1. Pilih Talas yang Baik
Photo source: Flickr
Talas merupakan tanaman setinggi 23 - 150 cm dengan umbi bonggol yang dapat dimakan. Masa panen datang pada saat tanaman berusia 7 - 8 bulan. Tanaman dicabut secara keseluruhan, lalu batang bagian atas dan daunnya dipotong. Untuk memilih talas yang baik, kamu bisa memotong perbatasan antara batang dan umbi bonggol. Kalau masih putih bersih, talas bisa dikatakan masih segar dan baru panen. Sementara jika memiliki bintik-bintik, berarti talas cenderung berusia tua. Meskipun begitu, bintik-bintik tersebut bukan tanda talas tidak layak makan atau sudah terlalu matang. Kamu masih bisa memakannya, dengan catatan kamu mencuci, merendam, atau menjemurnya sebelum diolah lebih lanjut menjadi makanan lain.2. Mencuci Talas dengan Air Mengalir
Photo source: Pixabay
Saat akan mengolah talas, kamu bisa mencucinya di bawah air mengalir. Jangan lupa potong dulu bagian batang dan gosok bagian potongan tersebut agar semua getahnya keluar. Kalau takut gatal, kamu bisa menggunakan sarung tangan saat mencuci talas. Ini adalah salah satu kunci dalam cara mengolah talas agar tidak gatal saat akan dikonsumsi.3. Merendamnya dengan Air dan Garam
Photo source: Pixabay
Garam cukup bermanfaat karena memiliki kandungan asam dan basa yang akan membuat senyawa seperti getah oksalat menjadi netral. Maka dari itu, kamu bisa mengupas dan memotong-motong talas, kemudian merendamnya dalam air hangat yang sudah diberi garam. Setelah satu jam, bilas dan rendam sebentar. Kalau air masih keruh, kamu bisa mengulangi prosesnya. Merendam talas dalam air garam juga akan membuat rasanya semakin gurih.4. Menjemur Talas
Photo source: PxHere
Talas yang masih segar memiliki kandungan air yang lebih banyak. Kalau mataharinya mendukung, kamu bisa menjemur talas yang sudah dipotong-potong sebelum diolah. Tapi, ini hanya berlaku kalau cuaca cukup panas, ya. Jangan jemur talas terlalu lama karena nanti kandungan airnya ikut hilang dan talas nggak terlalu enak untuk diolah, Nibblers. Ini juga menjadi alasan kenapa banyak orang zaman dulu yang memeram atau menyimpan talas terlebih dahulu di tempat panas selama beberapa hari sebelum mengolahnya. Tujuannya adalah agar kadar oksalatnya sudah menguap, jadi risiko gatal bisa berkurang.5. Memasaknya dengan Benar
Photo source: Pixabay
Terakhir, sebenarnya dengan cara mengolah talas yang benar, oksalat bisa ikut menguap selama prosesnya. Ini artinya, talas harus benar-benar matang dengan cara apa pun. Bisa digoreng, dikukus, atau direbus. Selama suhu dan lama memasaknya benar, oksalat akan jauh berkurang dan nggak akan menyebabkan gatal.Mengolah Talas Menjadi Berbagai Macam Makanan
Photo source: Facebook/Toko Kue Lestari
Kalau kamu sering memesan makanan atau minuman dengan varian taro, itulah salah satu jenis talas. Talas bisa dibilang sebagai salah satu bahan makanan yang cukup fleksibel untuk diolah menjadi berbagai macam makanan. Sebagian orang suka mengukus talas dan memakannya dengan kelapa parut yang sudah dikukus. Atau, kamu juga bisa menggorengnya dengan berbagai ketebalan, semakin tipis akan semakin crispy rasa talas. Salah satu cara mengolah talas yang cukup modern adalah melumatkan talas dan memasukkannya dalam adonan roti, kue, atau bolu. Selain menambah kelembutan dan aroma yang khas, talas juga memberikan kandungan yang lebih bergizi jika dibandingkan dengan tepung biasa. Beberapa kandungan penting di dalamnya adalah protein, kalsium, kalium, fosfor, dan serat. Ini membuat talas berfungsi baik sebagai pengganti karbohidrat rendah gula, memelihara kesehatan jantung, hingga menghindari kita dari risiko osteoporosis. Bagi beberapa orang yang sedang diet, mengganti asupan karbohidrat dengan talas kukus juga menjadi pilihan yang menarik karena dalam 150 gram talas, hanya mengandung sekitar 150 kalori. Lebih sedikit dibandingkan dengan nasi putih biasa yang mengandung hampir 200 kalori dalam satu porsi yang sama. Kalau sudah tahu cara mengolah talas dan memasak dengan benar, risiko gatal dan panas karena talas tentunya bisa dihindari. Kamu jadi bisa makan umbi yang bermanfaat ini dengan tenang, Nibblers!