-
Kopi Arabika Flores Bajawa
Source: Instagram @evrandh
Kopi Flores Bajawa banyak ditemukan di kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur dengan ketinggian 1500 meter diatas permukaan laut (mdpl). Jenis kopi yang ditanam di perkebunan ini berasal dari jenis arabika. Tanaman kopi di sana biasa ditanam dengan naungan agar terlindung dari sinar matahari dan kerontokan bunga akibat terpaan hujan lebat. Soal cita rasa, kopi ini memiliki sensasi nutty atau kacang-kacangan dan semerbak aroma tembakau pada bagian aftertaste-nya. Biji kopinya memiliki body yang tebal dan jika sudah diseduh tekturnya kental tapi tingkat keasamannya sedang. Sehingga gak begitu mengganggu bagi penderita masalah lambung.-
Kopi Arabika Kintamani
Source: Kintamani.id
Perkebunan kopi di Bali berlokasi di daerah Kintamani, dekat dengan Gunung Batur, Kabupaten Bangli. Jenis kopi yang ditanam di sana adalah arabika serta di lahan dengan ketinggian sekitar 1000 mdpl. Ciri khas perkebunan kopi di Bali adalah adanya tanaman selain kopi di satu lahan yang sama, umumnya sayuran dan jeruk. Soal rasa, kopi Kintamani memiliki keunikan pada sensasi rasa asam segar seperti buah jeruk (citrus) tanpa meninggalkan aftertaste di mulut. Biji kopinya berukuran medium serta punya aroma yang sangat kuat dan manis. Kopi ini juga gak ada sensasi rasa rempah (spices) seperti pada kebanyakan kopi di Indonesia, lho. Sangat cocok bagi kalian yang tidak menyukai rasa pahit.-
Kopi Arabika Gayo Aceh
Source: Greatnesia
Kopi ini berasal dari perkebunan di Gayo, Aceh Tengah yang berada di ketinggian rata-rata 1.000 hingga 1.200 mdpl. Lokasinya berada di sekitar kota Takengon dan dekat dengan Danau Laut Tawar. Jenis kopi di daerah ini adalah arabika. Umumnya perkebunan di daerah ini dikelola secara perorangan dengan budidaya tanamannya dilakukan di tempat teduh (shade grown coffee) untuk mengurangi intensitas cahaya matahari. Pada tahun 2010 lalu, kopi arabika Gayo dinominasikan sebagai The Best no 1 di acara International Conference on Coffee Science di Bali. Rasa yang dimiliki cenderung nutty dan buttery dengan aroma rempah. Meski aroma dan cita rasanya kuat, hampir gak ada rasa pahit dan sepat di dalamnya serta aftertaste-nya clean.-
Kopi Arabika Toraja
Source: Istockphoto
Kopi jenis ini berasal dari perkebunan di daerah Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan. Perkebunan di daerah ini umumnya gakk terlalu luas dan tersebar sangat banyak, namun mayoritas dimiliki secara perseorangan. Mayoritas perkebunan kopinya berada di Toraja Utara, tapi proses dan pusat jual beli green bean-nya berada di Makale, masih di Tana Toraja juga. Karakter rasanya cukup tebal dengan keasaman yang rendah. Selain itu, flavor note yang terasa saat menyicipi rasa kopi Toraja adalah rasa rempah yang kaya dengan aroma yang didominasi oleh wangi kayu manis. Sementara aftertaste yang terasa dari kopinya cenderung mirip rasa dark chocolate.-
Kopi Arabika Java Ijen Raung
Source: Instagram @ijen.lestari
Kopi jenis ini ditanam di perkebunan di daerah sekitar Bondowoso dan Banyuwangi, Jawa Timur. Namanya diambil berdasarkan lokasi perkebunannya yang berada di lereng dua gunung, yaitu Gunung Ijen dan Gunung Raung, pada ketinggian sekitar 1400 mdpl. Karakter rasa yang dimilikinya cukup unik karena rasa pahitnya dan beraroma khas bunga hutan. Terdapat juga sensasi rasa pedas samar-samar dan rasa asam yang lebih mirip asam Jawa (tamarind).-
Kopi Robusta Temanggung
Source: Instagram @greenbeantemanggung
Jenis kopi ini berasal dari perkebunan di daerah Temanggung yang merupakan daerah dataran tinggi di Jawa Tengah. Berada di ketinggian lebih dari 1.200 mdpl dan tanahnya berjenis endapan liat, memberikan satu keunggulan yang mampu meningkatkan kualitas kopi. Kopi di sini berjenis robusta. Soal karakteristik rasa, selain memiliki ciri khas rasa kopi jenis robusta yang pahit dan pekat, jenis robusta Temanggung ini juga memiliki sedikit aroma asam layaknya arabika. Selain itu juga aroma seperti tembakau dengan sedikit rasa dark chocolate.-
Kopi Liberika Rangsang Meranti
Source: Freepik
Gak Cuma jenis Arabika dan Robusta lho, yang bisa ditanam di tanah Pulau Sumatra, tapi juga ada kopi jenis Liberika. Tepatnya di Kepulauan Meranti sehingga dikenal sebagai Liberika Rangsang Meranti. Awalnya, kopi Liberika ini cuma dibudidayakan setengah hati. Tapi siapa sangka lama-lama hasil panennya diminati pasar luar hingga sekarang. Kopi Liberika Rangsang Meranti juga disebut dengan kopi gambut, karena lokasi tumbuhnya di tanah gambut yang sebenarnya susah sekali ditanami. Berbeda dengan kopi lainnya yang ditanam di dataran tinggi, tanaman kopi ini cuma butuh ditanam di ketinggian 1 mdpl saja. Permintaan terbanyak berasal dari Malaysia, hampir 80 – 90%, sedangkan sisanya baru dipasarkan secara lokal. Karakteristik rasa yang dimilikinya juga unik, di mana memiliki sedikit rasa manis nangka pada bagian aftertaste-nya. Tingkat keasamannya juga rendah serta mengeluarkan aroma harum seperti biji coklat. Nah, ada gak nih kopi asli Indonesia yang jadi favorit kalian? Kita juga layak bangga punya banyak jenis kopi yang diakui dunia.