Photo source: @fardiansyahprawira
Pemakaman umumnya mendapat kesan seram dan pastinya gak cocok untuk dikunjungi, tapi pikiranmu bisa jadi akan berubah ketika mengunjungi 7 Ereveld di Indonesia ini. Bagi yang belum mengetahuinya, Ereveld sendiri merupakan sebutan untuk kawasan pemakaman kehormatan Belanda atau Netherlands Field Of Honour. Pemakaman ini dikhususkan untuk mengenang orang-orang Belanda yang menjadi korban Perang Dunia II atau gugur dalam pertempuran melawan Jepang pada 1941-1945, serta korban tewas selama masa revolusi Indonesia pada 1945-1949.
Selama penjajahan Jepang tersebut, banyak warga Belanda baik sipil maupun militer yang ditawan di dalam kamp-kamp konsentrasi Jepang dan para tawanan perang ini banyak yang dijadikan pekerja paksa hingga tewas. Diperkirakan ada sekitar 34 ribu orang Belanda yang gugur selama Perang Dunia II di Asia Tenggara dan juga selama masa agresi militer Belanda. Dari sekian puluh ribu orang Belanda yang gugur di Indonesia, sekitar 25 ribu korban tersebut akhirnya dimakamkan di 7 makam kehormatan Belanda yang tersebar di Pulau Jawa.
Sebetulnya, dahulu ada 22 makam yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia, seperti di Manado, Palembang, dan Makassar. Namun, pada tahun 1960 atau 1970-an, atas permohonan Pemerintah Indonesia, jenazah-jenazah dari ereveld di luar Pulau Jawa dipindahkan serta dipusatkan ke 7 ereveld Pulau Jawa agar mudah diawasi dan dikelola.
Oh iya, pengelolanya setiap ereveld sendiri berada di bawah Oorlogsgravenstichting (OGS) atau Yayasan Makam Kehormatan Belanda yang kantor pusatnya ada di Den Haag. Yayasan ini merupakan lembaga yang memang khusus mengelola seluruh pemakaman kehormatan Belanda yang ada di seluruh dunia. Jadi pemakaman atau ereveld ini dikelola secara mandiri oleh Pemerintah Belanda ya, bukan memakai dana dari Pemerintah Indonesia. Oleh karena itu, wajar saja kalau Ereveld Menteng Pulo juga mempunyai arsitektur cantik yang khas seperti makam-makam di negara Eropa.
Penasaran kan gimana cantik dan tertatanya makam kehormatan khusus yang dibangun orang Belanda ini? Yuk langsung simak deh 7 Ereveld di Indonesia yang bisa kamu kunjungi secara langsung ini!
1. Ereveld Kembang Kuning, Surabaya
Ereveld di Indonesia yang bisa kamu lihat ada di Kota Surabaya, namanya Ereveld Kembang Kuning. Sebetulnya di Surabaya juga ada pemakaman Belanda lainnya yakni makam Peneleh, namun yang diurus langsung oleh Oorlogsgravenstichting (OGS) adalah yang di daerah Kembang Kuning ini. Gak heran kalau Ereveld ini tampak bersih, rapi, teratur, dan terawat dengan baik. Bahkan Ereveld ini juga terkesan ekslusif karena gak semua orang bisa memasuki kawasan itu tanpa izin dari Konsulat Belanda. Jadi lebih baik kamu join terlebih dahulu ke komunitas pencinta sejarah atau tour, supaya bisa dapat izin masuk dan mempelajari pemakaman Belanda di sini.
Kompleks pemakaman ini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda tahun 1917 kemudian berkembang menjadi makam bagi pemeluk agama Kristen dan Katolik. Lalu makam ini kemudian banyak diisi oleh jenazah anggota militer Belanda yang gugur dalam pertempuran di laut Jawa pada 27 Februari 1942, yang menyebabkan tiga kapal Belanda karam. Salah satu yang dimakamkan di sini adalah komandan Angkatan Laut Belanda yang memimpin pertempuran yaitu Laksamana KWFM Doorman.
Photo source: @exploresurbaya
Lokasi: Jl. Kembang Kuning Makam Atas No.1, Pakis, Kec. Sawahan, Surabaya, Jawa Timur.
2. Ereveld Kalibanteng, Semarang
Selanjutnya ada Ereveld Kalibanteng yang menjadi satu dari tujuh pemakaman khusus Belanda yang ada di Indonesia dan berlokasi di Semarang. Berlokasi di Jalan Kalibanteng Kulon, pemakaman ini berdiri pada April 1949 sebagai penghormatan pada orang-orang Belanda yang jadi korban kebiadapan Perang Dunia II. Ereveld ini punya desain yang cantik serta meneduhkan karena berbentuk segitiga dengan dipagari pepohonan dan kanal kecil.
Pemakaman ini diperuntukkan bagi keluarga tentara Belanda, atau warga Belanda yang pernah tinggal di kota Semarang. Banyak warga sipil baik Belanda maupun Pribumi yang pernag ditawan Jepang di beberapa wilayah Jawa Tengah, seperti Ambarawa, Banyu Biru, Lampersari, dan Karangpanas. Ereveld ini jadi saksi sejarah abadi yang merekam kekejaman masa peperangan, salah satunya monumen patung anak-anak dengan tubuh yang terlihat kurang gizi.
Photo source: @oorlogsgravenstichting_nl
Lokasi: Kalibanteng Kulon, Semarang Barat, Semarang.
3. Ereveld Candi, Semarang
Selain Ereveld Kalibanteng, di Semarang masih terdapat satu lagi ereveld yang cantik yaitu Ereveld Candi. Terletak di kawasan Candi, pemakaman khusus Belanda ini didirikan pada bulan Maret 1947 yang awalnya diberi nama Ereveld Tillman. Ereveld ini punya pemandangan cantik karena berada di atas bukit Candi Semarang yang berada di Jalan Taman Jendral Soedirman No 4 Gajahmungkur.
Ada sekitar 1000 lebih makam di Ereveld Candi ini dan mayoritas berisi prajurit Koninklijk Nederlands Indische Leger (KNIL) yang gugur di pertempuran. Mereka yang meninggal di luar Jawa, seperti Palembang juga dipindahkan dan dimakamkan kembali di sini pada tahun 1967. Lalu pada tahun 1968, dilaksanakan juga pemakaman kembali tentara KNIL yang sudah dimakamkan di Makassar.
Photo source: @randomshot.s
Lokasi: Jalan Taman Jendral Soedirman No 4 Gajahmungkur, Semarang.
4. Ereveld Pandu, Bandung
Selanjutnya ada Ereveld Pandu yang berjarak sekitar 200 meter dari pintu masuk TPU Pandu di Bandung. Di depan kompleks pemakaman kehormatan ini, kamu akan disambut sebuah gerbang dengan lambang singa sebagai lambang resmi Kerajaan Belanda. Di zaman Hindia Belanda, Bandung memang menjadi kota penting sebagai pusat akademi militer, kamp militer, pabrik senjata, sampai tempat tinggal panglima tertinggi KNIL.
Pemakaman kehormatan inipun punya ciri khas latar Gunung Tangkuban Parahu dan dua gerbang tinggi untuk menyambut pengunjung. Di titik tertinggi pada Ereveld ini berkibar bendera Belanda dan di bagian bawah bendera tersebut tertera nama-nama orang yang telah terbunuh. Di sini berdiri 2 monumen, satu untuk penduduk sipil yang dimakamkan tanpa ketahuan namanya, dan satu lagi untuk prajurit yang dimakamkan tanpa ketahuan namanya.
Selain makam militer dan sipil korban perang, di sini juga tempat peristirahatan terakhir keluarga Ursone, salah satu keluarga asal Italia pendiri perusahaan susu Bandoengsche Melk Centrale (BMC). Di makam inipun berbaring Prof. Ir. Charles Prosper Wolff Schoemaker, seorang arsitek kenamaan yang merancang banyak bangunan ikonik di Bandung dan Hindia Belanda.
Photo source: @oorlogsgravenstichting_nl
Lokasi: Jl. Pandu No.32, Pamoyanan, Kec. Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat.
5. Ereveld Leuwigajah, Cimahi
Terdapat dua ereveld yang berlokasi di Bandung Raya, Indonesia, salah satunya adalah Ereveld Leuwigajah yang secara wilayah sudah masuk ke Cimahi. Pemakaman di Leuwigajah merupakan pindahan dari pemakaman lama di kaki Gunung Bohong yang sering rusak karena penurunan tanah. Di dalam area ereveld yang berdiri pada 20 Desember 1949 ini, terbaring sekitar 5200 jenazah.
Jika berkunjung ke sini, kamu bisa melihat monumen peringatan korban Kapal Junyo Maru, sebuah kapal Jepang yang ditorpedo saat sedang mengangkut para tawanan perang Belanda. Salah satu tokoh penting lainnya yang beristirahat di sini adalah Thomas E Karsten. Pria kelahiran 1884 ini merupakan arsitek dan perancang beberapa kota di Hindia Belanda, termasuk Kota Bandung.
Photo source: @arivinwijay
Lokasi: Jl. Cibogo No.16, Leuwigajah, Kec. Cimahi Sel., Kota Cimahi, Jawa Barat.
6. Ereveld Ancol, Jakarta
Dari Jakarta Utara, ada ereveld lainnya yang juga sangat ikonik yaitu Ereveld Ancol di daerah Pademangan Ancol. Ereveld Ancol diresmikan tanggal 14 September 1946 dan merupakan pemakaman pertama yang didirikan untuk menghormati para korban Perang Dunia II. Ada sekitar 2,000 korban perang yang dimakamkan dan terdiri dari tentara Belanda, tentara negara-negara Persemakmuran Inggris (Commonwealth), serta rakyat sipil Belanda maupun Indonesia.
Rata-rata yang dimakamkan di sini adalah para korban yang dieksekusi secara kejam oleh pihak pemerintahan militer Jepang. Menurut banyak saksi sejarah, para korban tersebut dieksekusi mati di bawah pohon Alianthus excelsa atau dikenal juga sebagai Hemelboom (Pohon Surga). Tempat para jenazah yang ditumpuk saat itu, kini berdiri monumen bergaya Art-deco yang menggambarkan sosok malaikat dengan sayap-sayapnya. Terdapat tulisan “Hun Geest Heeft Overwonnen” yang bermakna “Jiwa Mereka Telah Mencapai Kemenangan”.
Photo source: @darisarch
Lokasi: Jl. Lodan Raya No.7, RT.7/RW.10, Pademangan Tim., Kec. Pademangan, Jakarta Utara.
7. Ereveld Menteng Pulo, Jakarta
Salah satu ereveld di Indonesia yang paling populer dan sering jadi spot wisata di Jakarta adalah Ereveld Menteng Pulo di daerah Kasablanka ini. Ereveld Menteng Pulo yang menempati lahan seluas 29.000 m2 dan berbentuk L ini dirancang oleh perwira cadangan Letkol Ir. Hugo Anthonius van Oerle. Pembangunan makam kehormatan ini dilakukan pada 8 Desember 1947 oleh Letjen. Simon Hendrik Spoor sebagai peletak batu pertama karena beliau saat itu menjabat sebagai komandan tentara di Hindia Belanda.
Gak hanya deretan pemakaman di atas rerumputan hijau saja, ada pula dua bangunan yang didesain indah serta sangat tinggi nilai-nilai spiritualitasnya. Bangunan pertama adalah Gereja Simultan atau Simultaankerk, yang meski berbentuk gereja namun bisa dipakai ibadah oleh semua agama. Selanjutnya terdapat sebuah Columbarium yang menyimpan 754 guci abu jenazah orang-orang Belanda yang gugur selama jadi tawanan Jepang.
Photo source: @ignatiasudiarta
Lokasi: Jl. Menteng Pulo RT.003/ RW.012, Menteng Dalam, Tebet, RT.4/RW.12, Menteng Dalam, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan.
Nah itu dia 7 Ereveld di Indonesia yang sangat terawat sehingga jauh dari gambaran pemakaman yang menyeramkan. Meskipun cantik dan bisa jadi spot wisata, tapi tetap harus patuhi nilai-nilai kesopanan ya!