Hal yang sering terjadi saat Ramadan adalah kebiasaan makan berlebihan saat buka puasa. Setelah lebih dari 12 jam menahan haus dan lapar, momen adzan maghrib seakan jadi penanda untuk mengisi full perut yang kosong. Keinginan untuk “balas dendam” menghabiskan beragam takjil makanan dan minuman yang tersedia, mendasari kebiasaan yang kurang satu ini.
Namun, alih-alih manfaat yang didapat, kebiasaan makan berlebihan atau kalap saat buka puasa ini bisa membuat masalah bagi tubuh. Tanpa kamu sadari, justru saat Bulan Ramadan ini konsumsi gula, lemak, dan lainnya malah ada di fase tertinggi. Paling gampang untuk dikenali adalah rasa perut begah yang gak nyaman serta angka di timbangan yang jadi makin tinggi.
Efek Makan Berlebihan Saat Buka Puasa
Source: Istockphoto
Menjelang waktu berbuka puasa, beragam menu takjil pastinya berseliweran dengan tampilan yang sungguh menggiurkan. Dari mulai sop buah, kolak, es teh manis, gorengan, aneka kue, hingga lauk-pauk dengan nasi. Semuanya tentu memancing untuk menghabiskan semuanya dalam satu waktu berbuka tersebut.
Kebiasaan makan barbar yang berlebihan saat buka puasa ini punya efek kurang baik lho buat kesehatan tubuh serta pencernaan. Lambung dan saluran pencernaanmu yang sebelumnya kosong, pastinya bakalan kaget ketika tiba-tiba terisi secara full.
Dilansir dari SehatQ, berikut ini beberapa efek kesehatan yang sering terjadi jika makan berlebihan saat buka puasa.
1. Rasa Begah Gak Nyaman
Source: Istockphoto
Makan secara kalap atau berlebihan ketika perut kosong sehabis puasa, akan menyebabkan terjadinya bloating atau lambung tiba-tiba terisi penuh. Efek dari bloating tersebut akan membuat lambung mengembang seperti balon. Akibatnya, perut akan terasa sangat begah karena sangat penuh terisi dan dipaksa menjadi melar melebihi kapasitasnya.
Durasi waktu lamanya rasa begah tersebut tergantung dari jenis makanan yang kamu konsumsi itu sendiri. Jika makanan yang dikonsumsi berasal dari jenis berlemak dan tinggi serat, maka akan sulit dicerna sehingga membuat rasa begah jadi lebih lama. Saat perut begah bertahan cukup lama, tentunya membuat rasa gak nyaman dan sulit melanjutkan ke ibadah lainnya.
2. Tubuh Menjadi Lemas
Source: Istockphoto
Kebiasaan overeating alias makan berlebihan saat buka puasa, justru membuat tubuh jadi lemas. Makan dalam jumlah besar saat berbuka, bukannya membuat energi kembali terisi, justru membuatnya makin lemas. Kondisi lambung penuh tersebut justru menggeser 70 persen aliran darah hanya terfokus menuju sistem pencernaan. Hasilnya bagian tubuh lain kurang mendapat asupan suplai darah, sehingga menyebabkan kelemahan otot, rasa lelah, dan sakit kepala.
Apalagi jika makanan yang kamu lahap secara berlebihan tersebut cenderung sangat manis dan kandungan gulanya tinggi. Dilansir dari Halodoc, makanan manis dan karbohidrat kompleks akan menyebabkan kadar gula darah meningkat secara drastis dalam waktu cepat. Hasilnya akan memicu pengeluaran hormon insulin berlebihan untuk menurunkan kadar gula darahnya. Hal tersebutlah yang disebut hipoglikemia dan mengakibatkan gejala lemas serta pusing.
3. Mudah Mengantuk
Source: Istockphoto
Selain tubuh merasakan lemas pasca makan berlebihan saat buka puasa, efek berikutnya yang sering dirasakan adalah mudah mengantuk. Efek mudah mengantuk ini tentunya mengganggu jadwal ibadahmu berikutnya seperti solat tarawih.
Rasa mudah mengantuk pasca berbuka puasa itupun juga merupakan efek dari terjadinya hipoglikemia. Buka puasa dengan menu manis berlebihan dan kandungan karbohidrat tinggi, bisa membuat lonjakan gula darah drastis. Saat tubuh mengeluarkan insulin dan gula darah kembali turun drastis, maka efeknya timbul rasa lemas mengantuk.
4. GERD dan Asam Lambung
Source: Istockphoto
Seperti sudah disinggung sebelumnya, saat makan berlebihan tersebut maka lambungmu akan mengalami bloating. Ketika lambung diisi terlalu banyak sampai melar, bukan gak mungkin bahwa makanan tersebut bisa menekan sampai diafragma. Kondisi ini bisa membuat kamu akan mengalami sesak napas dan napas yang dangkal.
Lambung yang kepenuhan tersebut juga bisa memicu makanan dan asam lambung untuk kembali naik ke esofagus, alias kerongkongan. Hal tersebutlah yang dikenal dengan istilah Gerd (gastroesophageal reflux disease). Gerd atau dikenal juga dengan heartburn bisa dikenali dengan gejala awal berupa nyeri di ulu hati. Selanjutnya bisa timbul rasa sakit seperti panas terbakar yang menjalar dari rongga dada sampai leher atau kerongkongan.
5. Muntah
Source: Istockphoto
Jika lambung sudah terlalu overload akibat makan berlebihan saat waktu buka puasa, hal lainnya yang bisa timbul adalah rasa mual hingga muntah. Rasa mual dan muntah merupakan mekanisme tubuh buat membuang muatan berlebih yang masuk ke lambung.
Selain membuang muatan berlebih tersebut, tujuan lainnya untuk mengosongkan perut yang terlalu penuh efek kebanyakan makan. Dorongan yang kuat untuk mengeluarkan makanan saat muntah ini disebabkan karena aktivitas lambung yang terlalu berat dalam mencerna makanan.
6. Berat Badan Melonjak
Source: Istockphoto
Selain diniatkan untuk beribadah, beberapa orang juga memanfaatkan puasa Ramadan sebagai sarana menjalankan diet menurunkan berat badan. Supaya dietnya sukses, tentu saja harus menghindari makan berlebihan saat buka puasa.
Sebab, makan secara kalap saat berbuka meskipun sudah hampir seharian kosong, tetap saja berpotensi membuat berat badan naik. Hal itupun menjadi keluhan banyak orang yang mengatakan bahwa berat badannya mengalami kelonjakan justru di Bulan Puasa. Jadi tetap jaga dan atur pola porsi makan selama berbuka maupun sahur.
Nah, itu dia efek yang dirasakan tubuh jika kamu makan secara berlebihan saat buka puasa. Jadi yuk biasakan makan seperlunya dan jangan berlebihan. Semoga artikel ini bisa jadi panduan buatmu agar tubuh tetap sehat dan ibadah tetap lancar selama puasa ya!