Penasaran gak nih kalian kenapa donat bolong tengahnya dan jadi ciri khas utama camilan yang satu ini. Dengan bentuknya yang bulat, lubang di bagian tengahnya ini membuat donat jadi sangat mirip dengan cincin. Bentuknya yang khas tersebut membuat donat jadi mudah dikenali dan sangat populer dari awal tercipta sampai saat ini.
Cara masaknya yang digoreng membuat tekstur donat terkenal agak garing di luar tapi sangat empuk di dalamnya. Apalagi saat ini berkembang banyak variasi topping yang menggugah selera, dari mulai manis hingga asin. Beberapa topping populer seperti taburan cokelat sprinkles, selai cokelat, vanilla, strawberry, hingga green tea dan matcha.
Gak sedikit orang yang sampai tergila-gila dengan roti goreng yang bolong di tengahnya ini. Umumnya sajian donat akan sangat pas dinikmati sebagai kudapan pendamping minuman teh maupun kopi. Sajian donat ini juga umum dijumpai untuk dijajakan di berbagai cafe dan coffee shop, selain gerai khusus donat.
Source: Istockphoto
Nah jika sudah sangat favorit dan populer, lalu apasih sebenarnya fungsi lubang di bagian tengahnya. Kenapa donat yang bolong di tengahnya ini tetap dipertahankan meskipun sudah banyak kreasi yang kekinian? Adakah sebetulnya fungsi dari lubang di tengahnya tersebut?
Untuk menjawab hal tersebut, yuk simak alasan kenapa donat punya bolong di bagian tengahnya ini.
Asal-Usul Terciptanya Donat
Supaya bisa tahu alasan kenapa donat punya bentuk bolong di tengahnya, harus diketahui dulu asal-usul terciptanya sajian ini. Ada banyak teori yang dipercaya sebagai asal-usul terciptanya sajian kue donat. Termasuk juga teori yang membahas alasan kenapa donat mempunyai bentuk bolong di tengahnya.
Berikut ini teori asal-asul munculnya sajian donat ini dan kenapa harus ada bagian bolong di tengahnya.
Berasal dari Roti Goreng Belanda
Dilansir dari The Spruce Eats, sebuah catatan menunjukkan bahwa sejak pertengahan abad ke 19, orang Belanda sudah mempunyai tradisi membuat roti goreng. Bernama “Oliekoeks” atau kue minyak, roti ini awalnya hanya berbentuk bulat utuh dan digoreng dengan lemak babi sampai kecokelatan. Karena bagian tengahnya sering kurang matang, akhirnya kue ditambahkan potongan buah, kacang, atau isian lain di tengahnya tersebut.
Source: Istockphoto
Tradisi membuat oliekoeks ini terus dipertahankan ketika banyak orang Belanda melakukan migrasi ke Amerika Serikat khususnya Manhattan. Sajian roti goreng ini pun akhirnya cukup populer di benua baru tersebut. Sajian roti yang digoreng inilah yang bisa jadi mengilhami terciptanya kue donat modern saat ini.
Kreasi Hanson Gregory
Ada lagi teori mengenai asal-usul lubang pada donat yang berbeda dari kreasi olykoeks ala orang Belanda. Teori satu ini adalah yang paling populer yakni versi Hanson Gregory. Pria asal Amerika Serikat ini menyatakan dirinyalah pencipta lubang pada donat di tahun 1847. Saat itu usianya masih 16 tahun dan ia merupakan seorang pelaut yang bertugas di atas kapal.
Dikutip dari Wonderopolis, saat itu Hanson sangat kurang puas dengan sajian roti goreng yang sering disuguhkan oleh juru masak kapal. Menurutnya roti goreng tersebut kurang menarik karena bagian tengahnya yang pucat, lembek, dan gak matang. Dia pun mengusulkan dan berkreasi supaya bagian tengahnya diberi lubang, gunanya agak minyak panas bisa sampai mematangkan ke bagian tengah.
Source: Istockphoto
Para ahli dan juru masakpun akhirnya mengakui bahwa membolongi bagian tengah roti goreng, bisa membantu mematangkan keseluruhan bagiannya. Akhirnya bukan hanya populer di atas kapal saja, roti goreng yang bolong tengahnya ini juga sangat terkenal di kota-kota Amerika Serikat. Metode dan teknik pembuatannya pun akhirnya menjadi cara yang baku dalam membuat sajian yang satu ini.
Asal-Usul Nama Donat
Selain mengetahui beberapa teori tentang asal-usul tercipta dan kenapa donat punya bagian bolong di tengahnya, ada juga perdebatan lainnya. Perdebatan ini seputar asal-usul nama dari sajian roti goreng tersebut. Kenapa sih sajian roti bolong berbentuk cincin ini dinamai donat atau Bahasa Inggrisnya “donut”.
Source: Istockphoto
Beberapa orang meyakini nama “nut” atau kacang tersebut akibat kebiasaan para imigran Belanda. Seperti sudah disebutkan pada teori pertama, orang Belanda suka menambahkan kacang di bagian tengah kue minyak atau oliekoeks. Tetapi teori lain mengatakan namanya berasal dari istilah “dough knots” yang berarti adonan roti yang dibuat simpul sebelum digoreng.
Sebuah catatan menyebutkan bahwa ada kata "doughnut" yang mulai muncul pertama kali dalam publikasi Washington Irving tahun 1809, A History of New York. Barulah pada awal tahun 1900-an, banyak yang menyingkat kata doughnut jadi lebih simple yakni donut. Saat ini, penyebutan “doughnut” maupun "donut" sudah sangat umum dan secara bergantian dipakai dalam bahasa Inggris.
Donat Tersebar ke Berbagai Negara
Perkembangan selanjutnya, kue berbentuk roti goreng yang bolong ini akhirnya menyebar bukan cumin di New York atau Manhattan saja. Donat akhirnya sangatlah populer sebagai camilan dan akhirnya menyebar juga ke seluruh Amerika Serikat. Apalagi semenjak tahun 1920, seorang imigran Rusia Bernama Adolph Levitt mulai menciptakan mesin donat otomatis.
Source: Istockphoto
Mesin pembuat donat yang modern dan futuristic ini sampai dipamerkan pada ajang World’s Fair di Chicago tahun 1934. Ajang tersebut sekaligus cikal-bakal popularitas lainnya dari donat yang dilabeli sebagai makanan hits di abad kemajuan teknologi. Seketika donat jadi santapan paling populer di seluruh Amerika Serikat, hingga dunia.
Nah itu dia beberapa sejarah asal-usul terciptanya sajian donat dan alasan kenapa kue donat ini punya bolong di tengahnya. Sebetulnya alasannya sangatlah simple dan masuk akal, yakni agar adonannya matang secara merata sampai ke bagian tengah. Jadi, gak perlu bingung lagi ya kenapa donat bolong tengahnya!
By the way, berikut rekomendasi donat kekinian di Jakarta yang enak buat cemil-cemil. Cek ya!