Anjuran untuk berbuka puasa dengan yang manis pastinya sudah gak asing lagi kan didengar umat Muslim. Setelah hampir seharian penuh menahan haus dan lapar, sajian makanan manis memang tampak menggoda. Hal tersebut bisa dilihat dari pilihan menu takjil seperti kurma, sop buah, kolak pisang, bubur candil, hingga es cendol yang menawarkan rasa manis.
Namun, anjuran berbuka puasa dengan makanan yang manis tersebut bukan tanpa alasan lho. Selain karena faktor anjuran dari agama, ada alasan kesehatan juga yang mendukung untuk konsumsi makanan manis tersebut. Dari sisi kesehatan, dilansir HelloSehat dan Halodoc, berikut ini alasan pentingnya berbuka puasa dengan yang manis.
Alasan Berbuka Puasa dengan yang Manis
Source: Istockphoto
Anjuran mengenai berbuka puasa dengan sajian makanan atau minuman yang manis bisa dilihat dari beberapa konteks berikut. Pertama tentu dari anjuran agama tersebut dan berikutnya pembuktian dari sisi kesehatan.
Secara anjuran agama, dianjurkan untuk berbuka menggunakan makanan yang manis dan minum air putih. Contoh paling jelasnya adalah anjuran memakan beberapa buah kurma yang punya cita rasa manis. Tapi ternyata secara kesehatan pun, anjuran tersebut sangat masuk akal dan akhirnya dianjurkan oleh para ahli gizi serta dokter.
Berikut ini beberapa alasan kenapa lebih baik berbuka puasa dengan yang manis:
1. Mengembalikan Energi Tubuh
Source: Istockphoto
Saat sedang berpuasa, umumnya umat Muslim nggak akan makan atau minum hingga 12 jam atau lebih. Saat kondisi menahan lapar dan haus tersebut, maka metabolisme tubuh akan melambat untuk menghemat agar cadangan nutrisi gak banyak terkuras. Akan tetapi, lama-kelamaan cadangan gula darah dalam tubuh, seperti sisa konsumsi sahur, semakin menipis.
Gula darah sendiri merupakan salah satu sumber energi utama yang ada dalam tubuh. Ketika kadarnya berada di bawah normal, maka tubuh menjadi lemas, cepat lelah dan mudah mengantuk. Nah untuk mengembalikan energi yang hilang tersebut, kamu perlu hidangan yang manis saat berbuka puasa.
Kandungan gula dalam makanan atau minuman tersebut berperan sebagai asupan pengganti cadangan gula darah tersebut. Jadi alasan untuk memilih menu hidangan manis saat berbuka puasa cukup masuk akal secara kesehatan.
2. Makanan Manis Mudah Dicerna
Source: Istockphoto
Selain minum air putih yang cukup saat berbuka, pilihan lainnya adalah makanan mengandung karbohidrat dan kalori sederhana. Jenis karbohidrat sederhana ini terbukti mengembalikan energi dengan cepat. Salah satu sumber karbohidrat dan kalori sederhana tersebut adalah gula.
Oleh karena itu, makanan atau minuman manis merupakan sumber kalori dan karbohidrat yang mudah diolah tubuh. Dengan begitu, energi dan stamina tubuh kita yang sempat menghilang dapat kembali seketika. Bukan cuma itu saja, rasa manis juga bisa meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh, sehingga proses metabolisme bisa langsung kembali normal. Hal tersebut alasan mengapa sebaiknya mengonsumsi sesuatu yang manis saat berbuka puasa.
3. Tetap Perhatikan Kadarnya
Source: Istockphoto
Yang termasuk gula sederhana antara lain glukosa, fruktosa, dan sukrosa. Glukosa dan fruktosa banyak terdapat di sumber makanan yang manisnya alami seperti buah-buahan, madu, dan kurma. Sementara itu sukrosa adalah rasa manis yang terdapat dalam gula pasir.
Meskipun makanan manis sangat dianjurkan, tetap gak boleh sampai berlebihan saat melahapnya. Sesuai prinsip gizi seimbang, tentang anjuran konsumsi GGL (gula, garam, lemak), konsumsi gula yang disarankan adalah 4 sendok makan atau 50 gram. Dan supaya perut gak "kaget" saat harus mencernanya, maka makanlah secara bertahap.
Kamu bisa menikmati segelas air putih, beberapa buah kurma, sop buah, beberapa kue manis, setelah adzan Maghrib berkumandang. Selanjutnya istirahat dulu untuk melakukan ibadah lain seperti sholat, sembari menunggu perut mencerna. Selepas itu baru lanjutkan dengan makanan yang lebih berat lainnya.
4. Pilih Pemanis Alami, Bukan Buatan (Sintetik)
Source: Istockphoto
Supaya tubuh tetap sehat dan bugar selama berpuasa, kamu lebih baik pilih makanan yang menggunakan pemanis alami. Seperti sudah disebutkan sebelumnya, ada bahan manis alami seperti glukosa dan fruktosa yang masih tahap aman dikonsumsi. Kamu bisa mengandalkan rasa manis alami dari kurma, buah-buahan, madu, serta gula pasir maupun gula merah dalam kadar yang terkontrol.
Hindari bahan pemanis kimiawi yang sintetis sebagai menu buka puasa harian selama Ramadan. Pemanis buatan justru terlalu banyak mengandung zat gula yang kurang baik bagi kesehatan tubuh. Bahan pemanis buatan yang menggunakan bahan kimia sintetik juga bisa berujung pada kenaikan berat badan selama sebulan penuh.
Makanan yang Sebaiknya Dihindari Saat Berbuka
Asupan makanan dan minuman memang penting untuk menggantikan energi tubuh yang terkuras saat puasa. Akan tetapi ada juga beberapa makanan yang sebaiknya dihindari dulu saat berbuka puasa. Selain makanan berpemanis buatan, makanan tinggi lemak, minyak, dan pedas yang berlebihan juga termasuk untuk dihindari.
Source: Istockphoto
Hal itu karena makanan berminyak dan tinggi lemak cenderung akan sulit untuk dicerna oleh tubuh. Sedangkan makanan bercita rasa pedas justru bisa menyakiti dinding lambung, apalagi selama puasa organ ini akan kosong seharian. Gak cuma itu, makanan mengandung asam tinggi dan alkohol seperti tape singkong, tape ketan, buah-buahan asam, dan durian juga bisa ditunda dulu.
Nah, jadi itu tadi alasan kenapa penting untuk berbuka puasa dengan makanan yang manis. Meskipun begitu, tetap gak boleh sampai berlebihan dalam konsumsi makanan manisnya. Lebih baik pilih yang manisnya alami seperti kurma, buah-buahan, dan madu dibanding pemanis buatan.
Bagi Nibblers yang menjalani ibadah puasa, tetap semangat dan sehat sampai hari raya tiba ya!