Semangkuk hidangan berkuah yang hangat paling tepat disajikan pada saat cuaca sedang dingin. Salah satu pilihannya adalah pho, kuliner khas Vietnam yang lezat dan mendunia. Yap, bukan hanya populer di negeri asalnya. Pho merupakan menu yang nggak asing di lidah pelanggan restoran Vietnam di Jakarta.
Apa itu pho? Makanan ini sekilas terlihat seperti sup dengan kuah bening dan dilengkapi berbagai isian. Elemen utamanya adalah mie beras dan irisan tipis daging sapi. Selain itu, di dalamnya ada tauge, daun bawang, dan daun ketumbar. Rasa semangkuk pho pun lebih segar dengan tambahan jeruk nipis dan potongan cabe.
Di Vietnam, pho dikenal sebagai street food yang mudah dijumpai kapan aja. Karena tekstur kuahnya light, banyak yang memilih pho sebagai menu sarapan yang menggugah selera.
Tapi nggak usah jauh-jauh mencicipi kuliner nasional Vietnam ini. Banyak juga restoran di Jakarta yang menyajikannya dengan cita rasa autentik.
Photo source: @jkteatstagram
Sejarah Pho Khas Vietnam
Pho telah dikenal masyarakat Vietnam sejak dulu. Sejarah apa itu pho dimulai pada akhir abad ke-19, ketika Vietnam masih di bawah jajahan Prancis.
Atas permintaan Prancis, ketersediaan daging sapi di Vietnam lebih banyak. Dampaknya tulang sapi pun melimpah. Kondisi ini dimanfaatkan para pedagang Cina dan Vietnam. Mereka membuat makanan berkuah kaldu yang lezat.
Sebagian orang meyakini, pho adalah adaptasi semur daging sapi dan sayuran Prancis yang bernama pot-au-feu. Teori ini masuk akal karena secara pengucapan pun memiliki kemiripan.
Photo source: @sadysfood
Ada pula yang mengatakan, hidangan ini asalnya dari kelompok Tionghoa yang tinggal di Vietnam bagian utara. Mereka menjual makanan berupa daging sapi dan mie yang disebut ‘fuh”.
Kedua cerita ini bisa jadi benar. Pasalnya, mie beras dan rempah-rempah yang digunakan untuk membuat kaldu pho memang terkait dengan orang Tionghoa. Tapi daging sapi bukan bahan makanan yang umum digunakan di Vietnam pada saat itu. Nah, di bawah rezim kolonial Prancis, konsumsi daging sapi mulai bertambah.
Jadi, nggak salah kalau disebut bahwa kuliner ini mengalami evolusi karena situasi setempat. Sebelumnya berupa sup mie dengan irisan daging kerbau yang dimasak dalam kaldu dan tambahan bihun. Kemudian daging kerbau diganti dengan daging sapi, rasa kaldunya pun disempurnakan.
Dari tahun ke tahun, pho semakin populer di Vietnam. Pada 1930-an, pedagang keliling yang disebut ganh pho merupakan pemandangan biasa di Old Quarter, Hanoi.
Meski dikenal sebagai hidangan nasional, pho yang asli berasal dari Nam Dinh. Ini berbeda dengan pho gaya selatan yang konon adalah tiruan dari gaya utara.
Pho dari selatan ini tidak menggunakan resep tradisional. Para koki menambahkan berbagai macam rempah, termasuk mempermanis kaldunya. Sementara itu, pho yang autentik lebih sederhana. Namun, keduanya sama-sama lezat dan memiliki penggemar masing-masing.
Uniknya, karena begitu melekat di masyarakat Vietnam, seorang penyair bernama Tu Mo membuat sebuah puisi tentang pho yang berjudul “An Ode to Pho”. Dalam puisi ini, sang penyair memuji pho yang memiliki cita rasa sup yang lembut. Di sisi lain, pho mencerminkan kesetaraan karena disukai oleh semua kalangan, baik yang miskin maupun kaya.
Photo source: @berlinfoodventures
Variasi Pho
Pho nggak terlalu banyak berubah sejak mulai dikenal sebagai hidangan di Vietnam. Selain irisan daging sapi untuk isian, ada pilihan lain bagi yang ingin menikmati menu yang lebih lengkap.
Pho bisa menggunakan daging sapi setengah matang, daging panggul, daging dada, babat, urat, dan bakso. Pho yang menggunakan daging ayam, mulai dikenal pada 1939, sempat menimbulkan kontroversi, tetapi tetap ada yang menikmatinya.
Jika berkunjung ke Vietnam Tengah, kamu bahkan bisa menemukan pho dengan telur rebus. Beberapa koki Vietnam mencoba melakukan eksperimen terhadap makanan ini. Mereka mengganti mie beras dengan mie beras merah dan gulungan mi pho segar.
Salah satu varian unik adalah semangkuk pho seharga $100. Pho ini menggunakan minyak truffle, wagyu, dan foie gras. Koki kreatif kadang menambahkan udang dan sous vide beef di dalamnya.
Photo source: @idesirefood.tj
Tempat Makan Pho di Jakarta
Buat kamu yang pengen menikmati pho tanpa harus berkunjung ke Vietnam, ada banyak restoran yang menyajikan menu ini dengan kelezatan yang nggak perlu diragukan lagi. Berikut beberapa rekomendasi restoran yang bisa kamu kunjungi, khususnya di Jakarta.
Saigon Delight
Restoran Vietnam di Jakarta ini menawarkan berbagai pilihan makanan khas Vietnam yang menggoyang lidah. Pho merupakan salah satu menu andalannya.
Semangkuk Pho Dac Biet yang disajikan di sini memuaskan bagi para penikmatnya. Potongan daging sapi yang melimpah serta tauge yang fresh bikin hidangan tersebut semakin memikat.
Photo source: @chvmisul
Pho 24
Kalau kamu mencari hidangan pho yang enak, jangan ragu buat mampir ke Pho 24. Cabang restoran ini ada banyak di Jakarta dan sekitarnya. Sebagai restoran Vietnam yang populer, Pho 24 hampir selalu ramai.
Restoran ini memiliki pho yang bikin ketagihan. Dari aroma hingga rasanya, selalu berhasil bikin happy sekaligus kenyang. Variasi menunya juga beragam, bahkan di sini kamu bisa menikmati pho dengan seafood.
Photo source: @belongtomytummy
Madame Mai
Restoran Vietnam ini bisa kamu kunjungi untuk menikmati pho yang enak. Selain versi original, kamu bisa cobain Pho Sa Te Vegan. Base kuahnya menggunakan chili oil. Toppingnya mushroom dan tahu. Selain rasanya yang menggoyang lidah, porsi pho di sini juga besar dan ngenyangin.
Photo source: @celuvwka
Bukan sebagai lauk, pho lebih tepat disebut makanan utama yang bisa dimakan langsung tanpa tambahan nasi. Nah, buat kamu yang suka hidangan berkuah dengan mie sebagai karbonya, langsung aja cobain di restoran Vietnam favorit kamu.