Selalu tersaji di meja makan keluarga saat perayaan Tahun Baru Cina, ternyata memang ada makna khusus jeruk saat Imlek. Buah berwarna kulit oranye cerah ini memang jadi simbolisasi sendiri dalam budaya Tionghoa untuk menyambut tahun baru.
Jeruk yang cantik ini memang sengaja disajikan karena punya filosofi dan makna khusus layaknya makanan khas Imlek lainnya. Saking identiknya dengan perayaan etnis Tionghoa, sampai-sampai ada jenis jeruk yang disebut sebagai jeruk Mandarin.
Buat yang bukan berasal dari latar belakang keluarga Tionghoa, pasti penasaran kan kenapa jeruk selalu tersedia saat Imlek. Oleh karena itu, yuk simak dulu makna jeruk saat perayaan Imlek.
Makna Jeruk Saat Imlek: Keberuntungan
Photo source: Istockphoto
Budaya Asia khususnya Tionghoa sangat kental dengan makna-makna simbolis dan filosofis, termasuk dalam hal kuliner. Begitu pula tentang adanya makna filosofis dari jeruk saat Imlek yang jadi menu buah wajib. Baik buahnya hingga replika pohon jeruk artifisial bahkan menjadi hiasan di rumah-rumah keluarga Tionghoa saat Imlek tiba.
Dilansir dari MyRecipes, buah jeruk dalam tradisi Tionghoa memang melambangkan sebuah keberuntungan dan keberlimpahan rezeki. Menambahkan ornamen pohon jeruk di dalam rumah juga merupakan simbolisasi tumbuh berkembangnya rezeki tersebut. Rasa jeruk sendiri yang didominasi asam, manis, sedikit sepat, dan pahit juga dilambangkan sebagai proses kehidupan serta upaya mencari rezeki yang memang penuh rasa.
Photo source: Istockphoto
Selain itu dikutip dari VOI, dalam bahasa Mandarin sendiri jeruk disebut júzi yang terdengar dekat pelafalannya dengan Jīnzi yang artinya emas. Emas merupakan simbolisasi kekayaan harta berlimpah dan makmurnya suatu keluarga, sehingga memiliki emas banyak adalah sebuah keuntungan.
Warna oranye cerah dari buah jeruk juga menyimbolkan cerahnya warna emas dan menumpuk jeruk di meja keluarga sudah seperti menumpuk emas.
Saling Berbagi Keberuntungan
Photo source: Istockphoto
Tak cuma untuk dihidangkan di dalam rumah, jeruk juga jadi isian dalam hantaran atau hampers Imlek. Tradisi berbagi hampers kepada sanak saudara dan kolega bisnis terdekat juga merupakan simbolisasi makna baik lainnya.
Berbagi hampers dengan isian makanan khas Imlek dan jeruk di dalamnya juga bermakna bahwa kita saling berbagi kebahagiaan serta doa peruntungan baik.
Bentuk jeruk matang yang bulat juga tak luput dari makna filosofis baik lainnya. Jeruk yang matang sempurna dan bentuknya yang bulat ini juga menandai kepercayaan tentang terjadinya siklus atau roda kehidupan.
Di samping itu, jeruk juga menyimbolkan kehidupan baru karena merupakan buah yang dipanen berlimpah saat musim semi, tepat di mana umumnya perayaan Imlek berlangsung.
Makanan Khas Imlek Penuh Makna Lainnya
Setelah mengetahui makna jeruk saat perayaan Imlek, tak ada salahnya untuk mempelajari makanan lain yang juga bermakna. Sama seperti jeruk, beberapa makanan khas Imlek ini juga melambangkan harapan dan nilai filosofis yang baik. Berikut ini di antaranya;
Kue Keranjang
Photo source: Istockphoto
Imlek tanpa kue keranjang ibarat sayur tanpa garam, alias saling melengkapi dan wajib ada. Kue keranjang atau yang disebut juga sebagai dodol Cina ini wajib dihidangkan di rumah ataupun altar persembahyangan. Makanan bertekstur kenyal bercita-rasa manis ini akan disusun bertumpuk dengan rapih.
Nian Go atau nama lain dari kue keranjang ini memang mempunyai makna yang cukup dalam. Makanan manis ini menjadi simbol dari harapan keluarga untuk siap menerima kesejahteraan di masa mendatang. Disusun bertumpuk, kue ini melambangkan pendapatan, posisi, dan doa supaya anak-anak bisa tumbuh lebih baik dari tahun sebelumnya.
Mie Panjang Umur
Photo source: Istockphoto
Menu selanjutnya adalah Siu Mie alias mie panjang umur yang sangat wajib disajikan di keluarga saat Imlek. Dalam tradisi Tionghoa, mie yang dimasak hingga disajikan di atas meja gak boleh sampai patah atau terputus.
Mie yang dikenal dengan sebutan Siu Mie atau Changssou Mian ini mempunyai simbol pengharapan agar diberi umur panjang. Jika mie sampai patah atau terpotong, maka umur pun bisa jadi lebih pendek.
Ikan
Photo source: Istockphoto
Dalam tradisi masyarakat Tionghoa Indonesia dan Peranakan, ikan yang disajikan sebagai makanan khas Imlek adalah bandeng. Sama dengan mie panjang umur, ikan juga harus disajikan dalam keadaan utuh tanpa dipotong per bagian. Biasanya ikan hanya diolah secara sederhana dengan dikukus atau steam sehingga bisa langsung disantap bersama keluarga.
Saat disajikan, kepala ikan harus diarahkan menghadap ke tamu kehormatan atau orang tua sebagai bentuk penghormatan. Daging ikan juga simbol sebuah kemakmuran dan harapan membawa keberuntungan. Ikan yang berenang gesit di air juga simbol agar manusia juga selalu gesit dalam mencari rezeki.
Jiaozi (Dumpling)
Photo source: Istockphoto
Makanan khas Imlek berikutnya yang juga sering disajikan adalah jiaozi alias kuotie. Makanan ini termasuk dalam rumpun pangsit (dumpling) yang biasanya ada dalam dimsum. Biasanya dumpling diisi daging babi giling, ayam, atau sapi yang dicampur sayuran seperti kubis dan daun bawang.
Cara menikmatinya cukup dicelupkan ke kecap asin yang sudah dicampur bubuk cabai atau parutan jahe.
Nah, disantapnya pun bersama-sama keluarga di meja makan sebagai simbol kerukunan dan kebersamaan. Bagi masyarakat Tiongkok Utara, bentuk jiaozi yang menyerupai kantung uang zaman dulu juga menyimbolkan kemakmuran dan kekayaan.
Yu Sheng (Salad Imlek)
Photo source: Istockphoto
Berawal dari kreasi masyarakat Peranakan Tionghoa di Singapura dan Malaysia, Yu Sheng menjadi makanan khas Imlek yang populer. Yu Sheng adalah semacam salad yang terbuat dari irisan sayur-sayuran segar, kacang-kacangan, buah, bahkan irisan ikan salmon. Biasanya salad ini akan disajikan di atas piring besar di tengah meja makan dan akan disantap dengan cara unik.
Setiap anggota keluarga sudah bersiap dengan sumpit masing-masing dan pada hitungan ketiga salad ini akan diaduk bersama-sama. Semakin tinggi adukan bahkan hingga terlempar ke atas, akan dianggap lebih baik. Karena semakin tinggi adukan tersebut menandakan harapan mereka untuk terkabul pun akan makin tinggi. Serta keberuntungan yang didapat juga akan makin berlimpah ruah.
Nah itu dia makna jeruk dan makanan khas lainnya saat perayaan Imlek bagi masyarakat Tionghoa. Buat kamu yang ikut ngerayain Imlek, biasanya makanan apa sih yang wajib ada di meja makan/meja tamu?