Tradisi minum teh telah menjadi warisan generasi ke generasi di berbagai belahan dunia. Minuman ini berasal dari daun teh olahan Camellia sinensis dengan beragam jenis.
Rasa nikmat, sensasi menenangkan, dan dapat disajikan panas atau dingin, membuat dua pertiga penduduk dunia rajin meminum teh. Namun, pertanyaannya kenapa harus minum teh?
Apa saja manfaat teh untuk kesehatan dan tubuh kita? Yuk, kita bahas lebih lanjut dalam artikel ini.
Dari Mana Teh Berasal?
Indonesia masuk jajaran produsen teh terbesar di dunia. Namun, dari mana sebetulnya teh berasal?
Tiongkok tempat lahir teh
Tiongkok menjadi tempat lahir teh, persisnya di bagian barat daya Tiongkok, yaitu Yunnan. Berdasarkan catatan dokumentasi tertua, penemu teh adalah Shennong. Dalam bukunya ia mencoba berbagai ramuan herbal dan menemukan teh sebagai obat penawar jika ia terkena racun dari ramuan buatannya.
Semula teh memang berfungsi sebagai bahan obat-obatan pada abad ke-8 SM. Baru saat era Dinasti Han (221 SM–8 M) teh mengalami pengolahan sederhana, seperti dibulatkan, dikeringkan, dan disimpan untuk diseduh bersama ramuan lain.
Pasca zaman Dinasti Ming, jenis teh kian beragam dan berkembang. Kemudian, teh banyak dibudidayakan di Kanton (Guangdong) dan Fukien (Fujian). Hingga akhirnya kebiasaan minum teh melekat pada masyarakat Tiongkok.
Photo source: @grasspeopletree
Teh dan Zen Buddhisme di Jepang
Seorang pendeta Buddha, Yeisei menilai teh Cina dapat meningkatkan konsentrasi ketika bermeditasi. Itu sebabnya teh Jepang berhubungan erat dengan Zen Buddhisme.
Kekaisaran Jepang pun tertarik dengan teh. Alhasil budaya minum teh menyebar cepat dalam masyarakat Jepang.
Upacara teh Jepang atau Cha-no-yu jadi tradisi budaya dan seni yang diwariskan turun temurun. Ritual ini butuh latihan yang lama sampai bertahun-tahun karena penyajian teh harus melibatkan pesona, menampilkan kesopanan, keanggunan, dan kesempurnaan.
Photo source: @waseian
Teh melanglang ke Barat
Budaya konsumsi teh di Tiongkok dan Jepang sampai juga ke negeri Barat. Biarawan Jesuit, Jasper de Cruz pernah mencicipi teh dan menulis tentangnya pada 1560.
Di sisi lain, hubungan dagang Portugis dan Tiongkok membuka perdagangan komoditas teh ke Lisbon. Lalu, berlanjut dengan kapal-kapal Belanda yang membawa teh ke Prancis, Belanda, hingga negara-negara Baltik. Teh pun makin populer di Eropa.
Meski begitu, teh sempat jadi minuman mahal saat itu. Terlepas dari harga atau keraguan akan manfaat teh untuk tubuh, masyarakat Eropa tetap mengkonsumsi teh. Salah satunya tradisi afternoon tea di Inggris, yaitu ritual minum teh bersama kudapan ringan di sore hari.
Photo source: @afternoonteauk
Teh tiba di Indonesia
Andreas Cleyer, seseorang berkebangsaan Jerman, membawa biji tanaman teh dari Jepang pada 1664. Namun, teh justru pertama kali ditanam sebagai tanaman hias di Batavia.
Pemerintah kolonial baru menaruh perhatian pada teh usai mendatangkan biji teh dari Tiongkok pada 1728 meski kurang berhasil. Kemudian, budidaya teh dalam skala besar dilakukan di Kebun Percobaan Cisurupan, Garut dan Wanayasa, Purwakarta hampir satu abad kemudian.
Kesuksesan perdagangan teh dari Tiongkok, Taiwan, dan Jepang di pasar Eropa membuat pemerintah kolonial Belanda kepincut. Mereka mengirimkan Jacobus Isidorus Loudewijk Levian Jacobson untuk mendalami pengolahan teh di Tiongkok.
Lalu, perkebunan teh pun dibuka di wilayah Priangan tengah (saat ini Jawa Barat) pada 1835. Berbagai varian teh mulai berkembang di tanah Jawa, seperti Camellia sinensis var. assamica tipe Chang dari Sri Lanka yang dibawa Rudolf Eduard Kerkhoven pada 1877. Bibit teh ini ditanam di Gambung, selatan Kabupaten Bandung dan kini menjadi Pusat Penelitian Teh dan Kina Indonesia.
Teh pun menyebar ke seluruh Indonesia. Teh tidak hanya dinikmati pada waktu tertentu saja, tetapi juga setiap saat. Teh pun dapat disajikan panas atau dingin, manis maupun tawar.
Photo source: @dad_dish
Kenapa Harus Minum Teh?
Lantas, kenapa harus minum teh?
Manfaat teh untuk kesehatan tak terhitung banyaknya. Teh mengandung polifenol, senyawa alami yang berperan sebagai antioksidan kuat. Contohnya flavonoid dan katekin. Beberapa alasan berikut dapat menjawab pertanyaan tadi.
Photo source: @theteamakers
Membantu menurunkan berat badan
Kafein dan katekin dalam teh membantu proses penurunan berat badan. Namun, hal ini juga tergantung pada faktor gaya hidup lain, seperti aktivitas fisik dan asupan gizi.
Memelihara kesehatan jantung
Minum teh hijau secara teratur dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Beberapa studi menampilkan sedikit penurunan kadar kolesterol “jahat” (LDL) dalam tubuh mereka yang rajin minum teh.
Mengurangi risiko kanker
Konsumsi teh hijau juga dipandang dapat mengurangi risiko kanker. Teh berperan sebagai agen kemopreventif terhadap berbagai macam kanker, meski uji kemanjuran teh pada penyebab utama kematian ini masih terus berlangsung.
Meningkatkan kepadatan tulang
Beberapa studi juga menemukan peminum teh mempunyai kepadatan mineral tulang lebih besar daripada bukan peminum teh. Kandungan kafein dalam teh dapat menurunkan risiko penyakit artritis pada wanita yang rutin minum teh 3 cangkir per hari.
Meningkatkan kualitas tidur
Beberapa jenis teh seperti teh camomile dapat membuat orang rileks. Teh ini dapat membantu tidur lebih nyenyak karena memberi efek menenangkan.
Beda Jenis Teh, Beda Khasiatnya
Menariknya, tidak semua teh memiliki khasiat sama. Perbedaan jenis teh dapat terjadi akibat proses pengolahan yang mempengaruhi kadar polifenol dalam teh.
Hal tersebut membuat manfaat teh bagi tubuh juga berbeda. Berikut jenis teh yang umum dijumpai beserta khasiatnya.
Photo source: @simalem.coffee
Teh hijau
Teh hijau diproses dengan mengukus daun teh sehingga memiliki kadar EGCG tinggi. Antioksidan teh hijau dapat membantu meningkatkan metabolisme, mendukung penurunan berat badan, memperbaiki fungsi otak, meningkatkan kadar kolesterol baik, dan mengurangi risiko stroke.
Teh hitam
Berasal dari hasil fermentasi daun teh, kandungan kafein teh hitam paling tinggi. Teh hitam mampu melindungi paru-paru akibat terpapar asap rokok dan mengurangi risiko stroke.
Teh putih
Teh putih lebih sedikit pemrosesan sehingga mempunyai sifat anti kanker paling kuat.
Teh oolong
Teh perpaduan antara teh hijau dan teh hitam dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan metabolisme tubuh.
Beli Teh yang Mana?
Banyaknya varian teh bisa jadi bikin kamu bingung saat membeli. Selain teh yang berasal daun teh, ada juga teh herbal yang bebas kafein. Teh herbal berasal dari bahan lain seperti camomile, vanila, sari buah, rempah, atau peppermint.
Begitu pula kemasan teh. Ada yang dikemas berupa daun teh, teh celup dalam kantong, teh bubuk, hingga minuman teh dalam kemasan botol.
Namun, memperoleh manfaat teh untuk kesehatan pasti lebih maksimal jika membeli daun teh atau teh celup. Alih-alih membeli teh botolan yang mengandung pemanis buatan, menyeduh sendiri di rumah jauh lebih sehat.
Cukup seduh teh dengan air panas atau mendidih dan diamkan selama 4–5 menit. Makin lama teh diseduh, makin kuat rasanya dan terasa agak pahit.
Sebagai catatan, menambahkan gula, krim, atau susu bisa mengurangi kandungan polifenol dalam teh. Guna mendapatkan manfaat teh bagi tubuh, sajikan teh tanpa tambahan apa pun. Atau beri sedikit madu jika kamu suka teh manis.
Pun konsumsi teh secukupnya sekitar 2–3 cangkir sehari. Pilih teh yang lebih ringan seperti teh hijau atau teh herbal untuk konsumsi harian. Hindari minum teh dengan kandungan kafein tinggi di malam hari agar tidak mengganggu tidur.
Photo source: @carikulinersolo
Teh memang nikmat dan kaya akan manfaat bagi kesehatan tubuh. Konsumsi teh teratur dapat mendukung kesehatan jantung, metabolisme, hingga menurunkan risiko beberapa penyakit.
Pastikan kamu memilih teh yang tepat dan konsumsi dengan bijak untuk menikmati semua manfaat teh untuk tubuh secara optimal. Jadi, kenapa harus minum teh? Karena tubuh kita pantas mendapatkan yang terbaik!
Jadi, sudah minum teh hari ini?
