Jika kamu berwisata kuliner di Kota Gudeg, Jogjakarta, pasti akan banyak yang merekomendasikan restoran bernama House of Raminten Yogya ini. Begitu ikonik dan khasnya restoran satu ini, sampai-sampai mayoritas orang akan merekomendasikannya buat pelancong yang pergi ke Jogja. Ketenarannya sudah seperti ikon kuliner dan wisata Jogja lainnya seperti bakpia pathok, aneka gudeg legendaris, kawasan Malioboro, dan alun-alun kidul Keraton.
Sebenarnya apa sih yang membuat restoran bernama House of Raminten Yogya ini begitu ikonik sampai selalu direkomendasikan pada para pelancong? Siapa sebenarnya sosok Raminten yang namanya dipakai sebagai ciri dari restoran ini? Dan kira-kira menu apa saja ya yang unggulan dari restoran satu ini?
Untuk menjawab rasa penasaran kalian, yuk simak review dari Nibble terhadap restoran House of Raminten Yogya ini.
Konsep Unik dan Mengusung Unsur Tradisional Jawa
Source: @houseoframinten
Berlokasi di Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta, restoran House of Raminten Yogya ini dari luar memang terlihat seperti rumah tradisional umumnya. Begitu masuk ke dalamnya, kamu akan disambut tampilan dekorasi tradisional berbahan kayu, perabotan antik, beberapa unsur batik, dan seni lainnya. Ambience tradisional Jawa yang kental juga makin terasa dengan alunan musik gendhing beserta aroma dupa yang sengaja dipasang di beberapa sudutnya.
Secara umum, desain bangunan rumahnya seperti rumah tradisional pada umumnya, namun mempunyai tiga lantai untuk area makannya. Bagian terasnya terdapat sebuah resepsionis untuk menerima tamu, televisi yang memutar cabaret dan ketoprak, hingga kereta kencana beserta sepeda tua antik untuk berfoto. Bangunannya didominasi material kayu yang estetik namun tetap kokoh, serta tersedia area makan dengan meja kursi dan lesehan dengan bantalan empuk.
Source: @houseoframinten
Di bagian tengah area makan lantai satu, terdapat sebuah bangunan pendopo tradisional Jawa yang difungsikan juga sebagai area makan. Fasilitas penunjang lainnya pun lengkap dari mulai toilet yang bersih, area kamar mandi yang dilengkapi bathtub, hingga kandang kuda. Para pelayannya pun sangat ramah dengan menggunakan pakaian tradisional yang menambah kesan khasnya tersendiri.
Dari sisi desain arsitektur, dekorasi, ambience, dan pelayanannya yang ramah, wajar kalau House of Raminten Yogya ini selalu direkomendasikan. Kalau kamu ingin mengunjungi restoran ikonik ini, alamatnya ada di Jl. Faridan M Noto No.7, Kotabaru, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, ya.
Mengenal Sosok Raminten
Source: @houseoframinten
Setelah mengenal sisi ikonik dan estetik dari konsep bangunan restorannya, kali ini Nibble akan mengajak kenalan dengan sosok Raminten itu sendiri. Siapa sih sebetulnya Raminten yang diabadikan jadi nama di restoran satu ini? Makanya yuk kenalan terlebih dahulu.
Ketika kalian memasuki area dalam restoran ini, bukan hanya terdapat perabotan antik dan berunsur seni saja, tapi juga sosok patung ikonik. Sosok perempuan paruh baya, memakai baju kebaya ala Jawa, bawahan kain jarik, dan juga sanggul rambut yang besar, siap menyambut pengunjung dengan eskpresi senyumnya. Dialah sosok Raminten yang ternyata merupakan representasi dari sang owner atau pemilik restoran ini sendiri.
Dilansir dari Kumparan, sosok di balik Raminten adalah Hamzah Sulaeman. Ia merupakan anak bungsu dari pendiri Grup Mirota, Hendro Sutikno (Tan Kiem Tik) dan Tini Yuniati (Nyoo Tien Nio). Selain meneruskan usaha bisnis keluarga, Hamzah Sulaeman juga mempunyai ketertarikan yang sangat tinggi terhadap kegiatan seni budaya tradisional.
Dalam dunia seni, Hamzah memulai karirnya sebagai pemain ketoptak komedi dan wayang orang. Dari sinilah ia tertantang untuk memerankan sosok perempuan Jawa tua yang hobi menari dan nyinden, bernama Raminten. Karakter Raminten tersebut sukses ia bawakan dalam acara televisi yang ditayangkan Jogja TV berjudul "Pengkolan."
Membuka Bisnis House of Raminten Yogya
Source: @houseoframinten
Karakter Raminten yang jenaka ternyata cukup populer dan menjadi langganan banyak kegiatan pentas dan hiburan. Pada akhirnya Hamzah berinisiatif untuk membuka ladang usaha berbekal karakter fiktif-nya tersebut. Karena kecintaannya pada seni budaya Jawa, Hamzah awalnya membuka toko batik dengan nama Mirota Batik (sekarang Hamzah Batik) di Malioboro.
Setelah puluhan tahun menjalani bisnis batik dan kegiatan seni budaya dari panggung ke panggung, akhirnya Hamzah memutuskan membuka usaha kuliner. Dilansir dari Kompasiana, dengan memilih nama “House of Raminten”, Hamzah mendirikan usaha kulinernya ini tahun 2008. Mengusung gaya kuliner tradisional Jawa-Jogja, tempat makan ini tetap mematok harga yang cukup terjangkau meskipun bergaya restoran.
Menu Bintang Lima Harga Mahasiswa
Source: @houseoframinten
Mengangkat tema unique, antique dan elegant, sajian makanan di sini juga sangat memuaskan lidah serta perasaanmu. Menu makanan dan minuman yang ditawarkan juga banyak diambil dari makanan kaki lima favoritnya mahasiswa. Semua makanannya dikemas dengan gaya yang elegan dan estetik, tapi tanpa membuat harganya melambung tinggi seperti resto umumnya.
Kamu bisa menikmati menu seperti sego kucing pakai telur (pakte), sego liwet Solo, sego gudeg, Maheso Selo Gromo, dan sego goreng. Menu lainnya ada mangut lele, tempe telur pacikeran, ayam bakar blondo, bebek lombok ijo, kupat tahu Magelang, dan ayam geprek kremes. Pilihan unik lainnya ada bubur ayam kelasworo dan ayam koteka berupa potongan ayam dan telur yang dimasukkan dalam sebuah bambu.
Selain itu, ada juga menu pendamping lainnya yang enak serta unik, seperti tempe mendoan, tahu pong pung, dan singkong salju. House of Raminten Yogya ini juga menawarkan berbagai jenis minuman yang cukup unik, mulai dari yang dingin hingga wedang-wedangan. Contoh minumannya seperti es perawan tancep, es monster, wedang uwuh, es kelapa muda jumbo, hingga teh purwoceng.
Nah, itu dia review singkat tentang restoran ikonik bernama House of Raminten di Yogya ini. Dari konsep hingga dekorasi di dalamnya, restoran ini memang layak banget buat kalian kunjungi kalau di Jogja. Pilihan makanannya yang banyak dan enak-enak, tetapi juga gak bakalan bikin kantongmu bolong. Jadi yuk berwisata ke Kota Gudeg, Yogyakarta!