Malang sudah menjadi destinasi wisata populer di Jawa Timur. Selain jalan-jalan ke tempat wisata, kamu juga harus mengagendakan kulineran di Kota Apel ini.
Untuk memulai petualangan rasa, kamu mesti mampir ke 10 kuliner legendaris di Malang yang jadi destinasi wajib saat kulineran. Ini daftarnya.
1. Bakso President
Malang identik dengan bakso, maka masukkan nama Bakso President dalam daftar kulineran kali ini. Salah satu ikon kuliner Malang ini udah berjualan sejak 1973. Tempatnya pun unik, tepat di tepi rel kereta sehingga kamu bisa makan sambil melihat kereta melintas.
Bakso President digemari karena tekstur lembut dan kenyal bakso yang pas, ditambah kuah kaldu kaya rasa. Variasi baksonya pun lengkap, mulai dari bakso biasa, tahu, bakso goreng, sampai pangsit. Kalau kamu penggemar bakso urat, mesti pesan ini saat makan di Bakso President ya.
Photo source: @nblsh
Lokasi: Jl. Batanghari No. 5, Rampal Celaket, Klojen
2. Pos Ketan Legenda 1967
Senang makan ketan? Kamu bisa melipir sedikit ke Batu untuk mencicipi lezatnya kudapan tradisional di Pos Ketan Legenda 1967. Disini kamu bisa menyantap ketan putih pulen yang diberi aneka topping. Versi original tentu saja Ketan Kelapa atau Ketan Bubuk Kelapa yang terasa gurih.
Suka pedas, Ketan Kelapa Ayam Pedas juga mesti dicoba. Penggemar manis? Ketan Kelapa Gula Merah, Ketan Susu Keju, Ketan Nangka Saus Vla, atau Ketan Pisang Meises Susu Vla siap bikin lidah bergoyang. Walau sederhana, makan sepiring ketan dan minum teh hangat udah enak banget!
Photo source: @nblsh
Lokasi: Jl. Kartini No. 6, Ngaglik, Sisir, Batu
3. Pecel Kawi Malang Hj. Musilah
Ke Malang belum komplit tanpa makan Pecel Kawi Malang Hj. Musilah. Pecel Kawi emang sedikit berbeda dengan pecel biasa. Hadir sejak 1975, seporsi nasi pecel di sini masih ramah di kantong. Cocok banget dijadikan sarapan atau makan siang.
Isinya pun komplit, nasi ditambah sayur kangkung, kacang panjang, kembang turi, tauge, tempe, dan rempeyek. Pas disiram bumbu pecel, hmm… rasanya gurih pedas. Makin nikmat jika kamu tambahkan lauk ekstra, seperti telur bacem, bakwan jagung, atau telur ceplok.
Photo source: @daydream_1n
Lokasi: Jl. Kawi Kios No. 43B, Bareng, Klojen
4. Warung Lama Haji Ridwan
Warung sederhana di lantai dasar Pasar Besar Malang ini benar-benar legendaris. Berawal dari jualan nasi rawon keliling, Haji Ridwan membuka kios di dalam pasar saat Pasar Besar Malang selesai dibangun pada 1925. Sekarang Warung Lama Haji Ridwan dikelola oleh generasi ketiga, H. Yusuf.
Masakan khas Malang dengan resep warisan keluarga tersaji di sini. Sate Komoh Sapi atau Sate Usus Sapi, Nasi Rawon, Nasi Gule Daging Sapi, dan Nasi Campur jadi menu paling disukai pengunjung. Harganya murah meriah, dijamin kenyang dan hati senang usai makan di warung penuh suasana nostalgia ini.
Photo source: @exploremalang
Lokasi: Pasar Besar Malang Lantai Dasar Unit B15-16, Jl. Pasar Besar, Sukoharjo, Klojen
5. Warung Sate Gebug
Dari luar, Warung Sate Gebug seperti warung biasa. Begitu masuk ke dalam kamu baru menyadari bangunan peninggalan era kolonial Belanda ini masih kokoh berdiri. Semula bangunan ini dipakai menjual es, hingga Yahmon dan Karbuwati membeli bangunan tersebut dari pemilik orang Belanda pada tahun 1920. Bangunan itu menjadi tempat berjualan sate hingga sekarang.
Generasi ketiga yang mengelola Warung Sate Rebug mampu mempertahankan citarasa sate gebug karena memakai bahan berkualitas. Daging lulur dalam bisa habis 20 – 40 kg per hari. Bumbunya medok, dan satenya pun lembut dan ginuk-ginuk. Selain sate, kamu juga bisa menyantap rawon, soto, dan sop. Harganya ramah di kantong kok!
Photo source: @misshotrodqueen
Lokasi: Jl. Jenderal Basuki Rahmat, Klojen
6. Depot Tahu Lontong Lonceng
Sering disebut juga Tahu Lontong Panca Budhi, depot ini telah berdiri sejak tahun 1935 lho. Tempatnya sederhana, tetapi cukup untuk menuntaskan rasa penasaran akan kuliner legendaris di Malang.
Cuma ada tiga menu di sini, yaitu Tahu Telor Lontong, Tahu Telor Nasi, dan Tahu Lontong biasa. Nah, penyajian masakan ini cukup unik karena menggunakan sambal petis di dasar piring, ditutup irisan lontong, dan ditaburi tahu telur.
Perpaduan rasa gurih manis bumbu kacang dan sambal petis, plus lembutnya lontong dan tahu bisa bikin ketagihan. Bagian terbaiknya, harga kuliner jadul ini nggak sampai Rp20 ribu!
Photo source: @mealketemil
Lokasi: Jl. R.E. Martadinata, Kotalama, Kedungkandang
7. Orem Orem Khas Arema
Hidangan khas Malang berikutnya adalah Orem-orem. Nama yang terdengar asing ini sejatinya berupa seporsi potongan tempe disiram kuah santan kental. Mirip opor, ya.
Kadang tempe yang dipakai buat bahan utama berupa tempe setengah busuk atau tempe semangit. Dalam penyajiannya orem-orem bisa disantap bersama ayam goreng dan sambal.
Orem-orem Khas Arema jadi rujukan warga Malang untuk menyantap hidangan unik ini dan udah berjualan sejak 1995. Meski usianya terbilang “muda” dibandingkan kuliner legendaris di Malang lain, Orem-orem tetap bikin kangen mereka yang udah pernah mencicipinya.
Photo source: @deteksi
Lokasi: Jl. Blitar No. 14A, Sumbersari, Lowokwaru, Malang
8. Depot Han Tjwan Sing
Ada satu kuliner legendaris di Lawang yang bisa kamu singgahi, yaitu Depot Han Tjan Swing atau HTS. Beroperasi sejak 1927, Han Tjwan Sing perintis depot ini memutuskan menjual jamu dan kue usai berhenti dari pekerjaannya. Onde-onde jadi menu andalan yang bikin pelanggan berdatangan, termasuk orang Belanda.
Lokasi Depot HTS saat ini ditempati dari tahun 1988 dan dikelola oleh generasi ketiga. Menunya pun bertambah, salah satunya Nasi Rawon Merah khas HTS, Nasi Tim Kambing Obat, dan Es Kelapa Kopyor yang legit. Tak lupa Onde-onde isi kacang hijau dan kacang merah yang jadi ikon Depot HTS. Wajib mampir sini!
Photo source: @eatandjournal
Lokasi: Jl. DR. Wahidin No. 123, Krajan, Kalirejo, Lawang
9. Warung Ronde Titoni
Dinginnya udara malam Malang bisa kamu usir dengan menyeruput semangkuk ronde. Warung Ronde Titoni merupakan kuliner legendaris di Malang yang dicari para pecinta kuliner. Warung ronde ini bermula dari ronde pikulan yang dijual Abdul Hadi pada 1948 di kawasan Pecinan Malang.
Sejak 1988 hingga kini, Warung Ronde Titoni menempati tempat sederhana dan diteruskan oleh generasi kedua. Warungnya memang sederhana, tetapi menu wedang cukup beragam. Ada Wedang Ronde, Angsle, Ronde Kering dan Basah, sampai aneka camilan seperti Kue Bantal dan Cakwe. Dengan harga murah meriah, camilan sehat ini bisa bikin badan hangat sekaligus kenyang.
Photo source: @bubueataway
Lokasi: Jl. Zainul Arifin No. 17, Sukoharjo, Klojen
10. Rumah Makan Cairo
Sudah buka sejak 1952, Rumah Makan Cairo konsisten menyajikan masakan Timur Tengah hingga kini. Menginjakkan kaki ke dalam, vibes jadulnya masih terasa, terlebih meja makan dan kursi yang terlihat antik. Tidak ada penataan khusus, menyiratkan rumah makan sederhana ini nggak berubah banyak sejak dulu.
Namun, soal kelezatan rasa boleh diadu. Kuliner legendaris di Malang ini terkenal dengan kelezatan Sate Kambing yang disajikan bersama bumbu kacang. Dagingnya empuk, bumbu kacang bikin rasa sate makin sempurna. Ada juga Martabak Cairo seperti martabak telur yang enak disantap selagi hangat. Cicipi juga Gulai Kikil, Gulai Kacang Ijo, dan Nasi Goreng Kambing Cairo yang sama sedapnya. Cobain sendiri deh!
Photo source: @rumahmakancairomlg
Lokasi: Jl. Kapten Pierre Tendean, Kasin, Klojen
Dengan tambahan lima kuliner legendaris di atas, Anda memiliki lebih banyak pilihan untuk menjelajahi cita rasa autentik yang ditawarkan oleh kota Malang. Setiap hidangan memiliki cerita dan rasa yang berbeda, menjadikan pengalaman kuliner Anda di Malang semakin berwarna.