Perpaduan Budaya yang Melahirkan Mie Laksa
Sekitar empat abad yang lalu, pedagang dari negeri Tiongkok mulai merambah Asia Tenggara termasuk Indonesia. Mereka mendirikan usaha dan melakukan perdagangan dari dan keluar wilayah Asia Tenggara. Selain kegiatan dagang, ternyata terjadi juga pernikahan antara para pedagang Tiongkok dan wanita lokal di berbagai daerah di Indonesia, Malaysia, dan sekitar. Anak-anak dari pernikahan ini dikenal dengan sebutan “peranakan”. Pernikahan tersebut membuat perkawinan budaya menjadi lebih mudah. Para istri mulai mencoba untuk memasak mie dengan tambahan bumbu lokal seperti santan, cabai, dan rempah-rempah. Tanpa sangka, masakan tersebut menjadi populer karena cita rasanya yang cocok di lidah banyak orang.Photo source: Pixabay
Dikutip dari Atlas Obscura, mie laksa masuk ke Singapura juga dari para peranakan yang datang dari Malaysia. Di setiap daerah, resep laksa mendapatkan khasnya tersendiri sesuai dengan rempah yang paling banyak ditemukan di sana. Laksa yang tersebar di banyak daerah lintas negara ini menjadi bukti bagaimana makanan bisa menjadi jembatan budaya yang efektif, bahkan bertahan hingga ratusan tahun lamanya.Variasi Laksa dan Ciri Khasnya
Secara umum, terdapat tiga jenis mie laksa yaitu kari, asam, dan siam. Olahan mie ini kemudian mendapatkan ciri khasnya sendiri di setiap daerah. Laksa kari adalah olahan yang sering kita temukan pada laksa Betawi atau Cibinong. Kuahnya terdiri dari santan dan rempah yang sedikit pedas. Di Thailand, laksa dibuat dengan saus kari merah dan santan yang lebih banyak yang dikenal sebagai kari siam. Ini membuat laksa Thailand memiliki tekstur yang lebih kental. Sementara itu, laksa khas Penang tidak menggunakan santan dan menambahkan asam di kuahnya sehingga dikenal dengan laksa asam. Tidak jarang, kuah asam ini juga ditambah dengan cabai sehingga memiliki rasa yang pedas.Menjadi Makanan Penuh Protein
Photo source: Pixabay
Bahan dasar mie laksa adalah mie tebal yang terbuat dari tepung beras. Terkadang, ada juga variasi laksa yang menggunakan bihun. Selain rasanya yang kaya akan rempah dan terkenal pedas, makanan peranakan ini juga terkenal kaya akan protein. Meski berbeda pada setiap daerah, tetapi selalu ada tambahan protein seperti daging ayam, ikan gabus, telur, atau udang. Ini membuat laksa menjadi makanan yang sehat dan segar untuk dimakan baik di cuaca panas atau dingin.Masakan Peranakan yang Membuat Rindu Rumah
Meski tercipta dari perkawinan budaya Asia Tenggara dan Tiongkok, masakan peranakan seperti mie laksa memiliki ciri khas yang sama yaitu dibuat dengan sederhana seperti masakan rumahan. Bayangkan berada di rumah dengan interior vintage dengan semangkok mie hangat dan segelas minuman segar. Bahkan dengan udara panas yang menyengat, suasana seperti itu akan membuat rindu masakan rumah.Photo source: Freepik
Selain laksa, kamu pasti juga akrab dengan capcai, fuyunghai, ayam goreng mentega, otak-otak, dan sejumlah makanan lainnya yang membuat perut lapar kalau dibayangkan. Semua yang disebutkan itu adalah beberapa contoh masakan peranakan yang sudah sering kita santap sebagai makanan sehari-hari. Menarik, ya? Coba sekarang, mungkin kamu mau coba buka aplikasi pesan antar dan cari warung mie laksa terdekat dan memesannya.