The Story of Matcha
Photo source: Pexels
Matcha adalah teh hijau berbentuk bubuk yang dibuat dari menggiling teh hijau hingga halus seperti tepung. Matcha diperkirakan pertama kali dibuat di Tiongkok pada abad ke-10. Orang Jepang mengenal matcha sejak abad ke-12 (zaman Kamakura) setelah matcha dibawa ke Jepang oleh pendeta Zen aliran Rinzai bernama Eisai. Dalam membudidayakan teh hijau, ada langkah-langkah khusus yang diperlukan agar bisa menghasilkan matcha dengan kualitas yang baik. Saat berada di kebun, tanaman teh hijau harus ditutup dengan jerami agar tidak terkena sinar matahari langsung. Setelah dipetik, daun teh langsung dikukus dan dikeringkan. Setelah dikeringkan, daun kemudian digiling dengan alat dari batu hingga halus menjadi tepung matcha.Matcha Seremonial dan Matcha Kuliner
Photo source: Pexels
Sebelum masuk ke perbedaan matcha seremonial dan kuliner, ada baiknya jika kita mengenal lebih dekat apa yang dimaksud dengan matcha seremonial dan kuliner ini. Matcha seremonial adalah ragam matcha dengan kualitas paling tinggi yang dihidangkan dalam momen-momen tertentu, seperti pada saat tea ceremony. Matcha dengan kualitas terbaik ini dihasilkan di daerah Uji, Aichi, Shizuoka, dan Kyushu. Matcha seremonial menggunakan 2 jenis matcha, yaitu kama matcha dan morning matcha. Kama matcha adalah matcha dengan nilai amino acids paling tinggi, serta memiliki rasa dan aroma yang paling beragam. Sedangkan morning matcha adalah matcha yang berasal dari daun teh hijau yang dipetik di pagi hari dan memiliki after taste yang sedikit pahit. Berbeda dengan matcha seremonial, matcha kuliner adalah jenis matcha yang memiliki kualitas di bawah matcha seremonial. Matcha kuliner adalah jenis matcha yang dijual bebas di pasar untuk dijadikan minuman ataupun makanan. Yang termasuk dalam matcha kuliner adalah dakota matcha dan gotcha matcha. Dakota matcha adalah matcha yang memiliki warna yang pucat dan paling sering dijual bebas di pasar. Sedangkan gotcha matcha adalah matcha yang paling sering digunakan di cafe karena sangat cocok digunakan sebagai campuran smothies dan desserts.What’s the difference?
Masuk ke perbedaan matcha seremonial dan kuliner, ada beberapa perbedaan mendasar yang sebenarnya terlihat dengan jelas namun sering diabaikan oleh orang banyak, terutama bagi orang yang bukan berasal dari Jepang. Inilah beberapa perbedaannya.Warna, Aroma, dan Tekstur
Photo source: Pixabay
Matcha seremonial sebagai matcha yang hanya khusus dihidangkan pada momen-momen tertentu ini memiliki warna yang lebih hijau dibandingkan dengan matcha kuliner. Dengan warna yang lebih hijau terang, aroma dari matcha seremonial ini juga lebih menyegarkan dan masih sedikit ada aroma rerumputan yang dihasilkan oleh bubuk matcha seremonial. Begitupun dengan teksturnya. Matcha seremonial memiliki tekstur bubuk yang lebih halus dan tidak terasa seperti pasir jika dibandingkan dengan matcha kuliner.Waktu Panen
Photo source: Pixabay
Perbedaan matcha seremonial dan kuliner yang paling krusial adalah waktu memanennya. Matcha seremonial adalah bubuk matcha yang dihasilkan dari daun teh hijau yang dipanen sesuai dengan waktunya. Setelah melalui proses tumbuh yang tepat, daun-daun tersebut baru lah diproses lebih lanjut menjadi bubuk ketika telah benar-benar matang. Hal yang berbeda ditemukan dalam matcha kuliner. Kebanyakan matcha kuliner dihasilkan dari daun teh hijau yang dipanen ketika musim gugur tiba. Hal inilah yang membuat warna, aroma, dan tekstur dari matcha kuliner berbeda dengan matcha seremonial.Kegunaan
Photo source: exp.wow-j.com
Seperti yang sudah disebutkan, kegunaan dari kedua jenis matcha ini berbeda satu dengan yang lain. Matcha seremonial lebih digunakan untuk momen-momen tertentu, seperti tea ceremony. Hal ini tidak terlepas dari kualitas bubuk matcha itu sendiri. Akan sayang jika matcha dengan kualitas terbaik tersebut hanya digunakan sebagai bahan campuran. Untuk bahan campuran makanan atau minuman, maka matcha kuliner adalah bahan yang paling tepat. Meskipun memiliki kualitas dibawah matcha seremonial, namun matcha kuliner masih bisa menjadi bahan tambahan ataupun pelengkap dari makanan lain. Namun, harap diperhatikan bahwa jangan coba meminum matcha kuliner langsung karena citarasa matcha kuliner jauh dibawah matcha seremonial.Harga
Photo source: verlocal.com
Tentunya dengan perbedaan kualitas antara matcha seremonial dan kuliner, harga jual dari kedua varian ini akan berbeda pula. Matcha seremonial, dengan segala kualitasnya tersebut, tentunya memiliki harga yang lebih mahal. Hal ini juga dipengaruhi oleh proses produksinya yang lebih rumit dibandingkan dengan matcha kuliner. Sebaliknya, matcha kuliner, meskipun memiliki harga yang pasti di bawah matcha seremonial, ternyata memiliki harga yang tidak terlalu timpang dengan matcha seremonial. Hal ini dikarenakan hype dari matcha itu sendiri yang membuat permintaan akan hadirnya bubuk matcha di pasar juga tinggi. Itulah dia perbedaan matcha seremonial dan kuliner. Sekarang kalian tentunya sudah mengerti dan bisa membedakan matcha dengan kualitas terbaik.