Nibblers, tau dong apa itu mille crepes? Kue manis yang belakangan makin hits dan berbentuk lapisan crepe yang ditumpuk ini memiliki isian krim di dalamnya. Karena penamaannya, banyak orang mengira mille crepes berasal dari Perancis. Eits, crepe emang hidangan penutup khas Perancis, tetapi mille crepes justru tidak lahir di negeri tersebut. Kok bisa?
Crepes Emang dari Perancis, Tapi…
Photo source: @ceethefoodee
Mille crepes lahir pertama kali dari tangan koki asal Jepang, Emy Wada. Ia mencari cara bagaimana dessert seperti crepe bisa dibawa pulang dan disantap kemudian, alih-alih langsung memakannya di tempat.
Bisa jadi Emy Wada merujuk pada Crepes Suzette, crepe klasik Perancis yang kerap disajikan bersama es krim, buah-buahan, dan saus legit. Dessert ini paling enak dimakan langsung. Jika tidak, citarasa dan teksturnya tidak senikmat saat baru dihidangkan.
Maka, Emy Wada pun menciptakan mille crepes pada tahun 1985 agar mudah dibawa pulang. Nama mille crepes berarti ribuan crepe, seperti halnya mille-feuille yang berarti ribuan lembar, puff pastry bertumpuk-tumpuk dengan isian krim pastry.
Faktanya, mille crepes terdiri atas setidaknya 20 lembar crepe yang ditumpuk sedemikian rupa dengan olesan krim di setiap layer. Dengan cara ini, crepe dapat dinikmati kapan aja.
Siapa Emy Wada?
Photo source: @apkrindo
Emy Wada, nama populernya Lady M, merintis karier dalam dunia kuliner pada tahun 1970-an. Saat itu ia menjadi pemasok kue-kue kepada tujuh dari sepuluh cafe terbaik Tokyo.
Pada tahun 1985, ia membuka restorannya sendiri bernama Paper Moon Cafes di Tokyo dan menjadikan kue Original Mille Crepe sebagai signature menu. Tahun 2001 ia melebarkan sayapnya ke New York sebagai pemasok kue untuk restoran ternama. Tak lama, ia pun membuka Lady M Boutique di Upper East Side.
Namun, Emy Wada memutuskan mundur dari pengelolaan Lady M. Belakangan, Lady M makin giat membuka cabang di berbagai kota di AS. Emy Wada memutuskan untuk fokus mengelola restorannya sendiri, Paper Moon di Tokyo. Berkat kegigihannya, Paper Moon pun sukses membuka cabang di Hong Kong serta Manila.
Ciri Khas Mille Crepes
Photo source: @apkrindo
Selain agar mudah dibawa pulang, trik menumpuk crepe ala Emy Wada ini juga dilakukan untuk menjaga kesegaran crepe. Seperti kamu tahu, lembaran crepe begitu tipis dan cenderung mudah mengering dengan cepat.
Emy Wada menemukan cara menumpuk crepe dengan olesan isi di tiap lembarnya mampu menjaga kelembutan tekstur crepe lebih lama. Penamaan mille crepes ibarat penggabungan dua dessert klasik Perancis, yaitu crêpes dan mille-feuille.
Mille crepe adalah satu dari sekian yogashi alias makanan bergaya Barat yang lahir di Jepang. Crepe dari Perancis, tetapi mille crepe dibuat pertama kali di Jepang. Termasuk jenis yogashi lainnya adalah Japanese Short Cake, Pudding a la Mode, Coffee Jelly, Cream Puff, dan Japanese Fluffy Pancake. Jadi, bisa dibilang mille crepes berasal dari Jepang yang berupa hasil adaptasi kuliner Barat.
Lalu, apa saja ciri khas mille crepes yang membuatnya berbeda dari crepe biasa?
- Berupa tumpukan lembaran crepe tipis.
- Setiap lembaran crepe diberi olesan tipis krim pastry dan ditumpuk satu sama lain.
- Original Mille Crepe resep Emy Wada menggunakan setidaknya 20 layer crepe dengan bagian atas ditutupi oleh crust berwarna keemasan dan caramelized.
Rahasia Membuat Mille Crepes Enak
Photo source: @staub_ca
Toko kue yang menyajikan mille crepes mudah ditemui kok di Indonesia. Namun, membuatnya sendiri pasti tak kalah enak. Walau resep mille crepe tampak simpel seperti membuat crepe biasa, satu-satunya kunci terpenting dalam memasak mille crepes adalah kesabaran. Yup, butuh waktu cukup untuk mendiamkan adonan, memasak kulit crepe satu per satu, hingga menumpuk lembaran crepe menjadi sebuah kue cantik.
Jadi, apa rahasia membuat mille crepes enak?
1. Diamkan adonan lebih dahulu
Ini penting agar terigu menyerap semua cairan yang dicampurkan. Gluten dalam terigu pun punya kesempatan beristirahat. Tips ini membantu kamu membuat kue crepe yang lembut lho.
2. Siapkan area kerja yang nyaman
Untuk membuat crepe kamu nggak butuh banyak peralatan kok. Namun, beberapa peralatan utama adalah pan anti lengket, centong sup, dan spatula silikon untuk membalikkan crepe. Pastikan area kerja tempatmu memasak cukup nyaman dan luas untuk menaruh tumpukan crepe, krim, dan piring saji.
3. Pakai api kecil
Saat memasak crepe, gunakan api kecil hingga sedang agar crepe mencapai tingkat kematangan yang pas. Ingat, kamu perlu crepe berwarna terang dan lembut, bukan yang krispi dan agak gosong.
4. Pakai wajan anti lengket
Karena memakai wajan anti lengket, kamu nggak usah menambahkan butter lagi. Lebih baik lagi kalau kamu memasak dengan pan khusus crepe atau kulit risoles yang menggunakan sisi “pantat” wajan. Proses bikin crepe jadi lebih cepat lho.
5. Sesuaikan waktu memasak
Wajan cenderung cepat panas seiring waktu. Di titik ini kamu bisa mempersingkat waktu masak atau mengatur ulang panas agar crepe tidak sampai gosong.
6. Jangan langsung ditumpuk!
Menumpuk crepe yang baru matang bukan ide bagus. Lebih baik biarkan lembaran crepe ini mendingin secara terpisah. Gunakan cooling rack atau tempat lain yang memungkinkan sirkulasi udara di sekitar crepe lancar. Ini membuat crepe tidak cepat lembek akibat uap panas yang masih terperangkap di dalamnya.
7. Oles pastry cream tipis aja
Yup, jangan sampai kamu overfilling dengan mengoleskan pastry cream atau isian lain terlalu banyak. Ini bisa membuat crepe susah merekat satu sama lain dengan baik.
Sebaiknya, mulai mengolesi crepe dari tengah ke tepi. Sisakan ruang di tepi crepe agar krim tidak meluber sampai ke tepi crepe
8. Dinginkan sebelum dipotong
Agar setiap layer terlihat cantik ketika dipotong dan crepe saling menempel sempurna, dinginkan mille crepe sebelum dipotong. Bungkus crepe dengan plastic wrap dan dinginkan dalam lemari es selama 30 menit. Baru kamu bisa memberinya topping buah-buahan dan menghias dengan gula tabur.
Sekarang kamu udah tahu apa itu mille crepe dan bagaimana sejarahnya. Nah, Nibblers tim yang mana nih: tertantang memasaknya sendiri atau langsung beli jadi?
