Masterchef Indonesia Season 11 baru saja berakhir. Belinda Christina berhasil menyabet gelar juara usai menyelesaikan pertarungan di babak grand final dengan Kiki. Belinda adalah alumni Le Cordon Bleu, jaringan sekolah kuliner dengan nama prestisius dan telah melahirkan banyak chef ternama. Tapi, apa itu Le Cordon Bleu?
Apa Itu Le Cordon Bleu?
Photo source: @lecordonbleuindonesia
Belakangan ini, nama Le Cordon Bleu begitu sering disebut. Menyusul kemenangan salah seorang grand finalist MasterChef Indonesia Season 11, Belinda. Sebenarnya, apa itu Le Cordon Bleu dan apa aja yang dipelajari para siswa yang bersekolah di sana?
Dikutip dari website resminya, Le Cordon Bleu didirikan di Paris pada 1895. Sekolah ini telah memiliki 35 institut di 20 negara. Ada sekitar 20 ribu siswa dari lebih 100 negara di dunia yang telah belajar di Le Cordon Bleu.
Le Cordon Bleu mendidik para siswanya untuk memadukan inovasi dan kreativitas dengan tradisi. Hal itu sesuai dengan tuntutan industri hospitality yang terus berkembang pada zaman sekarang.
Para siswa di Le Cordon Bleu mendapatkan ilmunya dengan metode pembelajaran langsung. Dari pengalaman tersebut, mereka diharapkan dapat memiliki skill yang memadai untuk mewujudkan mimpinya sebagai profesional di bidang kuliner.
Sejarah Le Cordon Bleu
Photo source: @lecordonbleuindonesia
Nama Le Cordon Bleu pertama kali muncul pada abad ke-16, saat Raja Henry III membentuk salah satu ordo paling penting di Perancis, yaitu L’Ordre du Saint-Esprit. Lambang ordo ini adalah salib yang digantung pada pita biru atau un cordon bleu. Ordo bergengsi inilah yang membuat nama Le Cordon Bleu menjadi dikenal lebih banyak orang.
Sebagai sekolah kuliner, Le Cordon Bleu didirikan seorang jurnalis dan publisher majalah La Cuisinière Cordon Bleu. Dalam rangka mempromosikan majalah dan meluncurkan sekolah kulinernya, mereka melakukan demo masak dengan kompor listrik, yang notabene merupakan barang baru pada masa itu.
Sejak momen tersebut, reputasi sekolah ini makin dikenal di mana-mana. Bukan hanya para siswa yang datang ke Le Cordon Bleu untuk belajar, banyak chef hebat dan tokoh kuliner terkemuka juga diundang untuk mengajar.
Master Chef di Le Cordon Bleu mayoritas berasal dari restoran berbintang Michelin atau pemenang kompetisi dan gelar bergengsi seperti Meilleur Ouvrier de France. Mereka mengajari para siswa dengan ilmu masakan Perancis dan teknik kuliner internasional modern.
Program Studi di Le Cordon Bleu
Siapa pun boleh belajar memasak di Le Cordon Bleu asalkan memenuhi persyaratan yang ditetapkan masing-masing program studi. Yup, ada sejumlah pilihan program studi yang ditawarkan di sekolah kuliner ini.
Photo source: @lecordonbleu_international
Grand Diplôme
Ini adalah program intensif dan komprehensif untuk mempelajari teknik kuliner klasik Perancis. Program ini menggabungkan dua jenis diploma sekaligus: Diplôme de Pâtisserie dan Diplôme de Cuisine.
Alumni Grand Diplôme diharapkan bisa menguasai teknik membuat pastry sekaligus ahli di bidang cuisine. Mereka yang lulus program ini dapat melanjutkan kariernya menjadi cuisine chef, pastry chef, pengusaha kuliner, bahkan kritikus makanan.
Cuisine
Ada juga program studi khusus cuisine. Di sini para siswa mempelajari teknik kuliner dasar hingga lanjutan untuk berbagai gaya masakan. Bukan hanya masakan Perancis, tapi juga masakan global dan masakan kekinian yang trendi.
Pastry & Confectionery
Kalau hanya ingin mempelajari cara membuat pastry, ada program Pastry & Confectionery. Para siswa di program ini digembleng untuk menguasai teknik membuat pastry yang perfect, termasuk dessert dan aneka hidangan dengan dekorasi yang menawan.
Bakery, Danish Pastries & Artisan Breads
Para siswa di program ini belajar membuat roti khas Perancis dan teknik membuat roti secara umum. Siswa juga dibekali dengan teknik membuat specialty danish dan artisan bread.
Hospitality Management & Gastronomy
Program ini cocok bagi siapa pun yang ingin mempelajari bisnis hotel dan resort, restoran, cafe, atau butik. Dari program ini, siswa mendapat pengetahuan operasional dan manajemen, sekaligus skill dan penerapan dalam industri perhotelan dan makanan.
Selain itu, masih ada banyak pilihan program lain yang tersedia di Le Cordon Bleu seperti Wine & Spirits, Cuisines of the World, Gastronomy & Nutrition, Culinary Arts & Business, dan sebagainya.
Photo source: @lecordonbleu_international
Uniknya, bukan hanya buat profesional, para pemula atau penggemar kuliner bisa mengikuti short course di Le Cordon Bleu. Dalam sesi pembelajaran singkat ini, para siswa dilatih menyediakan hidangan spesial saat menjadi tuan rumah pesta sederhana di rumah.
Bukan hanya ada di Perancis, Le Cordon Bleu juga berdiri di beberapa kota besar di berbagai negara seperti Sydney, Shanghai, Seoul, Bangkok, London, Kuala Lumpur, Wellington, Madrid, Istanbul, dan kota lainnya.
Alumni Le Cordon Bleu di Indonesia
Photo source: @lecordonbleu_international
Prestise Le Cordon Bleu semakin menjulang karena sebagian alumninya memiliki nama dan karier yang cemerlang di dunia kuliner. Salah satunya Julia Child, chef terkenal dan penulis buku masak terkemuka. Ia berhasil mempopulerkan seni memasak Perancis di Amerika Serikat setelah belajar di Le Cordon Bleu.
Alumni Le Cordon Bleu Indonesia juga bukan cuma Belinda lho! Ternyata ada beberapa nama yang udah nggak asing di telinga penonton televisi dan netizen. Salah satunya, Renatta Moeloek atau dikenal dengan nama Chef Renatta, juri MasterChef Indonesia sejak Season 5. Chef Renatta menamatkan pendidikannya di Le Cordon Bleu program Cuisine dan Pastry pada 2014.
Selain itu, ada Chef Marinka yang lulus di Le Cordon Bleu Sydney dengan gelar Grand Diploma of French Cuisine and Patisserie. Nama Chef Marinka juga populer setelah didaulat menjadi juri MasterChef Indonesia sebelum Chef Renatta.
Nama lain yang nggak asing adalah Jesslyn Lawrence, winner MasterChef Indonesia Season 8 dari Medan. Jesselyn melanjutkan pendidikannya di Le Cordon Bleu Dusit di Thailand dan Le Cordon Bleu Paris.
Jebolan Le Cordon Bleu berikutnya adalah Cheryl Puteri Gunawan, winner MasterChef Indonesia Season 9 dan Nadya Putery, runner up MasterChef Indonesia Season 8. Cheryl lulus dari Le Cordon Bleu New Zealand dan Nadya dari Le Cordon Bleu Sydney. Kamu pasti juga nggak asing dengan William Gozali atau Willgoz, winner MasterChef Indonesia Season 3, yang kini aktif jadi YouTuber.
Mario Oswin, kontestan paling muda di MasterChef Indonesia Season 10 dan berhasil menempati peringkat ke-3 juga merupakan lulusan Le Cordon Bleu. Mario yang saat itu berusia 19 tahun telah menyelesaikan program Diplôme de Cuisine with Internship Pathway di Le Cordon Bleu Paris.
Ternyata, banyak juga ya orang Indonesia yang merupakan jebolan sekolah kuliner penerima award The Best Culinary School in the World pada 2016 ini. Kamu sendiri tertarik untuk belajar masak di sana? Siapa tahu, kamu bisa mengikuti jejak Belinda Masterchef Season 11 dan chef terkenal lain atau justru jadi chef profesional di restoran sendiri.