Madu bisa kadaluarsa nggak sih? Pasti itu yang tebersit di pikiranmu setiap kali melihat tumpukan botol madu di rumah ataupun di toko. Bahan makanan alami yang punya banyak khasiat ini memang sering sekali disimpan dalam jangka waktu panjang.
Nggak jarang botol-botol madu tersebut disimpan di luar lemari es selama berbulan-bulan sebelum akhirnya mulai digunakan. Nah, aman nggak sih pakai madu yang sudah lama gitu? Kalau kamu penasaran dengan jawabannya, simak penjelasan Nibble berikut ini, ya!
Daya Tahan Madu
Source: Freepik
Sering dipakai sebagai pemanis makanan atau minuman, madu ini merupakan gula alami yang dihasilkan oleh lebah dengan cara mengolah nektar tanaman berbunga. Dibuat oleh proses alam, nggak heran madu selalu dijadiin pilihan pengganti gula untuk menunjang gaya hidup sehat. Nggak heran sebagian orang sering sekali punya banyak stok madu di rumah mereka.
Meskipun begitu, kamu nggak perlu khawatir madu-madu tersebut akan basi atau kadaluarsa. Meskipun beberapa kemasan madu sengaja mencantumkan tanggal kadaluarsa, bahan makanan alami ini sangat awet bahkan sampai bertahun-tahun lamanya, kok.
Melansir dari HelloSehat, madu murni yang tinggi kandungan gulanya ini nggak akan bisa didekatin oleh bakteri, jamur, ataupun mikroba-mikroba lainnya. Mereka bahkan nggak bisa bertahan lama jika berada di dalam madu.
Source: Freepik
Seperti yang kamu tahu, tekstur madu murni ini sangat kental dan minim air. Karena kekentalannya tersebut, oksigen nggak akan bisa menyusup masuk sehingga gula di dalamnya nggak teroksidasi ataupun terfermentasi. Bakteri pun nggak bisa berkembang biak di lingkungan yang kering tanpa kandungan air seperti itu.
Belum lagi, cairan manis ini juga mengandung glukosa oksidase yang bikin bakteri-bakteri nggak bisa tumbuh di sekitarnya. Madu juga bersifat asam saking tingginya kadar pH di dalamnya. Sifat asam tersebut tentu saja nggak cocok untuk segala jenis mikroba.
Dengan begitu, kamu nggak perlu khawatir akan adanya bakteri E.coli, Salmonella, dan bakter-bakteri lainnya yang bisa mengontaminasi makanan dan membuatnya busuk. Selama madu yang kamu miliki benar-benar murni, madu tersebut bisa bertahan lama selama bertahun-tahun tanpa mengalami pembusukan sama sekali.
Kenapa Madu Bisa Kadaluarsa?
Memangnya beneran nggak ada madu yang bisa kadaluarsa, ya? Tentu saja ada. Namun, itu artinya madu tersebut nggak 100% murni. Madu-madu yang diproduksi secara massal biasanya nggak bisa disebut sebagai madu asli. Pasalnya, pabrik atau produsen madu tersebut nggak jarang melakukan berbagai macam cara untuk mengurangi biaya dan mempercepat produksi madu.
Source: Freepik
Beberapa produsen sengaja memberi makan lebah-lebah mereka dengan sirup gula jagung sehingga lebih cepat menghasilkan madu. Ada juga beberapa produsen yang sengaja menambahkan pemanis murah ke dalam madu. Nggak jarang juga ada madu yang dipanen sebelum matang sempurna.
Nah, hal-hal semacam itulah yang membuat madu terkontaminasi dan nggak bisa mengental sepenuhnya. Proses produksi madu yang nggak sepenuhnya alami ini membuat madu jadi punya kandungan air. Hal tersebut tentu saja akan membuat madu mengalami fermentasi atau bahkan bisa basi karena ditumbuhi oleh mikroba-mikroba yang seharusnya nggak ada di sana.
Perubahan Warna dan Tekstur Madu
Source: Freepik
Khawatir madu bisa kadaluarsa, nggak jarang kamu akan curiga begitu melihat madu mulai menghitam atau bahkan mengkristal yang biasanya jadi ciri kadaluarsa pada makanan. Ada beberapa orang yang jadi takut dan akhirnya memilih untuk membuang madu-madu yang masih banyak tersebut. Padahal, perubahan warna dan kristalisasi madu tersebut bukan berarti madu tersebut jadi basi, lho.
Melansir dari Healthline, bukan hal yang aneh atau berbahaya kalau madu mulai pengalami kristalisasi. Justru, itu tandanya madumu benar-benar asli. Hal tersebut disebabkan karena kandungan gula yang sangat tinggi di dalam madu.
Terlebih lagi, lebah mengumpulkan nektar dari berbagai jenis bunga yang memiliki kadar glukosa dan fruktosa yang berbeda. Nggak heran kalau kadar glukosa dan fruktosa di dalam madu ini nggak pernah bisa seimbang. Nah, kalau glukosanya lebih tinggi dari fruktosa, madu pun akan mulai mengalami pengkritalan pada suhu di bawah 14 derajat Celsius.
Kamu tetap bisa kok mengonsumsi madu yang sudah mengkristal dan berubah warna tersebut. Kalau kamu enggan mengonsumsi madu dalam tekstur yang padat seperti itu, kamu bisa memanaskannya dengan cara merendam botol madu di dalam air panas. Pastikan, madu tersebut nggak benar-benar dipanaskan karena hal tersebut justru bisa membuat madu jadi karamel.
Cara Penyimpanan Madu yang Benar
Source: Freepik
Agar nggak mudah basi atau terkontaminasi oleh bakteri, kamu tentu saja harus menyimpan madu dengan benar. Dengan begitu, kamu bisa menghindari risiko madu terkena kontaminasi yang bisa merusak kualitasnya.
Alih-alih disimpan di dalam kulkas, madu sebaiknya dibiarkan berada di suhu ruang sehingga nggak akan mengalami kristalisasi. Kamu bisa menyimpannya di dalam wadah plastik atau kaca yang bersih, kering, dan tertutup rapat. Pastikan nggak ada unsur logam dalam wadah yang digunakan untuk menyimpan madu, ya!
Cara menyimpan madu ini sedikit mirip dengan cara menyimpan gula. Kamu juga perlu memperhatikan sendok dan peralatan yang digunakan untuk mengambil madu dari wadahnya. Sendok tersebut harus dalam keadaan bersih dan steril. Kalau madu yang akan kamu ambil masih kurang, gunakan peralatan yang berbeda untuk menghindari terjadinya kontaminasi kotoran atau bakteri. Selain itu, kamu juga harus selalu menutup wadah madu tersebut rapat-rapat sehingga nggak ada udara yang bisa masuk ke dalamnya.
Itulah penjelasan tentang madu bisa kadaluarsa atau enggak. Jadi, sudah paham kan dengan sifat asli madu? Meskipun nggak bisa basi, kamu tetap perlu memperhatikan kualitas madu yang kamu beli dan juga cara penyimpanannya, ya!