunatan dan lainnya. Sesuai makna simbolisnya, dibuat dengan tujuan agar orang-orang yang telah membantu tersebut bisa melepas rasa lelah karena telah bekerja keras. Rasa manis akan membantu mengembalikan energi, sedangkan tepung beras yang lembut akan memberikan kenyamanan di mulut dan perut serta mudah dicerna.Bubur Kacang Hijau
Photo source: masakapahariini.com
Nibblers pernah ke Yogyakarta? Jika pernah, berarti nibblers pasti sering melihat warung-warung yang menjual makanan yang satu ini di pinggir-pinggir jalan. Warung Burjo merupakan salah satu tempat ter-asyik untuk bercengkrama sambil menikmati semangkuk kuliner ini. Burjo pada hakikatnya merupakan kudapan yang terdiri dari kacang hijau yang dicampur dengan kuah santan dan gula. Biasanya, burjo disajikan dengan tambahan ketan hitam atau roti. Burjo dapat dengan mudah ditemui dimana saja, terutama di tempat-tempat yang menjual roti bakar atau mie instan.Bubur Candil
Photo source: lintasusaha.com
Bandung dikenal memiliki beberapa makanan khas yang menggoda untuk dicoba. Salah satunya diantaranya adalah bubur candil. Memiliki bahan dasar ketela, tepung tapioka, gula merah, daun pandan, dan air untuk buburnya dan santan, daun pandan, dan garam untuk kuahnya, kuliner ini memiliki rasa yang legit dan gurih. Namanya sendiri berasal dari candil berbentuk bola-bola seperti bakso berukuran kecil yang memiliki tekstur kenyal karena terbuat dari tepung tapioka. Di beberapa daerah kudapan ini sering disebut sebagai biji salak.Bubur Ketan
Photo source: harianmu.com
Terbuat dari ketan hitam dengan kuah yang terdiri dari santan dan gula, kudapan ini memiliki nama yang berbeda-beda di beberapa wilayah di Indonesia. Di Bali, dikenl dengan bubuh injin. Sedangkan di Sumatera dikenal dengan nama pulut. Ketan hitam dikenal memiliki banyak manfaat untuk tubuh manusia. Diantaranya adalah menurunkan kolesterol, menaikkan gula darah, dan mengandung vitamin serta mineral.Bubur Kampiun
Photo source: Restaurant Nusantara
Bubur yang satu ini merupakan salah satu makanan khas yang berasal dari Sumatera Barat, tepatnya di kota Bukittinggi. Memiliki citarasa yang manis dan lembut, merupakan makanan yang nibblers tidak boleh lewatkan jika berkunjung ke Bukittinggi. Kuliner ini sangat kaya rasa dan dijamin menggugah selera. Kenapa? Karena pada intinya merupakan gabungan dari ragam bubur manis yang biasa dikonsumsi. Komponen penyusun dari bubur kampiun umumnya terdiri dari campuran ketan putih yang dikukus, sumsum, ketan hitam, kolak pisang/ubi, kacang hijau, dan candil. Bubur kampiun juga bisa ditambahkan pacar cina, biji salak, dan srikaya yang umum ditemui. Proses pembuatannya yang rumit membuat makanan tidak bisa diracik oleh banyak orang. Proses pemasakan air, pemotongan bahan-bahan, pemerasan santan hingga pengadukan ketan hitam, dan sumsum semuanya berlangsung secara simultan. Untuk nibblers yang tinggal di Jakarta dan ngiler untuk mencoba makanan yang satu ini tidak perlu jauh-jauh pergi ke Bukittinggi untuk mencobanya. Nibblers bisa menemukannya di restoran Bopet Mini dengan rasa yang sama persis dengan rasa yang di Bukittinggi. Nah, varian bubur apa nih yang akan nih yang akan nibblers santap sore nanti?