Nibblers, sudah tahu belum apa itu rum atau rhum? Buat yang sering baking atau bikin cake pasti sudah gak asing dengan bahan bernama rum essence yang bisa memperkuat aroma manis dari blackforest, pudding, vla, dan kue-kue lainnya. Selain untuk bahan bikin kue, sekarang pun aroma rum esens juga sering dijadikan campuran minuman kopi kekinian yang menambah sedap aroma kopi susunya.
Tapi buat yang belum tau, rum itu sebetulnya salah satu jenis minuman keras atau minuman beralkohol tinggi lho. Sebelum terkenal sebagai esens dalam pembuatan kue, rum lebih dulu dikenal sebagai bahan untuk meracik cocktail. Oleh karena bahan asalnya yang merupakan minuman keras beralkohol tinggi itu yang membuatnya jadi perdebatan apakah Muslim boleh memakainya sebagai campuran baking atau nggak.
Yuk kita bahas dan berkenalan dengan rum!
Apa Itu Rum?
Dilansir dari The Spruce Eats, rum merupakan minuman keras beralkohol hasil dari sulingan gula, baik dari gula tebu murni, molase, dan sirup. Rum merupakan salah satu jenis minuman spirit atau minuman beralkohol hasil proses distilasi tertua yang ada di dunia. Sejarah awal pembuatan rum beriringan dengan kolonialisasi dan pembukaan pertanian gula tebu (sugarcane) di kawasan Hindi Barat, Kepulauan Karibia, serta Amerika Selatan pada tahun 1700-an. Minuman ini akhirnya sangat populer dikonsumsi oleh masyarakat di New England hingga akhirnya menyebar ke seluruh dunia.
Photo source: Istockphoto
Pemakaian gula tebu inilah yang membedakan rasa dan aroma rum dibandingkan minuman beralkohol lainnya. Air gula tebu terlebih dahulu akan disaring, dipisahkan, kemungkinan dicampur molase untuk selanjutnya difermentasi dan disuling atau distilasi. Karena pembuatannya dari sulingan gula tebu, membuat aroma beserta rasa dari rum bersifat manis seperti gula panggang atau karamel yang menjadikannya digemari banyak orang. Selain itu, sebagai minuman jenis spirits hasil distilasi, kadar alkohol rum juga terbilang cukup tinggi hingga mencapai 40%.
Photo source: Istockphoto
Secara tradisional, cairan rum akan disimpan dalam tong-tong kayu dan jenis kayunya ini pula yang turut menentukan kualitas rasa serta warna rum-nya. Selain jenis kayu, iklim juga mempengaruhi warna dan berapa lama minuman beralkohol ini bertahan lama. Rum yang diproduksi di daerah beriklim tropis umumnya akan berumur lebih singkat dibandingkan di daerah beriklim dingin. Itulah sebabnya kenapa rum yang diproduksi di daerah Karibia cenderung berwarna lebih gelap dan umurnya hanya 3-5 tahun, sedangkan yang diproduksi di Amerika Utara akan berwarna lebih terang serta berumur sampai 10 tahun.
Jenis-Jenis Rum di Dunia
Saat ini rum sudah menyebar ke seluruh dunia dan masing-masing negara mempunyai tradisi pembuatannya. Masing-masing proses membuat karakteristik rum yang berbeda dan punya ciri-khasnya tersendiri. Seperti ada rum yang berwarna terang, keemasan, cokelat gelap, dan punya aroma berbumbu yang khas.
Berikut ini beberapa tipe dan jenis-jenis rum yang terkenal di dunia!
1. Light Rhum atau Rum Putih
Jenis rum yang pertama dan cukup dikenal luas adalah light rhum atau yang dikenal juga sebagai rum putih. Ini adalah jenis rum yang paling umum dan merupakan minuman keras yang sangat lembut, seperti vodka yang menyukai makanan manis. Karena rasanya yang lembut, membuatnya jadi rum yang paling populer untuk diracik dalam pembuatan cocktail atau mojito dan harga pasarannya yang cukup terjangkau. Rum ini umumnya disimpan dalam tangki baja tahan karat sampai satu tahun untuk kemudian disaring sebelum dibotolkan.
2. Rum Emas atau Gold Rhum
Photo source: Istockphoto
Seperti dengan namanya, rum emas atau gold rhum memang punya warna kuning keemasan atau bisa juga cokelat terang seperti amber. Soal cita-rasanya masih cukup mulus seperti halnya light rum, tapi sedikit lebih kuat. Profil rasa tersebut disebabkan dari proses produksi congener (senyawa organik yang dihasilkan selama produksi) atau penambahan karamel.
Rum emas ini seringkali disimpan dalam tong-tong kayu yang terbuat dari batang kayu oak, sehingga berkontribusi pada rasa serta tekstur warnanya. Jenis rum ini juga favorit untuk pembuatan cocktail untuk memperkuat warnanya yang keemasan hingga agak gelap.
3. Dark Rhum
Dark rhum alias rum gelap memang punya rasa yang lebih strong sehingga dalam pemakaiannya sering dicampur dengan light rhum. Tapi jenis ini memang terkenal sebagai rum terkaya yang mendapatkan rasanya dari penyimpanannya di tong kayu oak yang dibakar terlebih dahulu. Warna gelapnya memang terbuat dari molase gula paling gelap yang dihasilkan selama perebusan ketiga saat memurnikan air tebu.
Rasanya yang gelap, kaya, dan kental, tetap memberikan sensasi manis khas yang bisa dinikmati. Karena rasanya yang kuat tersebut, rum ini juga sering dipakai sebagai bahan campuran pembuatan kue seperti tiramisu. Cukup tambahkan dua sendok makan rum untuk memperkuat rasa tiramisu.
4. Overproof Rhum
Pernah menikmati cocktail yang diberikan sensasi api membakar permukaan minumannya? Nah salah satu jenis rum yang mampu menciptakan sensasi “terbakar” adalah overproof rhum. Jika dibandingkan dengan jenis rum lainnya, overproof rhum ini memang punya kadar alkohol yang jauh lebih tinggi sampai 75%.
Karena tingginya kadar alkoholnya tersebut membuat rum ini jadi mudah untuk tersundut api hingga berkobar. Usahakan jangan campurkan rum jenis ini dalam proses memasak yang memakai api dan panas tinggi kalau nggak ingin terbakar.
5. Rum Berempah atau Flavored Rhum
Photo source: Istockphoto
Memberi rasa pada rum dengan menambahkan rempah-rempah dan bahan aromatik selama penyulingan sudah cukup populer di akhir abad ke-20. Tambahan rempah-rempah pedas, beraroma, sampai ekstrak kelapa menjadi rasa paling umum di masa lalu hingga sekarang. Saat ini beberapa variasi rasa lainnya juga dibuat dari ekstrak buah seperti stroberi, mangga, dan buah-buahan lainnya.
6. Rum Esens Sintetis
Di Indonesia terdapat jenis rum yang umum dijumpai, yaitu rum essence atau biasa dikenal rum esens sintetis. Jenis rum inilah yang kerap dijadikan bahan pengganti untuk rum asli dalam proses baking atau pembuatan kue. Biarpun bahannya gak asli alias sintetis, tetapi aroma rum esens juga terbilang cukup kuat.
Oleh karena itu pemakaian rum esens juga bisa disesuaikan untuk memperkuat rasa dan aroma sebuah kue. Sebut saja rum esens blackforest, rum buttercream, hingga rum bakar.
Apakah Rum Halal?
Photo source: Istockphoto
Setelah membahas apa itu rum, pertanyaan selanjutnya adalah mengenai status kehalalannya, mengingat rum sendiri merupakan jenis minuman keras berkadar alkohol tinggi. Berdasarkan fatwa MUI Nomor 4 tahun 2003 tentang Standarisasi Fatwa Halal, rum yang merupakan minuman keras termasuk ke dalam bahan non-halal atau haram. Kadar alkohol rum yang bisa mencapai lebih dari 40% juga memasukkannya ke dalam minuman keras golongan C.
Dengan begitu, para ulama pun sepakat jika rum dikategorikan termasuk khamr yang haram dikonsumsi umat Muslim karena mengandung alkohol tinggi sehingga bisa memabukkan. Meskipun pemakaian rum dalam proses pembuatan makanan/kue terbilang sedikit, statusnya tetap haram. Begitu pula statusnya menyoal kasus rum esens sintetik yang penggunaannya tetap haram dipakai. Hal tersebut berdasarkan standar MUI mengenai bahwa tidak bolehnya mengonsumsi makanan dan minuman yang menggunakan nama atau simbol-simbol yang mengarah kepada sesuatu yang diharamkan.
Dengan ini, akan lebih baik untuk umat Muslim meninggalkan pemakaian rum baik untuk konsumsi ataupun bahan pembuatan kue. Ada beberapa alternatif lain yang bisa memberi manfaat serupa dan lebih aman serta halal untuk dikonsumsi. Contohnya seperti sirup maple, sari buah apel, hingga ekstrak kacang almond yang mampu memberikan sentuhan rasa beserta aroma yang gak kalah dari rum.