Dari utara ke selatan, barat ke timur, pesona Lombok tak terbantahkan. Butuh setidaknya 3 – 4 minggu untuk menjelajahi semua sudut Lombok. Namun, bagaimana jika kamu hanya punya 4 hari 3 malam?
Tenang, Nibble udah menyusun itinerary Lombok 4D3N yang sedikit berbeda. Anggaplah kamu nggak bisa mampir ke Gili Trawangan, tetapi kamu tetap bisa mengagumi Gunung Rinjani tanpa mendaki atau menyusuri pantai hidden gem di Lombok Tengah. Shall we start?
Hari ke-1: Tiba di Lombok
Sama seperti itinerary Bali 5D4N, tiba di Lombok pagi hari adalah pilihan tepat. Dengan begitu kamu punya banyak waktu mengeksplorasi Lombok sebelum matahari terbenam. Coba cari penerbangan dengan jam kedatangan sebelum pukul 12 siang ya.
Transportasi selama di Lombok
Berhubung kita akan keliling Lombok, memesan mobil lengkap dengan supir jadi pilihan terbaik. Kamu dapat googling jasa rental mobil dan cek review pengguna, atau langsung sewa melalui aplikasi OTA.
Contoh, untuk sewa mobil Avanza dengan supir selama 4 hari, biayanya sekitar Rp2 juta, sudah termasuk:
- BBM
- Biaya sewa mobil ke Sembalun
- Akomodasi supir di Sembalun
- In-town all in one selama 2 hari.
Makan siang di Nasi Balap Puyung
Kuliner Lombok bukan cuma ayam taliwang atau plecing kangkung, tapi ada juga Nasi Balap Puyung Inaq Esun yang udah berjualan sejak 1970. Nasi balap ini menu makanan khas Sasak yang disajikan sederhana.
Seporsi piring nasi balap Puyung berisi nasi putih, plecing ayam (ayam bumbu merah yang disuwir), kriuk ayam, dan kacang kedelai goreng. Nasi balap bercitarasa pedas, tetapi kamu boleh menyesuaikan tingkat kepedasannya kok. Kalau suka pedas, siraman bumbu ayam bakal dikasih ekstra. Pedas menyengat, gurih, dan renyah dari kriuk dan kacang kedelai goreng.
Photo source: Jalu Wisesa
Harga mulai: sekitar Rp20.000 per porsi
Lokasi: Lingkung Daye, Puyung, Praya, Lombok Tengah
Jelajah Kota Tua Ampenan
Sebelum meluncur ke timur Lombok, mampir dulu ke Kota Tua Ampenan, yuk. Berjarak sekitar 1 jam perjalanan dari bandara atau 15 menit dari pusat kota Mataram, dahulu Ampenan berfungsi sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, dan pelabuhan sebelum dipindah ke Mataram. Didirikan tahun 1924, Pelabuhan Ampenan adalah gerbang utama lalu lintas perdagangan Lombok dan Bali.
Photo source: @axl_lendra
Sayangnya, aktivitas pelabuhan dihentikan sejak 1973 karena gelombang laut tidak lagi bersahabat. Semua aktivitas pelabuhan pun digeser ke Pelabuhan Lembar. Setelah masa kejayaannya lewat, deretan bangunan lawas bergaya art deco masih berdiri kokoh. Sebagian besar tampak usang, tetapi justru itu yang membuat kawasan ini menarik di mata turis.
Jika kamu menyukai fotografi, banyak bangunan menarik maupun aktivitas sehari-hari warga yang bisa ditangkap dengan lensa kamera. Seru buat hunting foto!
Photo source: @evelinewg
Lokasi: Jl. Pabean No.128-108, Bintaro, Ampenan, Mataram
Mampir ngopi di KotaTua Kopi Garage
Mumpung di Ampenan, sempetin deh ngopi di KotaTua Kopi Garage. Buka pukul 14.00, coffee shop ini menempati bangunan tua yang diubah menjadi tempat ngopi. Mereka tetap mempertahankan bangunan asli, diisi bangku dan meja sederhana dengan mesin pembuat kopi modern.
Pilihan kopi di KotaTua Kopi Garage cukup lengkap. Oya, sebagian besar kopi yang dipakai juga hasil roasting sendiri lho. Dari KotaTua Kopi Garage, kamu dapat menikmati lambatnya waktu di Ampenan sambil menyesap secangkir kopi favorit.
Harga mulai: Rp25.000 – Rp50.000 per orang
Photo source: @abem46
Lokasi: Jl. Pabean Kawasan Kota Tua No.109/111, Ampenan Tengah, Ampenan, Mataram
Lanjut perjalanan ke Sembalun
Puas menjelajahi Ampenan, waktunya melanjutkan perjalanan ke Sembalun. Rute terbaik menuju Sembalun adalah dengan menyusuri Lombok Utara karena relatif landai. Perjalanan memakan waktu sekitar 2 jam 30 menit. Pastikan kamu udah menyiapkan perbekalan seperti makan dan minum supaya tidak kelaparan selama perjalanan ya.
Menginap semalam di Edelweiss Sembalun
Menjelang senja, seharusnya kamu udah sampai di tempat penginapan yang berada di Desa Sembalun. Karena desa ini menjadi salah satu titik awal pendakian menuju Gunung Rinjani, ada banyak penginapan yang bisa kamu pilih.
Nibble merekomendasikan Edelweiss Sembalun Village sebagai tempatmu bermalam. Penginapan ini menawarkan beberapa jenis akomodasi, yaitu:
- Tenda di camping ground, sewa tenda mulai Rp280.000-an
- Villa tipe Lumbung Rp600.000
- Villa Family Room Rp750.000
- Glamping Rp1,2 juta
Harga tersebut sepadan dengan apa yang kamu dapat: view Gunung Rinjani yang mengundang decak kagum! Saat cuaca cerah, pemandangan semua bukit di kaki Gunung Rinjani pun tampak jelas dari Edelweiss, antara lain Bukit Anak Dara dan Bukit Nanggi. Pilihan sempurna untuk menghabiskan malam hari pertama di Lombok bukan?
Photo source: @sanjmx1
Lokasi: Sembalun Lawang, Sembalun, Lombok Timur
Makan malam di Lesehan Balamo Sembalun
Lelah dengan perjalanan panjang, waktunya isi perut dengan makanan lezat di Sembalun. Hidangan ikan nila bumbu kuning ala Sembalun bisa kamu nikmati di Lesehan Balamo Sembalun, sekitar 6 menit berkendara dari penginapan.
Satu porsi ikan nila berisi dua ekor ikan berukuran sedang, disajikan bersama sayur bening dan nasi putih hangat. Rasa gurih dan asam dari jeruk orson menciptakan perpaduan rasa yang memanjakan lidah. Apalagi ikannya juga lembut, nggak amis atau bau lumpur. Masakan sederhana yang bikin nambah nasi!
Harga: ikan nila Sembalun mulai Rp60.000 per porsi
Photo source: Radea Raisa
Lokasi: Jl. Raya Sembalun Lawang No.16, Sembalun Lawang, Kec. Sembalun, Lombok Timur
Hari ke-2: Menyelami Sembalun
Begitu membuka mata, sejauh mata memandang hanya kemegahan Gunung Rinjani yang terlihat. Menikmati sejuknya di kaki Gunung Rinjani sambil menyeruput secangkir teh hangat dan sarapan, sungguh sempurna untuk mengawali hari.
Setelah sarapan, kamu boleh langsung berkemas sekaligus check-out karena kita akan menelusuri sisi lain Sembalun. Sepanjang jalan di kawasan ini, matamu akan dimanjakan oleh kemolekan Gunung Rinjani dan bukit-bukit di sekitarnya. Meski tak bisa mendaki, ada cara lain untuk menikmati bentang alam Lombok Timur tanpa perlu berpeluh.
Bukit Tangkok
Untuk menuju Bukit Tangkok, kamu harus berjalan kaki melalui hutan bambu. Suasananya adem dan sejuk. Setelah mendaki sedikit, kamu akan berjumpa dengan pemandangan ikonis di Sembalun, yaitu hamparan sawah dan lahan pertanian penuh warna. Bahkan, di Bukit Tangkok tersedia beberapa spot foto yang dibangun dengan material bambu.
Kamu cukup bayar tiket masuk sekitar Rp5.000 per orang dan parkir mobil. Siapin kamera dan foto-foto sampai puas!
Photo source: @fyzqw_
Lokasi: Sembalun Lawang, Sembalun, Lombok Timur
Kopi Sembalun
Tahukah kamu bahwa Sembalun terkenal sebagai penghasil kopi sejak lama? Inilah warisan era kolonial Belanda yang masih terus dijaga sampai kini. Terlebih iklim dan ketinggian Sembalun yang di atas 1.000 mdpl cocok untuk pertumbuhan kopi.
Sempat meredup, kelompok petani kopi mulai kembali mengandalkan kopi Arabica jenis Typica dan menanamnya di lahan yang ada, termasuk depan pekarangan rumah mereka.
Di Kopi Sembalun, misalnya, kamu bisa menjumpai bagaimana kopi diproses sejak bijinya dipanen, difermentasi, dikeringkan, sampai proses roasting dan dihaluskan hingga siap dikemas dengan label Kopi Lereng Rinjani. Jangan ragu untuk bawa pulang beberapa bungkus karena kopi Arabica ini cuma ada di Sembalun!
Photo source: Roby Achmad
Lokasi: Sembalun Lawang, Sembalun, Lombok Timur
Makan siang di Kedai Sawah Sembalun
Sebelum beranjak menuju Kuta Lombok, mari memuaskan pandangan dengan bersantap siang di Kedai Sawah Sembalun. Dikemas dalam bentuk restoran dan agrowisata, kamu bisa menikmati makan siang sambil mengagumi indahnya Sembalun dari segala sisi.
Sambil menunggu makanan tiba, ada beberapa aktivitas seru yang bisa kamu lakukan di Kedai Sawah.
- Memanen sayuran di lahan sekitar Kedai Sawah, antara lain wortel, selada, kentang, kol, bawang merah, dan bawang putih. Kamu tinggal bayar sayuran yang dipetik aja.
- Berfoto di kebun bunga dengan tanaman hias bayam merah sebagai primadona.
- Memetik stroberi di kebun stroberi, cukup dengan membayar tiket masuk senilai Rp15.000 per orang dan hasil panen dihargai Rp50.000 per kilogram.
Sementara itu, menu yang disediakan berupa makanan khas Indonesia dengan harga terjangkau. Mayoritas bahan yang dipakai berasal dari kebun dan lahan sayuran sekitar Sembalun sehingga terjamin kesegarannya. Beberapa menu yang menggoda dicicipi adalah Nasi Campur Daging Ayam Sembalun, Bakwan Sayur Sembalun, Es Teh Anak Dara, Es Strawberry, dan Jus Kaki Gunung Rinjani.
Photo source: @kedai_sawahsembalun
Harga: makanan mulai Rp20.000, minuman mulai Rp15.000
Lokasi: Sembalun Lawang, Sembalun, Lombok Timur
Menuju Desa Sade
Salah satu destinasi wisata menarik yang searah ke Kuta adalah Desa Sade, sebuah kampung tradisional tempat tinggal suku Sasak. Dari Sembalun, perjalanan ke Desa Sade ditempuh sekitar 3 jam. Di Desa Sade, wisatawan nggak dikenakan tiket masuk, tetapi sebaiknya kamu menyumbang uang seikhlasnya untuk mendukung operasional wisata budaya ini.
Photo source: @miminurfahmi12
Telah berdiri sejak sekitar 1.500 tahun lalu, kamu bakal terpukau dengan kehidupan sederhana warga desa. Rumah adat, cara hidup sehari-hari, hingga berbagai peralatan rumah tangga yang digunakan pun masih terjaga keasliannya sampai sekarang.
Menempati area seluas 3 hektar, kamu dapat menyusuri desa sambil melakukan beberapa aktivitas. Sebut aja, melihat para perempuan desa menenun, mengintip rumah adat suku Sasak Sade yang lantainya dilumuri kotoran ternak agar tetap kinclong, berfoto mengenakan kain tenun cantik, dan membeli oleh-oleh khas Sade.
Photo source: @miminurfahmi12
Lokasi: Rembitan, Pujut, Lombok Tengah
Bermalam di Village Vibes Lombok
Dari gunung ke pesisir, nggak ada yang lebih baik untuk menghabiskan malam di Kuta dengan menginap di Village Vibes. Walau sedikit menjauh dari keramaian Kuta, tetapi aksesnya cukup mudah. Sesuai namanya, kamu bakal menikmati suasana ala perkampungan tradisional Lombok dengan sentuhan modern. Masing-masing kamar menempati rumah panggung kayu beratap daun kering. Asri, alami, dan nyaman sekali.
Dengan pemandangan kebun, kamar dengan kasur queen size udah dapat sarapan, teras, sarapan, dan akses wifi gratis. Penginapan seperti ini yang bikin betah lama-lama di Lombok kan?
Harga mulai: Rp400.000-an per malam (low season)
Photo source: @villagevibeslombok
Lokasi: Mengalung, Jl. Mawun No.3, Kuta, Pujut, Lombok Tengah
Makan Pizza di Tomato Cafe
Masih lelah usai perjalanan dari Sembalun, tetapi perut udah keroncongan? Menyantap satu loyang pizza di Tomato Cafe yang berada di seberang hotel boleh jadi pilihan.
Cafe bergaya warung yang jadi ciri khas kebanyakan restoran di Lombok ini menyajikan pizza kulit tipis, lembut di dalam, dan renyah di luar. Pizza dibakar dalam tungku kayu bakar, menciptakan aroma smokey yang bikin lidah bergoyang. Yakin deh, seloyang pizza ini bisa habis berdua kok!
Harga mulai: Rp75.000 per loyang pizza
Photo source: To The Moon
Lokasi: Jl. Pariwisata, Kp. Mengalung, Desa Kuta, Pujut, Lombok Tengah
Hari ke-3: Hidden Gem di Lombok Tengah
Selesai sarapan, kamu bisa bikin janji dengan driver yang mengantarmu kemarin untuk pergi ke pantai hidden gem di Lombok Tengah. Walau judulnya hidden gem, perjalanan ke pantai itu sekitar 40 menit aja. Mau ke mana ya?
Tebing TWA Gunung Tunak dan Birunya Samudera Hindia
Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tunak belum banyak disambangi turis lokal. Padahal, jaraknya cuma sekitar 35 menit dari Mandalika. Di TWA Gunung Tunak kamu akan menemukan tebing curam yang berdiri kokoh di tepi Samudera Hindia.
Sebaiknya, parkir kendaraan di area Tunak Cottage. Lalu, lanjutkan berjalan kaki 30 menit menyusuri TWA Gunung Tunak sambil melihat dari dekat konservasi rusa.
Dari ketinggian kamu bisa menikmati riuhnya deburan ombak yang menghempas dinding tebing. Birunya langit tampak selaras dengan lautan yang terbentang tanpa batas. Belum lagi gugusan pulau karang yang menjulang di tengah laut.
Ingin bermain ombak? Singgah di Pantai Teluk Ujung yang sepi, tenang, dan landai. Begitu juga Pantai Bilesayak dengan pasir putih, laut biru luas diapit tebing dan bukit, cantiknya bikin speechless!
Harga tiket: Rp5.000 (weekdays), Rp7.500 (weekend)
Photo source: @tunakcottage
Lokasi: Desa Mertak, Pujut, Lombok Tengah
Santap siang di Warung Turtle
Perut lapar, satu-satunya yang kebayang cuma makan enak di pinggir pantai? Langsung meluncur ke kawasan Pantai Tanjung Aan dan mampir ke Warung Turtle. Dari segi harga emang sedikit mahal dibandingkan warung yang ada di tengah kota. Namun, cukup pesan makanan dan minuman, kamu bisa bersantai di daybed.
Selesai makan, kamu bisa bermain pasir, foto-foto, berenang, atau iseng coba belajar surfing. Oh, males-malesan di daybed pun sah-sah aja, kapan lagi bisa begini?
Harga: sekitar Rp50.000 – Rp100.000 per orang
Photo source: Anita Yuliani
Lokasi: Sengkol, Pujut, Lombok Tengah
Menjemput senja di Bukit Merese
Sebelum matahari benar-benar terbenam, segera beranjak menuju Bukit Merese, sekitar 5 menit berkendara dari Pantai Tanjung Aan. Setelah berjalan kaki sekitar 10 menit, kamu akan takjub dengan panorama Pantai Tanjung Aan dan Pantai Tanjung Bongo dari ketinggian.
Hamparan rumput di bukit ini pun kerap didatangi warga lokal yang menggembalakan ternaknya. Di sinilah tempat sempurna untuk menyudahi hari terakhirmu bersenang-senang di Lombok dengan menikmati sunset di Bukit Merese. Keindahan yang begitu berkesan!
Photo source: @drajadbn
Lokasi: Jl. Kuta Lombok, Kuta, Pujut, Lombok Tengah
Makan malam ayam bakar Taliwang
Sampai ke Lombok belum komplit kalau belum makan ayam taliwang. Nggak usah jauh-jauh ke Mataram, kamu bisa cicipi pedas nagih ayam khas Lombok ini di kawasan Kuta.
RM Lalapan Santai Ayam Bakar Taliwang siap memuaskan perutmu dengan berbagai makanan NTB yang lezat. Selain ayam bakar Taliwang, ada juga plecing kangkung, sate rembiga, sate pusut, dan kari labu yang sedap. Perut kenyang hati senang, sampai hotel tinggal tidur deh.
Harga: sekitar Rp50.000 – Rp75.000 per orang
Photo source: Arman Pramono
Lokasi: Jl. Raya Kuta Lombok, Kuta, Pujut, Lombok Tengah
Hari ke-4: Bye, Lombok!
Ah, udah habis nih liburan di Lombok? Cuma 4 hari 3 malam emang nggak kerasa sih. Untungnya kamu nginep di Kuta, perjalanan ke bandara jadi lebih singkat, sekitar 30 menit aja. Masih sempat beli oleh-oleh nih.
Beli buah tangan di Nutsafir
Kalau kamu merasa oleh-oleh kopi Sembalun atau pernak-pernik Lombok yang udah dibeli belum cukup, mampir ke Nutsafir aja. Sentra oleh-oleh ini berada di jalur searah menuju bandara sehingga bisa menghemat waktumu.
Aneka oleh-oleh khas Lombok tersedia di sini. Mulai dari kopi Sajang, aneka olahan rumput laut, madu hutan, terasi, sampai sambal Sasak Maiq. Tinggal minta dikemas rapi supaya gampang dibawa.
Photo source: Ernanda Agung D.
Lokasi: Jl. Bypass BIL, Tanak Awu, Pujut, Lombok Tengah
Berat ya meninggalkan Lombok? Berkat itinerary Lombok 4D3N, liburan kali ini sungguh berkesan. Semoga lain waktu bisa balik ke Lombok dan menjelajahi sisi lain pulau cantik ini ya!