Nara, restoran yang baru dibuka sebulan yang lalu ini langsung menjadi perbincangan hangat di kalangan foodies. Bahkan, ada cerita unik di mana ada pengunjung yang tidak jadi menikmati hidangan di Nara hanya karena salah satu menunya sedang habis.
Penasaran menu apa yang bisa sampai se-heboh itu sangat dicari oleh pengunjungnya? Baca dan cari tahu menu tersebut dalam artikel berikut ini!
Inspirasi dari Taman Rusa
Ungkapan ide bisa datang kapan saja dan bisa ditemukan di tempat yang tidak diduga tampaknya memang benar adanya. Hal unik semacam inilah yang justru menjadi awal dari lahirnya restoran Nara di Jakarta. Ide untuk membangun restoran Nara ditemukan ketika owner Tan Group sedang melakukan perjalanan wisata ke Jepang. Ketika dirinya sedang mengunjungi daerah Nara, ia berkunjung ke sebuah taman yang memiliki nama Nara Park.
Kembali ke Jakarta sang pemiliki kemudian mewujudkan ide yang terinspirasi dari Nara Park dengan mendirikan restoran Nara. Nara dibangun dengan ambiance yang diusahakan semirip mungkin dengan Nara Park. Itulah kenapa lantai 3 di restoran Nara disulap menjadi sebuah taman.
Penggunaan rusa sebagai maskot dari restoran Nara sendiri juga terinspirasi dari Nara Park. Nara Park memang merupakan salah satu tempat di Jepang yang menjadi tempat tinggal dari rusa liar. Tidak kurang dari 1000 ekor rusa dibiarkan untuk hidup dan dilepaskan di seluruh bagian taman.
Ambiance yang Juara
Terletak di daerah Senopati Jakarta yang saat ini mulai padat dengan bangunan, Nara memang dari depan terlihat kecil. Secara umum bangunan tempat Nara dibuka terdiri dari 4 lantai yang memiliki fungsinya masing-masing. Ketika kalian masuk ke dalam, akan terasa kesan yang sedikit sempit di lantai pertama. Hal ini wajar, karena ruangan di lantai 1 ini sudah disekat menjadi beberapa bagian untuk dijadikan private room. Selain itu, juga terdapat bar yang berukuran cukup besar yang menjadi salah satu daya tarik bagi pengunjung. Beranjak ke lantai 2, kalian akan mulai sedikit merasakan ambiance sesungguhnya yang ingin dibangun oleh Nara. Ruangan yang luas ditambah dengan pendingin udara yang begitu sejuk dan koneksi listrik di banyak titik akan membuat kalian betah berlama-lama berada di sana. Dalam ruangan di lantai 2 ini kalian bisa menikmati makanan sambil merokok. Jangan khawatir asap rokok akan mengganggu kalian, karena tersedia exhaust yang bekerja sangat maksimal.
Taman di Ketinggian Senopati Jakarta
Lantai ketiga adalah gambaran sesungguhnya dari Nara Senopati Jakarta. Lantai yang baru saja dibuka untuk publik pada tanggal 10 September 2019 lalu ini akan membuat kalian merasa berada di sebuah taman. Tanaman-tanaman hijau yang banyak tersebar di seluruh penjuru ruangan membuat kalian nyaman dan betah berlama-lama. Pantas saja lantai 3 ini disebut dengan nama Nara Park, sesuai dengan inspirasi utama dari restoran Nara. Pada malam hari, Nara Park bisa disulap menjadi lantai disko dengan gemerlap lampunya yang memang sudah disiapkan. Jika sedang tidak ada DJ yang pentas, Nara Park juga menyediakan live music di malam hari demi menemani para tamu yang sedang bersantap. Banyak yang mengira Nara Park ini adalah sebuah event space yang harus dipesan terlebih dulu agar bisa kalian nikmati. Padahal, Nara Park terbuka untuk umum dan semua orang bisa memilih untuk duduk di Nara Park. Lantai terakhir adalah ruangan khusus yang hanya bisa dimasuki oleh beberapa orang yang memiliki akses VIP. Tidak semua orang bisa melihat dan merasakan suasana di dalam ruangan lantai ke-empat ini.Aneka Menu Fusion yang Menggoda
Ketika kami berkesempatan mengunjungi Nara di Senopati Jakarta, kami mencoba 4 menu makanan Japanese fusion yang unik dan mungkin tidak tersedia di restoran lain. Semua menu di Nara merupakan menu yang diciptakan lewat ide dari Corporate Chef Tan Group. Hingga saat ini belum ada Executive Chef yang secara khusus bekerja di Nara , sehingga Corporate Chef Tan Group masih mengawasi langsung setiap kegiatan memasak setiap harinya.Pembuka yang Menyegarkan
Untuk menu pembuka kami mencoba Chutoro Tacos. Sajian yang satu ini merupakan gabungan antara makanan Jepang dan Meksiko. Chutoro sendiri merupakan salah satu bagian daging berlemak dari ikan tuna. Chutoro terletak di antara bagian atas dan perut tuna. Di Jepang sendiri chutoro memiliki harga yang mahal dan hanya disajikan dalam momen-momen tertentu.
Nyatanya, chef di Nara mampu mengolah chutoro ini dengan sangat baik. Tidak ada rasa amis sama sekali yang kami rasakan ketika memakannya. Kulit taco-nya sendiri memiliki tekstur yang garing dan renyah sehingga kalian tidak perlu susah-susah mengunyahnya sebelum ditelan. Selain itu, tambahan alpukat semakin menyegarkan sajian pembuka yang satu ini.
Makanan Utama yang Menipu
Menipu? Apakah sajian utamanya tidak enak? Jawabannya adalah menu utama yang satu ini memiliki tampilan yang menipu. Jika kalian melihatnya secara sekilas, akan terlihat bahwa makanan yang satu ini memiliki porsi yang kecil dan terkesan overprice. Namun, ternyata hal itu adalah tipuan. Untuk menu utama di Nara, kami berkesempatan untuk mencoba Crispy Pork Belly Carbonara. Sajian ini memiliki presentasi yang menarik, tetapi jika kita lihat sekilas porsinya sedikit.
Jika kalian bertanya dimana letak fusion dari menu ini, jawabannya adalah di pastanya. Crispy Pork Belly Carbonara menggunakan udon sebagai pengganti pasta. Mungkin Nara bukanlah restoran pertama yang menggabungkan udon dengan carbonara, tetapi udon carbonara di Nara merupakan yang terbaik.
Sajian yang satu ini begitu creamy dan menggoda untuk terus dikunyah. Tambahan daging babi yang dipotong dadu dan telur semakin membuat Crispy Pork Belly Carbonara begitu nikmat untuk dimakan, apalagi ada rempah yang ternyata juga dibuat dari babi.
Menu Kecil Jadi Juaranya
Di awal artikel ini kami sudah menyebut ada satu menu yang begitu dicari dan bahkan pengunjung tidak mau makan di Nara jika makanan yang satu ini sedang tidak tersedia. Makanan itu justru hanyalah menu kecil yang bukan makanan utama dari Nara. Aburi Wagyu Pizza adalah makanan yang kami maksud. Sesuai dengan namanya, Aburi Wagyu Pizza merupakan makanan gabungan dari menu makanan Jepang dengan Italia.
Kelembutan dari daging wagyu dalam sajian ini begitu menggoda kalian untuk terus mengambilnya hingga tidak terasa 1 porsi pun habis tak tersisa. Tingkat kematangannya sangat pas ketika dipanggang bersamaan dengan roti pizza.
Roti pizza yang digunakan juga bukanlah roti yang tebal, tetapi roti tipis. Sensasi renyah mengunyah roti tipis dan wagyu yang juga diiris tipis semakin membuat makanan yang satu ini sangat cocok untuk dinikmati sambil melakukan aktivitas lain atau bersantai dengan teman di dalam Nara.
Penutup yang Paling Pas
Setelah menikmati 3 sajian nikmat di atas, makanan penutup yang satu ini terasa begitu tepat untuk dipilih untuk kalian coba.
Ice Coffee Panna Cotta adalah penutup yang kami pilih hari itu. Kelembutan dari panna cotta khas Italia ini terasa begitu pas untuk menutup petualangan kuliner kalian di Nara. Tambahan boba dan rempah-rempah yang dibuat dengan rasa kopi menjadi tambahan yang melengkapi kelembutan dari panna cotta.
Selain itu, saus Bailey menjadi pasangan yang semakin membuat sajian ini begitu manis untuk menutup hari yang berat.
Tampaknya, sudah menjadi sebuah keharusan bagi kami untuk memasukkan Nara ke dalam daftar 9 Restoran Baru yang Asyik untuk Bulan September. Semua aspek di dalam restoran ini sangat mendukung Nara untuk memasukkannya ke dalam list.
Tertarik untuk mencoba sajian Nara? Jangan lupa bawa kamera ya, karena restoran ini luar biasa fotogenik.
