Inside Story

Bahan Makanan Nonhalal, Tak Cuma Pork & Lard

by Leni Marlin | February 08, 2025

Bahan Makanan Nonhalal, Tak Cuma Pork & Lard

Pernah nggak sih, kamu lagi asyik makan, terus baru sadar kalau makanan yang kamu konsumsi ternyata mengandung bahan nonhalal? Wah, pasti jadi panik, kan!

Zaman sekarang, banyak makanan yang kelihatannya biasa aja, tapi ternyata mengandung bahan yang tidak sesuai dengan aturan halal dalam Islam.

Bahan makanan nonhalal nggak cuma daging babi, lho! Ada beberapa bahan lain yang mungkin nggak kamu sadari juga terdapat dalam makanan sehari-hari. Nah, biar nggak terjebak, yuk kita bahas lebih dalam apa aja bahan makanan nonhalal dan gimana cara menghindarinya.

bahan-makanan-nonhalal-01

Photo source: pexels.com/shann

Jenis-Jenis Bahan Makanan Nonhalal

Kalau kamu masih merasa bingung mengenali bahan makanan yang tergolong nonhalal, penting untuk memahami berbagai jenisnya supaya lebih selektif dan berhati-hati dalam memilih makanan.

Mengetahui informasi ini dapat membantu kamu menghindari konsumsi menu hidangan yang tidak sesuai dengan prinsip halal. Berikut beberapa jenis bahan makanan nonhalal yang perlu kamu ketahui.

Daging dan Produk Hewani

Daging babi dan turunannya adalah yang paling jelas statusnya sebagai bahan makanan nonhalal. Mulai dari daging babi segar hingga olahannya seperti ham, bacon, dan sosis babi.

Ada pula lard atau lemak babi yang dapat menambah rasa dan tekstur pada makanan. Bahan makanan nonhalal ini bisa digunakan untuk roti, pastry, biskuit, dan sebagainya.

Selain itu, kamu juga perlu waspada dengan gelatin yang berasal dari rebusan kulit atau tulang babi. Gelatin merupakan bahan yang biasa digunakan untuk permen, marshmallow, jeli, dan lain-lain. Olahan lain dari babi adalah kerupuk kulit babi yang disajikan sebagai camilan atau tambahan lauk.

Bukan hanya jenisnya, cara penyembelihan hewan pun harus sesuai syariat Islam agar termasuk dalam golongan bahan makanan yang halal dimakan.

Misalnya, sapi atau ayam yang tidak disembelih dengan menyebut nama Allah dan tidak memenuhi syarat penyembelihan bisa disebut tidak halal.

bahan-makanan-nonhalal-02

Photo source: pexels.com/Matheus Bertelli

Alkohol dan Produk Fermentasi

Minuman beralkohol seperti bir, anggur, wiski, dan sejenisnya sudah pasti haram. Namun, ada makanan yang mengandung alkohol sebagai bahan tambahan, seperti kue yang menggunakan rum. Rum sering digunakan dalam cake atau tiramisu untuk memberi aroma khas.

Selain itu, ada beberapa bahan lain yang mengandung alkohol, seperti mirin, angciu, dan sake, yang sering digunakan dalam masakan Jepang dan Tiongkok. Mirin bisa digunakan untuk membuat saus teriyaki, marinasi daging dan ikan, juga memasak sayuran tumis.

Angciu atau arak beras adalah bumbu masakan Tingkok yang dipakai untuk menambah aroma khas dan meningkatkan cita rasa makanan. Contohnya, memasak menu tumis dan stir fry seperti ayam kung pao dan sapi lada hitam. Bisa juga dimasukkan dalam sup, kaldu, dan saus.

Nah, kalau sake terbuat dari fermentasi beras dengan ragi (koji mold) dan air. Sake sering dikonsumsi sebagai minuman, juga sebagai bahan membuat masakan Jepang. Shoyu (kecap Jepang) juga sering mengandung sedikit alkohol akibat proses fermentasi.

Sebagai info, kadar alkohol yang ditoleransi dalam produk makanan dan minuman menurut fatwa MUI tidak boleh melebihi 0,5%.

Produk yang mengandung alkohol di bawah batas ini masih dapat dinyatakan halal, asal alkohol tersebut bukan berasal dari fermentasi yang bertujuan untuk membuat khamr dan tidak menimbulkan efek memabukkan.

bahan-makanan-nonhalal-03

Photo source: pexels.com/Angela Khebou

Cara Menghindari Makanan Nonhalal

Agar tidak kecolongan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghindari makanan nonhalal. Pertama, selalu cek label produk sebelum membeli, baca komposisi bahan di kemasan, dan periksa kode E yang mencurigakan seperti E441 (gelatin) atau E120 (pewarna dari serangga).

Kedua, pilih produk yang sudah terjamin halal dan bersertifikat resmi. Jika menemukan makanan yang meragukan, lebih baik menghindarinya. Dalam Islam, prinsipnya adalah menghindari sesuatu yang masih diragukan kehalalannya.

Jika masih ragu dan penasaran, jangan sungkan bertanya langsung kepada penjual atau produsen mengenai kehalalan produk mereka. Pemilik restoran dan produsen makanan juga sebaiknya memberikan informasi yang jelas mengenai status kehalalan menu yang disajikan.

bahan-makanan-nonhalal-04

Photo source: pexels.com/Erik Mclean

Bahan makanan nonhalal bisa ditemukan di mana aja, bahkan dalam makanan yang dianggap aman. Oleh karena itu, kamu harus lebih teliti dan waspada saat memilih makanan agar tetap sesuai dengan ajaran Islam.

Dengan memahami jenis bahan nonhalal dan cara menghindarinya, kamu bisa lebih tenang dan yakin saat memilih makanan untuk disantap. Ingat, makan bukan cuma soal kenyang, tapi juga keberkahan. Ini saatnya untuk lebih selektif dalam memilih makanan.