Yuk mulai sadar kesehatan dengan mengurangi konsumsi makanan penyebab stroke yang bisa jadi ancaman ini. Gak main-main, stroke sendiri merupakan urutan 3 besar sebagai jenis penyakit yang paling mematikan di berbagai belahan dunia.
Bahkan penyakit ini juga dijuluki sebagai “silent killer” atau pembunuh diam-diam karena gejalanya yang sering tidak terlacak. Seringkali orang yang terlihat sehat dan segar bugar, langsung mendadak jatuh sakit akibat serangan stroke.
Source: Istockphoto
Stroke merupakan kondisi saat pasokan darah ke otak terganggu atau bahkan berkurang drastis secara mendadak. Hal tersebut akibat adanya penyumbatan ataupun pecahnya pembuluh darah di otak. Saat darah tersumbat, maka otak akan kekurangan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga menyebabkan sel-sel otak menjadi mati serta rusak.
Butuh penanganan medis darurat jika sudah terjadi serangan stroke, pasalnya sel-sel otak bisa rusak atau mati permanen hanya dalam hitungan menit. Kerusakan otak tersebut berdampak pada organ tubuh lainnya yang tidak bisa berfungsi dengan baik. Paling fatal, tentu saja terjadinya kematian yang mendadak.
Makanan Penyebab Stroke
Source: Istockphoto
Sebetulnya ada beberapa penyebab yang bisa membuat risiko terkena serangan stroke jadi jauh lebih tinggi. Salah satunya berasal dari perilaku beserta gaya hidup seseorang itu sehari-harinya. Misalnya kurang olahraga, kecanduan merokok, serta konsumsi alkohol berlebihan yang membuat seseorang rentan terserang stroke.
Selain faktor-faktor tersebut, konsumsi beberapa makanan tertentu juga jadi penyebab risiko stroke makin meningkat. Bahkan makanan-makanan berisiko ini sangat mudah dijumpai dan lazim dikonsumsi banyak orang. Dari makanan lezat dan favorit yang kita sering konsumsi, bisa jadi itu sangat berbahaya lho untuk kesehatan diri sendiri.
Yuk simak, apa saja sih daftar makanan penyebab stroke yang sebaiknya mulai kamu kurangi konsumsinya!
1. Keripik, Gorengan, dan Cepat Saji
Source: Istockphoto
Makanan penyebab stroke yang pertama bisa berasal dari camilan favorit banyak orang, seperti keripik, kerupuk, popcorn, dan aneka macam gorengan. Hal tersebut karena makanan-makanan tersebut mengandung lemak trans atau yang dikenal juga sebagai lemak jenuh. Dilansir dari Healthline, konsumsi lemak trans cenderung meningkatkan kolesterol jahat LDL secara drastis tanpa diimbangi kolesterol baik HDL.
Lemak trans buatan ini bisa ditemukan di semua jenis makanan ringan, makanan beku yang digoreng, dan cepat saji lainnya. Sudah bertahun-tahun banyak penelitian yang membuktikan kalau konsumsi lemak ini menjadi penyebab utama risiko jantung dan penyempitan arteri pembuluh darah. Bahkan orang yang makan jauh lebih banyak makanan cepat saji dan gorengan berisiko 30 persen mengalami penyakit stroke.
2. Kulit Ayam
Source: Istockphoto
Berikutnya ada makanan yang lezat dan gurih, tapi jadi penyebab penyakit seperti jantung serta stroke, yaitu kulit ayam. Dikutip dari Healthline, kandungan gizi ayam termasuk kadar lemaknya, sangat berbeda-beda tergantung bagian tubuhnya, termasuk kulit. Kulit ayam mempunyai kandungan lemak trans yang tinggi dan kandungan protein yang rendah.
Apalagi umumnya kulit ayam akan digoreng garing dengan teknik deep fried yang menggunakan minyak goreng dalam jumlah banyak. Cara penyajiannya tersebut membuat lemak transnya jadi berkali lipat, membuat peningkatan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah. Hal tersebut tentu meningkatkan risiko penyakit kronis seperti jantung, stroke, dan diabetes.
3. Daging Olahan
Source: Istockphoto
Makanan penyebab stroke berikutnya adalah daging olahan dan daging asap seperti bacon, sosis, ham, kornet, dan lainnya. Daging olahan ini seringkali diproses bersama-sama dengan lemaknya yang tinggi sehingga meningkatkan risiko pertambahan kolesterol jahat LDL. Selain itu, proses olahan dan pengawetan daging seringkali menggunakan natrium serta zat pengawet dalam jumlah tinggi.
Dalam banyak temuan penelitian, dalam satu daging olahan seperti patty burger saja sudah mengandung 3.000 - 4.000 mg natrium. Natrium nitrat dan nitrit sudah sering dibuktikan dengan kemampuannya merusak pembuluh darah, menyebabkan arteri mengeras serta menyempit. Tentu saja pembuluh darah dan tekanan darah yang rusak jadi ancaman serius buat terjadinya penyakit stroke serta risiko penyakit jantung jadi 42% lebih tinggi.
4. Jeroan
Source: Istockphoto
Siapa nih yang hobinya makan aneka jeroan seperti hati, limpa, ampela ayam, usus, paru, jantung, dan lainnya? Banyak kuliner khas Indonesia yang menggunakan bahan-bahan jeroan binatang ini sebagai olahan sajian yang sedap. Tapi tahu gak nih kalau jeroan binatang termasuk makanan penyebab stroke karena kandungan lemak trans dan kolesterolnya yang sangat tinggi.
Dikutip dari Healthline, hanya dalam 145 gram jeroan sudah mengandung 351 mg kolesterol termasuk LDL yang jahat. Kalau hal tersebut kamu biarkan berlarut-larut, kolesterol tersebut dapat mempersempit pembuluh darah, risiko jantung coroner, dan stroke. Apalagi olahan jeroan sering disajikan dengan cara digoreng garing maupun diolah dengan kuah santan berlemak.
5. Dessert Manis dan Makanan Tinggi Gula
Source: Istockphoto
Cake manis, cookies, dessert box, es krim, permen jelly, donat, dan makanan manis lainnya memang menyenangkan buat dikonsumsi. Tanpa kamu sadari, makanan tinggi gula dan kalori ini juga merupakan penyebab stroke yang cukup bahaya. Sensasi senang yang sering disebut “sugar rush” akan menciptakan sugar craving di mana kita akan tergoda untuk semakin banyak memasukkan makanan tinggi gula dalam tubuh.
Kandungan gula yang berlebihan dalam tubuh pastinya memicu risiko terkena penyakit diabetes serta obesitas. Diabetes yang disertai obesitas bisa meningkatkan risiko penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah. Pembuluh darah yang terganggu, pastinya membuat risiko stroke jadi semakin meningkat.
Nah itu dia beberapa jenis makanan penyebab stroke yang sering dikonsumsi banyak kalangan. Sebetulnya masih banyak lagi makanan lainnya yang juga berisiko, seperti minuman bersoda, alkohol, mayones, kuning telur, serta margarin. Yuk mulai kurangi konsumsi makanan-makanan tersebut atau diimbangi dengan makanan sehat seperti sayur dan buah-buahan, serta sertai olahraga.