1. Jus Kemasan
Banyak jus dalam kemasan mengklaim produknya mengandung sejumlah vitamin, mineral, dan terbuat dari 100% buah asli. Menurut Healthline, jus kemasan bisa dibilang sama tidak bagusnya dengan minuman soda kemasan. Meski mempromosikan produknya dengan 100% buah asli, kandungan dalam 240 ml jus kemasan sama-sama memiliki 20 – 26 gram gula dan 110 kalori.
Photo source: Pixabay
Ini membuat jus kemasan gak lebih baik dari minuman kemasan lainnya. Minuman dengan kandungan gula meningkatkan beberapa risiko penyakit seperti diabetes tipe 2, kelainan metabolisme, hipertensi, dan penyakit jantung. Tentu saja, membuat minuman sehat dari jus buah asli di rumah bisa lebih terjamin kualitasnya.2. Salad Dressing Kemasan
Ketika mendengar salad, pasti yang terbayangkan adalah berbagai macam sayuran segar yang sehat. Sayangnya, jika ditambah dengan dressing kemasan, bisa jadi kamu malah mengubahnya jadi makanan sampah yang gak bermanfaat bagi tubuh.
Photo source: Pixabay
Hindari salad dressing kemasan dan coba untuk membuatnya sendiri agar usahamu untuk sehat gak sia-sia. Gunakan balsamic vinegar, Greek yoghurt, minyak zaitun, madu, atau perasan jeruk nipis supaya saladmu makin nikmat dan segar.3. Minuman Berenergi
Photo source: Pixabay
Sejatinya, minuman berenergi hanya untuk dikonsumsi saat berolahraga. Kandungan elektrolit dan gulanya diklaim bisa mengganti cairan tubuh yang hilang, padahal jika tidak dehidrasi, air putih aja cukup sebagai asupan cairan harian. Selain itu, gula dalam minuman tersebut juga tidak jauh berbeda dengan minuman kemasan lainnya. Jadi, kalau ditambah dengan asupan harian lainnya, konsumsi gula harian kamu akan semakin banyak.4. Gandum “Utuh”
Photo source: Pixabay
Roti, sereal, minuman, bubur, hingga kudapan dalam kemasan banyak yang melabeli bahannya dengan gandum utuh. Nyatanya, untuk bisa diolah menjadi produk-produk tersebut, gandum sering kali diproses menjadi bubuk yang sangat halus. Proses tersebut membuat gandum memiliki kemungkinan untuk meningkatkan gula dalam darah. Bahkan, jika diolah menjadi roti, Indeks Glikemiknya sangat mirip dengan roti dari tepung biasa.5. Margarin
Kita semua tahu bahwa margarin adalah bentuk olahan dari kelapa sawit. Di awal kemunculannya, margarin yang terbuat dari tanaman dianggap sebagai pilihan yang lebih sehat dibandingkan dengan mentega. Mentega terbuat dari lemak susu sapi yang katanya kurang baik bagi berat badan dan kondisi kolesterol tubuh. Namun ternyata yang terjadi adalah sebaliknya. Margarin yang sudah diproses dan dikemas juga memiliki banyak kekurangan. Lemak jenuhnya cukup tinggi karena sudah dicampur dengan minyak sayur lainnya.
Photo source: Pixabay
Jadi, margarin dan mentega memiliki risiko kesehatan yang berbeda. Pilihan yang mungkin lebih baik adalah menggantinya dengan mentega dari susu sapi yang hanya memakan rumput. Di luar negeri, pilihan semacam ini sudah banyak tersedia di toko swalayan. Atau, kamu bisa menghindari penggunaan keduanya kalau tidak terlalu perlu.---
Memakan makanan tanpa tahu kandungan di dalamnya memang wajar saja terjadi. Tapi, sebaiknya kamu juga memilah mana makanan yang benar-benar sehat dan mana makanan yang hanya klaim berlebihan di labelnya. Kalau salah menentukan, bisa jadi kamu hanya mendapatkan asupan makanan sampah yang berarti kenyang tanpa nutrisi. Yuk, lihat menu kamu sekarang, sudah sepenuhnya sehat atau belum?
