Siapa yang tak suka keju? Makanan yang dihasilkan dari fermentasi susu ini jadi kegemaran orang-orang di seluruh dunia karena rasanya yang gurih dan menyehatkan. Keju gak cuma dipakai sebagai bahan campuran makanan, tapi juga dinikmati sebagai camilan. Oh iya, ada beragam jenis keju yang dikonsumsi orang-orang di seluruh dunia, lho.
Jenis-jenis keju ini umumnya dibedakan berdasarkan tekstur, cara pembuatan, dan proses pematangannya. Penasaran dengan jenis keju yang populer dan paling banyak dikonsumsi? Ini dia daftarnya!
-
Keju Cheddar
Jenis keju yang pertama adalah cheddar. Kalian pasti sudah gak asing kan sama keju yang satu ini. Di Indonesia, keju cheddar umum dipakai sebagai campuran maupun topping saat membuat kue kering, salad, dan sebagainya. Ini karena teksturnya yang cenderung keras sehingga gampang diparut. Oh iya, nama cheddar ternyata diambil dari desa keju ini pertama kali berasal lho, yaitu Desa Cheddar di Somerset, Inggris.
Image: Pixabay
-
Keju Mozzarella
Namanya kian populer setelah banyak makanan yang ngetren dengan campuran keju yang satu ini.
Mozzarella ternyata merupakan jenis keju yang berasal dari wilayah Italia bagian selatan, lho. Keju yang satu ini dibuat dari susu kerbau. Teksturnya lembut dan sedikit cair, dengan cita rasa yang gak begitu asin. Ciri khas keju mozzarella adalah tekstur yang lumer saat dipanaskan. Ini nih yang jadi daya tarik tersendiri dari keju ini.
Image: Pixabay
-
Keju Parmesan
Yang berikutnya ada keju parmesan. Punya nama asli Parmigiano-Reggiano, ternyata butuh waktu sampai 2 tahun untuk membuat keju ini sampai bisa dikonsumsi, lho. Itulah kenapa parmesan lebih mahal dibandingkan jenis keju lainnya.
Keju parmesan ini punya tekstur yang keras dan terasa renyah saat dimakan. Warnanya yang kuning pucat dengan aroma yang khas. Di negara asalnya, keju ini biasa dipakai untuk campuran pasta, sup, dan pizza. Kalau di Indonesia sih parmesan banyak dipakai untuk campuran saat membuat kue kering.
Image: Pixabay
-
Keju Edam
Jenis keju yang berikutnya adalah keju edam dari Belanda. Keju yang satu ini cukup khas dan gampang dikenali dari kulit luarnya yang berwarna merah terang, dengan cita rasanya yang gurih mirip kacang.
Tekstur keju edam ini terbilang lembut. Namun, kadar lemaknya justru lebih rendah daripada keju cheddar, lho. Di Eropa (khususnya Belanda), keju edam biasa dikonsumsi sebagai camilan teman minum teh. Kamu sendiri sudah pernah coba keju asli Belanda ini belum?
Image: Pexels
-
Blue cheese
Blue cheese adalah keju asal Prancis yang dibuat dari susu domba, susu kambing, maupun susu sapi yang diproses dengan kultur penicillium. Keju yang satu ini gampang banget dikenali karena selain punya aroma yang khas menyengat, tekstur dan tampilannya juga menarik.
Keju biru atau blue cheese biasanya berwarna kuning/putih pucat dengan bercak-bercak hitam atau biru di dalamnya. Saat ini blue cheese sudah banyak diproduksi ulang dengan bermacam variasi tekstur dan cita rasa.
Image: Pixabay
-
Keju Gouda
Kalau kalian gak begitu suka keju karena rasa asinnya, keju gouda mungkin bisa jadi alternatif yang bagus. Pasalnya, alih-alih asin, keju yang satu ini justru punya cita rasa yang manis. Rasa manis ini dihasilkan dari proses pemanasan susu sapi sedemikian rupa sampai dadihnya terpisah dan kandungan asam laktatnya hilang. Seperti mozzarella, keju gouda juga akan meleleh saat dipanaskan. Oh iya, di Indonesia, keju ini banyak dipakai sebagai salah satu menu MPASI, lho.
Image: Intense Gourmet
-
Keju Emmental
Pernah lihat serial kartun Tom & Jerry? Pasti gak asing dong sama keju dengan tekstur berlubang yang sering dimakan si Jerry? Yup, itulah keju emmental. Keju asal Swiss ini punya cita rasa gurih tapi gak terlalu asin. Lubang pada keju ternyata dihasilkan oleh gas karbondioksida dari campuran bakteri saat proses pembuatannya, lho.
Selain ketujuh jenis keju di atas, sebenernya masih banyak nih keju-keju lain. Mulai dari keju camembert, cream cheese, feta, cottage cheese, gorgonzola, dan masih banyak lagi yang lainnya. Hmm... Jadi makin penasaran gak sih pengen cobain satu-satu?