Nibblers, sebagai pencinta masakan Jepang, kalian tentunya sudah pernah dengar tentang mirin, kan? Bumbu masakan satu ini gak pernah absen di hampir semua masakan khas Negeri Sakura tersebut.
Begitu pentingnya, orang Jepang sering kali merasa seperti ada yang kurang kalau masakan mereka belum ditambahkan bumbu yang juga disebut sweet sake atau sake manis itu. Tapi, apa sih kegunaan dan hukum penggunaan bumbu satu ini sebenarnya? Simak penjelasan Nibble berikut ini, ya!
Bumbu Wajib di Jepang
Source: Freepik
Sama pentingnya dengan shoyu atau kecap asin, mirin adalah bumbu wajib yang harus selalu ada di dapur masyarakat Jepang. Secara rasa, bumbu penyedap ajaib satu ini hampir mirip seperti sake, namun jauh lebih manis. Selain itu, bumbu satu ini juga menghasilkan rasa umami yang khas.
Untuk bedain dengan bumbu-bumbu lainnya juga mudah, kok. Tekstur bumbu satu ini cair seperti sirup dan berwarna kuning seperti minyak goreng. Kamu pasti bisa langsung menebaknya saat berjalan melewati rak bumbu masakan oriental.
Bumbu yang juga sering disebut sake manis inilah yang membuat masakan Jepang terasa khas. Alasannya, seperti yang dilansir dari situs Country Living, mirin yang tinggi kandungan gulanya ini bisa mengimbangi rasa shoyu, yang juga jadi bumbu wajib di masakan Jepang. Nah, itulah mengapa cita rasa masakan Jepang bisa lembut dan imbang.
Mirin untuk Masak Apa Saja Sih?
Source: Freepik
Sake manis ini umum dipakai untuk memasak berbagai olahan makanan khas Jepang. Bisa dibilang, penggunaannya mirip dengan gula di masakan khas Indonesia. Jadi, bakal cukup sulit bagi Nibblers yang ingin nyari masakan yang gak melibatkan sake manis ini.
Bahkan, miso sup yang terlihat cuma ngandalin miso atau pasta kedelai ini ternyata juga perlu mirin, lho. Hanya saja, penggunaan sake manis dalam pembuatan sup miso ini sifatnya opsional alias gak wajib-wajib banget. Hal yang sama juga berlaku untuk sup-sup khas Jepang lainnya.
Suka dengan dashimaki tamago atau telur gulung khas Jepang yang rasanya manis-manis gurih itu? Nah, sake manis ini ternyata salah satu bumbu utama yang menyumbang rasa manis yang khas di masakan tersebut, lho. Beragam tumisan ala Jepang juga kurang lengkap rasanya kalau gak ditambahin sake ringan dengan cita rasa manis tersebut.
Selain itu, bumbu cair ini juga selalu dijadikan campuran untuk membuat beragam varian saus ala Jepang, lho. Beberapa saus yang pasti gunain bumbu ini adalah saus teriyaki, saus soba, saus kabayaki, dan saus tentsuyu. Saus yang dipakai untuk nyelupin sashimi dan nasi yang akan dijadiin sushi juga harus dicampur dengan sake manis ini untuk menambah rasa, lho.
Jadi, bisa disimpulkan kalau bumbu cair dengan citarasa manis ini memang dibutuhin di hampir semua masakan Jepang. Nah, karena itulah, menghilangkan mirin dalam resep masakan Jepang tentu saja bakal jmengubah rasa masakan tersebut secara drastis. Bisa-bisa kamu justru kecewa jadinya.
Mirin Ini Halal untuk Dikonsumsi Apa Engga?
Source: Freepik
Karena bumbu dapur khas Jepang ini juga bisa disebut sebagai sake manis, kamu yang muslim pasti jadi bertanya-tanya mirim terbuat dari apa sih sebenarnya? Halal gak sih? Lalu, bagaimana dong hukumnya makan masakan Jepang yang katanya selalu pake bumbu ajaib ini?
Proses pembuatan bumbu dapur Jepang yang berasa manis ini sendiri sebenarnya agak mirip dengan tape. Apalagi bahan bakunya juga sama, yaitu beras ketan. Beras ketan ini dikukus dan dicampur dengan ragi lalu ditambahkan shouchu untuk membantu proses peragiannya. Setelah itu, bahan-bahan tersebut didiamkan selama 60 hari atau lebih sebelum akhirnya disaring.
Nah, shouchu ini sendiri merupakan sejenis alkohol yang sifatnya lebih mirip seperti soju asal Korea dibandingkan sake. Karena adanya shouchu ini, hasil peragian mirin tersebut pun mengandung 14% kadar alkohol. Gak heran kalau bumbu dapur di Jepang satu ini bikin kerongkongan terasa terbakar saat ditegak langsung tanpa campuran apapun.
Lalu, kesimpulannya bumbu wajib di setiap masakan Jepang ini halal atau enggak nih? Melansir dari jawaban yang diberikan oleh LPPOM Mui, sake manis ini masuk kategori khamr atau alkohol. Meskipun pada akhirnya akan menguap, bahan yang terkandung di dalamnya tetap terhitung telah terkontaminasi oleh bahan-bahan yang gak halal.
Mirin Halal dan Penggantinya
Source: Freepik
Sesuai fatwa MUI di atas, berarti semua masakan Jepang bisa masuk kategori non-halal dong? Tenang saja, meskipun sake beras yang memiliki rasa manis tersebut masuk kategori non-halal, bukan berarti gak ada yang bisa kamu makan.
Untuk memfasilitasi orang-orang muslim, sudah banyak kok brand yang akhirnya memproduksi produk mirip mirin yang sama sekali gak menggunakan alkohol dalam proses pembuatannya. Dua di antaranya adalah Mizkan Mirin Style dan Yokoi’s Nikiri. Produk-produk ini bisa kamu temuin di beberapa supermarket besar ataupun toko-toko online, baik di Jepang maupun di luar Jepang.
Sayangnya, produk-produk tersebut memang agak susah untuk didapatkan. Harganya juga cukup mahal karena tergolong produk impor. Tapi, ada juga lho bahan-bahan yang jelas kehalalannya dan mudah didapatin yang bisa kamu jadiin bumbu pengganti.
1. Gula
Karena mirin mengandung 45% gula di dalamnya, tentu saja kamu bisa menggantikan penggunaan bumbu tersebut dengan gula. Tapi, gula ini nantinya akan menghasilkan rasa manis yang lebih kuat.
Nah, untuk membuat rasanya terasa lebih lembut, kamu bisa mencampurkan satu sendok teh gula dengan tiga sendok makan air. Trik ini paling cocok digunakan untuk memasak nikujaga dan dashimaki tamago.
2. Madu
Madu yang merupakan pemanis alami juga bisa dijadikan bahan pengganti, lho. Apalagi, madu juga jauh lebih sehat dikonsumsi dibandingkan gula pasir.
Selain itu, madu ini gak hanya bikin masakan jadi lebih manis, tetapi juga lebih kental dan berkilau. Buat yang pengen bikin teriyaki, kamu bisa coba pakai madu, lho.
3. Sari Kurma
Gak jauh berbeda dengan madu, buah yang identik dengan bulan puasa ini juga bisa kamu pakai untuk masak masakan Jepang, lho. Bahkan, para chef di Jepang juga menggunakan sari kurma untuk menyajikan hidangan halal.
Rasa manis di dalam sari kurma ini juga gak berlebihan dan tentunya alami. Selain itu, kamu bisa memanfaatkanya untuk membuat makanan pencuci mulut, lho.
Nibblers, itulah hal-hal yang perlu kamu ketahui tentang mirin. Nah, buat amannya, kalau kamu sedang liburan ke Jepang atau sedang makan di restoran Jepang, pastikan dulu bahan-bahan yang digunakan dalam masakan tersebut, ya!