Debat antara cara makan bubur diaduk versus makan bubur tidak diaduk memang seakan gak akan ada habisnya. Seenggaknya sampai sekarang, kedua kubu masih terus meyakini kalau cara makan buburnya-lah yang paling benar dan nikmat. Biasanya perdebatan ini membahas bagaimana soal etika makan, estetika tampilan sajian, hingga kualitas cita-rasa buburnya.
Penganut aliran makan bubur diaduk mengklaim kalau dengan mencampur keseluruhan bahan bubur, maka cita-rasanya akan lebih kuat dan semua rasa bercampur jadi satu. Namun tentu saja hal itu disanggah oleh kubu sebelahnya yang mengutamakan estetika dan etika saat makan.
Kubu bubur tidak diaduk mengungkapkan bahwa bagaimana mungkin bubur yang sudah disajikan dengan penataan komposisi yang cantik tersebut harus ‘diberantakin’ begitu saja ketika dimakan.
Photo Source: Istockphoto
Tim bubur yang tidak diaduk yakin kalau aspek tampilan makanan akan mempengaruhi suasana hati dan juga meningkatkan selera. Bubur ayam di Indonesia memang punya penyajian yang rapih dimulai dari bubur nasi di bawah, suwiran ayam, siraman kaldu gurih, kacang, bawang goreng, serta sambal dan kerupuk di atasnya. Tapi bagi penganut bubur diaduk, kesemua bahan tersebut akan semakin nikmat jika dicampurkan satu sama lain meskipun tampilannya jadi kurang sedap dipandang.
Tapi akhir-akhir ini, debat antara tim bubur diaduk vs tidak diaduk semakin tinggi setelah hasil temuan penelitian terbaru. Konon cara menyantap bubur bisa menentukan kualitas kecerdasan emosional seseorang lho. Kok bisa begitu ya? Yuk simak informasinya di bawah ini!
Makan Bubur Diaduk vs Tidak Diaduk Pengaruhi Kecerdasan Emosional
Perdebatan dan “perseturuan” antara tim bubur diaduk vs tidak diaduk ini kembali muncul usai unggahan akun @banggaswan di TikTok. Aswan yang kerap membagikan pengalaman berkuliah atau hasil bacaannya ini mengaku menemukan jurnal penelitian psikologis terhadap perilaku makan bubur. Dengan caption "Unik ya, ternyata bisa lihat emosi orang melalui cara makan bubur," penelitian itu menjelaskan kalau kecerdasan emosi seseorang bisa dilihat dari caranya makan bubur.
Photo Source: Istockphoto
Penelitian yang diterbitkan dalam Indonesia Fun Science Journal ini menemukan kalau cara makan bubur berpengaruh pada tingkat kecerdasan emosional seseorang. Fakta tersebut ditemukan oleh penelitian yang dilakukan SMAI Al-Azhar 8 Summarecon Bekasi pada 2021 lalu. Hasil penelitian yang bersifat deskriptif kuantitatif ini menemukan bahwa kubu yang makan bubur secara diaduk mempunyai tingkat kecerdasan emosional dalam interval lebih rendah dibanding kubu sebelahnya.
Rata-rata tingkat kecerdasan emosional kubu penganut bubur diaduk sebesar 40,8 persen, dengan kategori emosional rendah. Sementara kubu makan bubur yang tidak diaduk ditemukan mempunyai rata-rata tingkat kecerdasan emosional lebih tinggi yaitu sebesar 42,5 persen. Dengan kata lain, kalau kamu lebih suka makan bubur apa adanya tanpa harus mengaduknya, maka tingkat kecerdasan emosionalmu lebih tinggi.
Apa Sih Kecerdasan Emosional?
Nah sebetulnya apa sih definisi dari kecerdasan emosional itu sendiri dan apa fungsinya dalam kehidupan seseorang? Kalau dikutip dari Psychology Today, kecerdasan emosional (EQ) mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain.
Photo Source: Istockphoto
Kecerdasan emosional biasanya mencakup beberapa keterampilan dasar dalam menjalani hidup. Seperti diantaranya adalah kemampuan untuk mengidentifikasi emosi, kemampuan memanfaatkan emosi tersebut dalam memecahkan masalah, dan kemampuan mengelola emosi. Ada lima komponen kunci kecerdasan emosional, yaitu kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi, empati, dan kemampuan bersosialisasi. Orang yang cerdas secara emosional akan mampu memahami berbagai emosi yang sedang dialaminya tersebut, mulai dari frustasi, sedih, dan lainnya.
Orang-orang dengan tingkat kecerdasan emosional lebih tinggi ini akan mampu mengidentifikasi apa yang sedang dirasakannya dan mengelolanya menjadi hal positif. Oleh karena itu, orang yang lebih cerdas dan matang secara emosional cenderung punya rasa percaya diri lebih tinggi serta bijak dalam mengambil keputusan.
Nah itu dia informasi mengenai hasil penelitian yang mengatakan kalau cara seseorang makan bubur akan mempengaruhi tingkat kecerdasan emosional. Tapi perlu diingat, studi unik itu masih berupa penelitian dasar yang perlu diteliti lebih lanjut supaya keakuratannya terjamin. Meskipun begitu, kamu sendiri merasa gak nih kalau caramu makan bubur mempengaruhi kemampuan dalam mengelola emosi?