Nibblers, kali ini kita kenalan lebih dalam lagi dengan kuliner asinan dan manisan yang juga cukup populer di Indonesia. Pada umumnya bahan pembuatan kedua makanan ini berasal dari makanan segar seperti buah-buahan ataupun sayuran. Proses pengasinan maupun pemanisan, sebetulnya metode untuk mengawetkan beragam makanan segar tersebut agar bisa tahan lebih lama.
Meskipun merupakan sebuah metode pengawetan makanan yang alami, ternyata kedua hal tersebut bisa berkembang jadi sebuah sajian kuliner tersendiri. Bahkan di beberapa daerah punya ciri khas khusus penyajiannya seperti asinan yang terkenal di Bogor dan Betawi.
Asinan yang punya ciri khas rasa asam, pedas, dan segar sangat cocok dinikmati baik sebagai pencuci mulut maupun kudapan. Begitu pun dengan manisan yang punya rasa super manis legit yang pas dinikmati sebagai camilan.
Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai asinan dan manisan, supaya lebih paham lagi bedanya.
Mengenal Asinan
Sebetulnya, asinan sendiri merupakan sebuah teknik membuat acar dari bahan sayur-sayuran segar dan buah-buahan yang masih mentah. Seperti layaknya acar, cita-rasanya cenderung jadi asam namun di Indonesia umumnya ditambah lagi dengan air cabai saat mau dinikmati. Nah jika cita-rasanya cenderung asam dan pedas, kenapa justru makanan ini malah disebut sebagai asinan?
Source: Istockphoto
Penggunaan istilah “asin” tersebut karena pada proses membuat acarnya menggunakan bahan baku garam sebagai yang utama. Sayuran segar dan buah-buahan yang sudah dipotong, akan direndam dengan air larutan garam dan sedikit cuka hingga beberapa waktu. Proses tersebut justru membuat rasa asinnya makin memudar dan berganti jadi rasa asam yang lebih dominan.
Di Indonesia sendiri juga ada sajian buah maupun sayuran yang mirip dengan asinan dan sering tertukar, yakni rujak. Bedanya rujak menggunakan rajangan sayuran maupun buah-buahan yang masih segar, sedangkan asinan sudah diacar terlebih dahulu. Tapi banyak juga pedagang asinan yang langsung menyajikan bahan segar begitu saja tanpa diasinkan terlebih dulu.
Jenis Asinan di Indonesia
Dalam khazanah kuliner Indonesia, terdapat dua jenis asinan yang paling terkenal. Pertama adalah asinan khas Kota Bogor yang sudah tersohor, dan asinan gaya Betawi. Dilansir dari laman Indonesiakaya, berikut ini perbedaan jenis asinan tersebut.
1. Asinan Bogor
Source: Istockphoto
Selain dijuluki sebagai Kota Hujan, Bogor juga bisa dianggap sebagai Kota Asinan karena memang sangat khas dari sini. Banyak pilihan tempat asinan khas Bogor yang terkenal dan sangat legendaris. Wisatawan yang berkunjung ke sini juga disarankan untuk memborong asinan sebagai oleh-oleh khasnya.
Asinan khas Bogor umumnya terbagi jadi tiga varian, antara lain asinan buah, asinan sayur, serta asinan campur yaitu perpaduan sayur dan buah. Jenis buah yang umumnya dipakai asinan, seperti bengkuang, ubi, pepaya, jambu, nanas, hingga pala. Sedangkan pada asinan sayuran yang dipakai antara lain kubis, tauge, wortel, dan potongan buah mentimun.
Ciri khas paling utama dari asinan Bogor adalah penggunaan kuah merah dari saripati cabai yang bercita-rasa asam pedas. Baik asinan buah maupun asinan sayur dan campur, umumnya disiram dengan kuah merah ini. Kuah merahnya ini berbahan dasar air gula, garam, cabai, dan cuka yang terkadang hasil fermentasi langsung dari pohon aren.
2. Asinan Betawi
Source: Istockphoto
Masyarakat Betawi yang menghuni Jakarta, Tangerang, Depok, hingga Bekasi juga punya asinannya sendiri. Meskipun mengenal juga asinan buah yang mirip seperti gaya khas Bogor, tapi umumnya gaya Betawi lebih dominan di asinan sayurnya. Asinan sayur khas Betawi menggunakan isian kubis, tauge, selada, kacang tanah, wortel, hingga tahu putih, dan kerupuk merah serta kerupuk mie kuning.
Pembeda antara asinan sayur Betawi dengan Bogor ada pada siraman kuah bumbunya. Asinan Betawi menggunakan bumbu kacang yang dibuat encer dan terkadang dicampur juga dengan gula merah cair. Cita-rasanya cenderung gurih, pedas, manis, dan sedikit asam yang menyegarkan.
Mengenal Manisan
Setelah mengenal lebih jauh dengan asinan, berikutnya ini ada kuliner manisan yang juga sama-sama teknik pengawetan buah. Bedanya antara asinan dan manisan jelas dari bahan pengawetnya serta rasanya. Sesuai namanya, jika asinan dibuat dengan bahan utama garam, maka manisan menggunakan gula.
Source: Istockphoto
Dilansir dari Wikipedia, teknik membuat manisan merupakan salah satu cara pengawetan buah-buahan yang sudah dilakukan sejak dulu. Dengan direndam dalam air gula akan membuat kadar gula dalam buah meningkat dan kandungan airnya berkurang. Buah jadi sedikit menyusut sehingga menghambat pertumbuhan mikroba perusak yang membuat busuk.
Dahulu, buah-buahan sengaja dibuat manisan ketika musim panen berlimpah sehingga mencegah mubazir akibat busuk. Buah yang dijadikan manisan umumnya yang masih bertekstur keras alias belum terlalu matang dan lembek. Saat sudah jadi manisan, buah jadi jauh lebih awet dan bisa dikonsumsi lain waktu dan rasanya jadi lebih unik.
Jenis-Jenis Manisan
Beberapa jenis buah bisa dibuat jadi beberapa model manisan yang nikmat dan awet. Ada dua jenis manisan dari yang basah hingga kering, Berikut ini penjelasannya:
1. Manisan Basah
Pada umumnya cara membuat manisan adalah dengan mengiris-iris buah segar lalu direndam air gula dalam gentong ataupun wadah tertutup. Sering juga diberi tambahan pewarna makanan supaya tampilannya lebih menarik.
Source: Istockphoto
Nah kalau manisan basah, merupakan sajian langsung dari penirisan buah dari rendaman larutan gulanya. Karena langsung diambil dari rendamannya, maka masih sangat basah berair saat disajikan. Teksturnya sendiri masih keras, renyah, dan berair dengan rasa manis segar.
Buah-buahan Indonesia yang sering dibuat manisan basah antara lain: ceremai, pala, pepaya, jambu Bangkok, kedondong, hingga kolang-kaling.
2. Manisan Kering
Source: Istockphoto
Kalau bicara tekstur, manisan kering tentu saja tampilannya kering dengan buah-buahan yang umumnya jadi mengkerut. Setelah buah dibuat manisan dan ditiriskan, kemudian buah tersebut akan dijemur sampai benar-benar mengering. Karena kadar airnya yang jauh lebih rendah, manisan kering akan lebih tahan lama namun kadar gulanya jauh lebih tinggi.
Dengan bentuk yang jadi lebih kisut atau keriput, tekstur daging buahnya jadi lebih lunak serta khas. Bahan-bahan yang sering dibuat manisan kering seperti pala, nangka, kedondong, plum, aprikot, hingga manisan cabai pun ada.
Nah, itu dia perbedaan antara asinan dan manisan yang merupakan teknik pengawetan buah ataupun sayuran. Kamu sendiri lebih suka menikmati asinan atau manisan nih?