Penamaan yang Terlanjur Tenar
Tidak merujuk sama sekali pada istilah "Geisha", yang di Jepang berarti wanita penghibur kelas atas. Ternyata banyak informasi yang menjelaskan kalau semula kopi ini bernama Gesha yang diambil dari nama sebuah distrik di Ethiopia di mana kopi ini berasal. Menurut cerita, biji kopi dari Ethiopia ini dibawa oleh para pedagang kaya masuk ke Panama melalui Kosta Rika pada tahun 1960-an.Photo source: Hacienda La Esmeralda
Lantaran nama aslinya yang begitu mirip dengan kata "Geisha", maka rentetan rantai informasi yang menyebar memungkinkan terjadinya kesalahan penyebutan nama. Lantaran kata "Geisha" terasa lebih populer, akhirnya sudah tidak banyak yang mempermasalahkan kesalahan penamaan ini. Toh para pecinta kopi jauh lebih tertarik dengan si kopi itu sendiri dibanding berdebat soal asal-usul namanya. Tapi jika kalian berangkat sendiri ke Panama untuk mencari kopi ini, pada bungkus-bungkusnya di sana kalian akan tetap menemukan penamaan yang masih tepat yakni Gesha.Kompleksitas Rasa yang Unik
Menurut pengakuan para pecinta kopi, rasa yang dimiliki oleh kopi geisha ini sangat unik. Biji kopinya memiliki rasa madu dan jeruk dalam keadaan kering. Saat disajikan kopi ini akan memamerkan aroma wangi yang agak seperti melati. Asam yang ditawarkan kopi geisha begitu lembut dengan samar-samar rasa peach, mangga, dan jeruk.Photo source: Hacienda La Esmeralda
Kerumitan rasa yang unik dari kopi geishalah yang akhirnya banyak disukai oleh penikmat kopi. Hal itu pula yang akhirnya menjadikan kopi ini sebagai kopi papan atas.Varietas Manja
Di balik prestasinya, kopi geisha ternyata merupakan varietas arabica yang manja di mana menanam jenis ini membutuhkan lahan dengan ketinggian yang pas. Seperti dikutip dari origincoffe.co.uk pada ketinggian di bawah 1.600 Mdpl si kopi akan mudah terserang jamur, dan pada ketinggian di atas 2.100 Mdpl buah kopi akan mudah terbakar matahari. Jika pada varietas umum biji kopi sudah bisa dipanen setelah pohon ditanam 4-5 tahun, kopi geisha membutuhkan 8 tahun.Photo source: Hacienda La Esmeralda
Hal-hal seperti ini juga termasuk aspek yang membuat kopi geisha memiliki harga yang cukup tinggi. Belum lagi jenis arabica membutuhkan energi ekstra dalam penanamannya. Berbeda dengan robusta yang mudah tumbuh, varietas arabica seperti kopi geisha membutuhkan air yang lebih banyak dan teknik penanaman yang lebih menantang. Tak baik jika langsung terpapar matahari, kopi geisha membutuhkan perlindungan dari pohon lainnya yang lebih tinggi. Maka dari itu sering kali di dalam perkebunan kopi arabica diramaikan oleh pohon-pohon lainnya sebagai pelindung dari cahaya matahari.Juara Dunia
Walau ditanam di beberapa wilayah di Panama dan Kosta Rika, kopi geisha paling juara adalah yang berasal dari dataran tinggi Boquete, Panama. Di Boquete berdiri perkebunan-perkebunan kopi yang akhirnya mendunia karena kopi geisha milik mereka, seperti perkebunan Hacienda La Esmeralda dan perkebunan Lamastus Family Estates. Perkebunan Hacienda La Esmeralda adalah yang pertama memasuki kompetisi kopi dunia dengan membawa kopi geisha pada tahun 2004. Perkebunan ini menjuarai beberapa kategori hingga akhirnya menjadi Produsen Kopi Terbaik Panama pada tahun 2017.Photo source: Lamastus Family Estates
Sedangkan Lamastus Family Estates memecahkan rekor harga kopi temahal di dunia pada tahun 2018, dan kembali memecahkan rekornya sendiri pada tahun 2019. Dikutip dari coffeechronicler.com popularitas yang melambung ini membuat banyak petani kopi tertarik untuk menanam kopi geisha di luar Panama. Hari ini kopi geisha ditanam di Thailand dan Malawi namun rasa dan kualitasnya tidak se-spesial versi aslinya di Panama. Jika ingin mendapatkan kopi geisha berkualitas yang mirip dengan hasil perkebunan di Boquete namun dengan harga yang lebih murah, kalian bisa mendapatkannya di Kolombia, Guatemala dan Kosta Rika.Harga Secangkir Kopi Geisha
Pada tahun 2018 kita bisa menikmati secangkir kopi geisha di Panama dengan harga sekitar Rp127.000. Di New York, AS kalian harus membayar sekitar Rp250.000 untuk secangkir kopi geisha. Lain cerita untuk Dubai, di negara kaya ini secangkir kopi geisha dihargai sekitar Rp965.000. Pada tahun 2018 sendiri rekor untuk harga per pound kopi geisha adalah US$803 oleh perkebunan Lamastus Family Estates. jika dihitung dalam Kg dan dikonversi ke rupiah menjadi sekitar Rp25 juta per Kg. Jangan kaget dulu dengan harga tersebut. Pada tahun 2019 Lamastus Family Estates kembali memecahkan rekornya sendiri dengan harga per pound menjadi US$1.029. Konversi ke dalam rupiahnya menjadi sekitar Rp32 juta per Kg.Photo source: Lamastus Family Estates
Untuk kalian ketahui, harga rekor ini merupakan harga tertinggi yang tercatat. Kopi geisha dari perkebunan-perkebunan lainnya tentu memiliki harga yang lebih ramah. Namun jangan berharap banyak, karena pada umumnya penjual tetap memamerkan nama besar kopi geisha itu sendiri. Sebagai kopi termahal di dunia tentu kopi geisha adalah kopi yang memikat para penikmatnya. Tertarik untuk menikmati kopi termahal ini? Bisa langsung berangkat ke Panama atau jalan pintasnya mencari kopinya secara online. Pertimbangannya adalah, kopi geisha bukan kopi yang normal diminum tiap hari mengingat harganya yang tidak wajar. Kecuali budget ngopi kalian tidak terbatas, serta tidak masalah dengan harga segelas kopi yang lebih mahal daripada segelas sampanye, silakan saja!