Kedekatan geografis dan historis menjadi alasan mengapa Indonesia, Singapura, dan Malaysia memiliki kuliner yang mirip. Salah satu masakan yang bisa kamu jumpai di ketiga negara tersebut adalah laksa.
Semangkuk laksa berisi kuah kental hangat dengan citarasa gurih, pedas, kadang sedikit asam, serta mengandung rempah-rempah yang cukup kuat. Isiannya juga beragam, mulai dari sayuran, ayam, seafood, sampai mie, bihun, atau ketupat.
Jenis-jenis laksa yang kita kenal punya ciri khas tersendiri. Yuk, simak ulasan Nibble tentang laksa berikut ini.
Sejarah Laksa
Nama “laksa” berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti seratus ribu. Penamaan ini boleh jadi mengacu pada fleksibilitas laksa dari segi bahan-bahan yang digunakan.
Laksa adalah makanan yang bisa dicampur apa pun dan memanfaatkan bahan yang udah tersedia. Itu sebabnya laksa berperan sebagai jembatan antarbudaya saat terjadi kawin campur antara pedagang Tionghoa dan penduduk lokal.
Lho, apa hubungan laksa dan pedagang Tionghoa?
Ya, kemunculan makanan ini tak lepas dari peran para pedagang Tionghoa yang singgah di kota pelabuhan seperti Penang, Malaka, dan Singapura. Ketiga kota tersebut merupakan perhentian utama di jalur perdagangan rempah-rempah, lalu berlanjut hingga ke wilayah Indonesia.
Bahkan, pedagang Tionghoa dan India sangat intens berinteraksi dengan beberapa wilayah Asia Tenggara di masa lampau. Hal ini menjelaskan juga mengapa budaya Cina dan India sangat mempengaruhi budaya lokal di beberapa daerah di Indonesia, termasuk masakannya.
Photo source: @machina2.0
Melansir Atlasobscura.com, pedagang asal India kemungkinan sudah tiba di Asia Tenggara sejak 200 SM. Sementara itu, orang Tionghoa telah bermukim di Indonesia sejak abad ke-16.
Perkawinan pedagang Tionghoa dengan perempuan lokal adalah “pintu” bagi akulturasi masakan. Contohnya di Indonesia. Para pedagang memperkenalkan mie berkuah pedas kesukaan mereka. Lambat laun, para istri menambahkan berbagai rempah dalam bumbu masakan itu, seperti cabai dan santan.
Hal serupa terjadi ketika pedagang Tionghoa menikahi perempuan setempat pada awal abad ke-19 di Malaka. Pun di Singapura, laksa hadir di Katong saat para pedagang menyusuri pulau kecil di bawah semenanjung Malaysia.
Perkawinan dua budaya itu melahirkan budaya Peranakan. Bisa dibilang tradisi laksa hadir dari inisiatif mengawinkan makanan Cina dengan ciri khas masakan Asia Tenggara seperti santan dan salah satu komoditi andalan Asia Selatan, yaitu cabai.
Laksa pun nggak cuma hadir di meja makan rumah, tetapi juga melalui tradisi hantaran makanan dan sajian saat pesta. Jadi, nggak heran kalau laksa merupakan salah satu makanan peranakan yang menyebar paling cepat dan luas lewat perdagangan di kawasan Asia Tenggara.
Photo source: @malaccamakanking
Jenis-Jenis Laksa
Berlatar sejarah tersebut, terjawab kan kenapa nggak ada satu laksa pun yang sama persis. Setidaknya, makanan berkuah ini bisa kamu jumpai di empat negara Asia Tenggara. Mulai dari pesisir Thailand, Malaysia, Singapura, sampai ke Indonesia.
Dalam khazanah kuliner nusantara pun, jenis-jenis laksa sangat beragam. Maka, dari mana asal laksa nggak bisa ditetapkan secara pasti. Namun, kita bisa membedakan jenis-jenis laksa yang dikenal menjadi tiga kelompok besar.
1. Laksa kari
“Aliran” laksa kari pedas biasanya mengandung santan. Laksa kari bisa dijumpai pada Laksa Malaysia, seperti di Malaka dan Johor. Laksa Singapura pun sejenis laksa kari, salah satunya laksa Katong. Di Indonesia laksa Bogor, Cibinong, dan Betawi masuk dalam kelompok laksa kari.
Laksa ini paling dikenal karena kaya rasa dengan rempah-rempah yang mendominasi. Bumbunya berani, khas masakan Asia Selatan. Ditambah santan, kuah laksa kari begitu gurih dan sedikit kental.
Varian laksa kari pun beragam. Laksa nyonya berkuah dasar santan, disiram di atas mie dengan topping udang, telur, dan tahu. Bumbunya menggunakan sereh, lengkuas, kunyit, dan terasi, menyatu sempurna dengan kuah kaldu ayam atau udang.
Ada juga Laksa Katong dengan ciri khas bihun tebal yang dipotong pendek agar mudah diseruput memakai sendok. Isiannya kerap memakai udang, kerang, dan bola-bola ikan.
Photo source: @fred.and.chloe
2. Laksa siam
Laksa siam memiliki kesamaan rasa dengan laksa Penang. Namun, kuah laksa siam lebih creamy dan nggak begitu asam karena penambahan santan serta bumbu berbeda.
Dari cara memasak, laksa siam justru mirip laksa kari. Bumbunya harus ditumis dulu hingga harum. Oya, bumbu laksa ini menggunakan pasta kari merah yang dimasak bersama kaldu ikan.
Photo source: @syahbinar
3. Laksa assam
Berbeda dengan kedua kelompok laksa lainnya, laksa assam mempunyai citarasa asam. Namun, hidangan satu ini nggak pakai santan dan banyak dijumpai di Penang, Malaysia.
Kuah kaldu laksa terbuat dari rebusan ikan kembung banjar, dicampur asam jawa dan perasan air nanas. Sedangkan bumbu halusnya menggunakan bawang merah, daun laksa, sereh, daun mint, cabai merah, lengkuas, dan kecombrang.
Laksa assam cukup ditaburi daun mint dan irisan nanas, bisa juga ditambah suwiran ikan. Makin komplit saat dihidangkan bersama sambal belacan, terasa segar sekaligus hangat!
Photo source: @foodventure.my
Jenis-Jenis Laksa di Indonesia
Lalu, bagaimana dengan laksa Indonesia? Ada banyak sekali jenis-jenis laksa dalam kuliner nusantara. Berikut beberapa laksa yang populer di Indonesia.
1. Laksa Betawi
Laksa asal Jakarta ini berkuah kuning dan bersantan. Tambahan ebi memberi rasa unik nan gurih, disajikan bersama bihun, perkedel, daun kemangi, dan kucai.
Photo source: @im_as_cool
2. Laksa Tangerang
Laksa Tangerang terbuat dari kaldu ayam, kentang, kucai, dan kacang hijau. Mie-nya berupa mie buatan tangan dari tepung beras putih. Perpaduan parutan kelapa dan kacang hijau memberi hint rasa manis dengan kuah santan yang pas.
Photo source: @sadarku__
3. Laksa Bogor
Kuah laksa Bogor cenderung kental, bersantan, dengan bumbu halus bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, ketumbar, sereh, dan garam. Keunikan laksa Bogor ada pada penambahan oncom, dan sering disajikan bersama ketupat plus sambal cuka.
Photo source: @safariferry
4. Laksa Cibinong
Walau dekat Bogor, laksa Cibinong malah nggak pakai oncom. Semangkuk kuah bersantan dihidangkan dengan tauge, bihun, telur rebus, suwiran ayam, bawang goreng, dan daun kemangi.
Photo source: @doyanbakmie
5. Laksa Medan
Kuah laksa Medan memakai kaldu ikan, rasanya sedikit asam, hampir serupa dengan laksa negeri jiran. Isiannya terdiri dari mie beras putih, daun mint, dan timun.
Photo source: @the28kitchen
6. Laksa Banjar
Laksa Banjar memakai ikan haruan atau ikan gabus sebagai salah satu bahan utama. Laksa ini berisi bulatan mie kukus dari tepung beras, disajikan bersama kuah kental kekuningan berbahan kaldu ikan gabus.
Photo source: @makgadiis
7. Laksa Palembang
Palembang ternyata memiliki beberapa varian laksa lho. Ada Laksan, terdiri dari potongan pempek disiram kuah kaldu udang dan santan plus taburan bawang goreng.
Ada juga Lakso yang berisi mie dari adonan tepung sagu kukus, dihidangkan bersama kuah santan kuning dan taburan bawang goreng. Lakso ini mirip burgo, adonan tepung beras dan tepung sagu yang dimasak mirip panekuk.
Kuahnya putih pucat, bersantan ditambah bumbu rempah dan daging ikan. Biasanya burgo dinikmati dengan telur rebus dan bawang goreng.
Photo source: @laksanumak
Wah, ternyata banyak banget ya jenis-jenis laksa yang ada. Laksa terkenal nggak cuma laksa Singapura lho, tetapi juga ada laksa Malaysia dan laksa Indonesia. Bahkan, jenis-jenis laksa Indonesia pun banyak macamnya.
Jadi, laksa mana yang udah pernah dicoba Nibblers?