Baru-baru ini TasteAtlas mendapuk rawon sebagai Best Rated Soup in the World. Selain rawon di peringkat teratas, ada pula gulai khas Sumatra yang menduduki posisi ke-28.
Siapa sangka rawon – sup berkuah hitam asal Jawa Timur, mendapat penilaian tertinggi dari audiens TasteAtlas dalam kategori hidangan sup. Rawon unggul dari tonkotsu ramen, tom kha gai, sopa de lima, dan Taiwanese hot pot.
Lantas, apa sih yang bikin rawon spesial hingga disukai banyak orang? Yuk, cek hasil penelusuran Nibble dari berbagai sumber berikut ini.
Asal Usul Rawon
Catatan sejarah mengenai asal usul rawon belum terkumpul rapi. Namun, hasil penelusuran di dunia maya menunjukkan ada Prasasti Taji berangka tahun 901 M yang menuliskan nama ‘rarawwan’. Nama ini kemudian dianggap sebagai asal kata rawon.
Prasasti tersebut ditemukan pada 1868 di dekat Ponorogo, Jawa Timur. Disebutkan rarawwan adalah makanan berkuah hitam yang dimasak bersama keluwak dan aneka rempah.
Sumber lain menyebutkan, nama rawon telah tercatat dalam Kakawin Ramayana yang ditulis pada zaman Kerajaan Mataram Hindu di bawah pemerintahan Dyah Balitung sekitar 870 M. Teks Kakawin Ramayana mengisahkan, rawon bukan cuma makanan khusus raja, tetapi juga dihidangkan kepada bala tentara.
Sementara, HIR Hinzler dalam Eten en Drinken in Het oude Java (600-1600 M) menemukan suatu sajian yang terbuat dari daging atau sayuran, serta dimasak menggunakan air dalam jumlah banyak. Makanan berkuah isi sayuran disebut jejanganan, sedangkan yang memakai daging dikenal sebagai gulay (gulai) dan rarawwan (rawon). Hinzler juga menemukan catatan tentang rarawwan dari Kakawin Bhomakawya, sebuah kakawin terpanjang asal Jawa Timur.
Temuan lebih ‘baru’ tertera dalam beberapa kitab sastra Jawa Baru yang ditulis abad ke-18. Misalnya, pada Serat Centhini pada 1811 dan Serat Wulangan Olah-olah Warna-warni, buku masak koleksi Istana Mangkunegaran Surakarta cetakan tahun 1926.
Dari berbagai temuan tersebut dapat disimpulkan rawon telah ada sejak 1.000 tahun lalu. Bahkan, nama rawon dan gulai eksis lebih awal ketimbang istilah soto dari Cina atau kari India, yang baru dikenal pada abad ke-11 hingga abad ke-13.
Photo source: @e_ndro
Makanan Khas Jawa Timur
Berdasarkan catatan sejarah, persebaran rawon meluas di wilayah Jawa Timur. Rawon juga dijumpai di Solo, tetapi citarasanya tentu sedikit berbeda dengan rawon versi Jawa Timur.
Surabaya, Malang, dan Probolinggo adalah beberapa kota di Jawa Timur yang dikenal memiliki rawon enak sekaligus legendaris. Di Malang misalnya, ke mana pun kamu pergi, menemukan warung rawon enak adalah hal mudah.
Lalu, apa yang terdapat dalam semangkuk rawon?
Pada dasarnya rawon adalah hidangan berkuah hitam berisi potongan daging sapi, tauge pendek, dan disajikan bersama telur asin plus kerupuk udang. Menyantap rawon bersama nasi hangat dan sambal membuat hidangan ini cocok dinikmati sepanjang hari.
Bumbu rawon
Racikan bumbu rawon pun ‘sangat Indonesia’, antara lain bawang merah dan putih, serai, cabai, jinten, ketumbar, daun salam, lengkuas, kencur, merica, garam, daun jeruk, dan tentu saja keluwak. Nah, keluwak atau pucung inilah yang menciptakan warna kehitaman pada kuah rawon.
Keluwak (Pangium edule) berasal dari biji pohon keluwak. Daging bagian dalam berwarna coklat kehitaman inilah yang memberi aroma dan rasa khas. Namun, keluwak harus diolah lebih dahulu melalui proses fermentasi guna menghilangkan kandungan asam sianida.
Photo source: @novaneperdana
Daging sapi
Masakan rawon menggunakan daging sandung lamur, iga, sengkel, dan tetelan. Daging sapi dipotong kecil-kecil seperti dadu, mirip dengan daging yang dimasak untuk soto atau tongseng.
Nggak semua bagian daging sapi enak dimasak jadi rawon karena pemilihan daging akan berpengaruh pada rasa kaldu. Meski begitu, menyantap hidangan berkuah ini bersama lauk tambahan seperti jeroan (usus atau babat) ya sah-sah saja.
Photo source: @putramuria_beef
Lauk pelengkap
Budaya menyantap hidangan dengan lauk tambahan atau pelengkap konon berasal dari tradisi orang Cina yang merantau ke Nusantara berabad-abad silam. Hal ini juga dialami oleh rawon.
Menikmati sepiring rawon belum komplit tanpa tambahan tempe goreng, mendol tempe, atau perkedel. Namun, pasangan sejati rawon adalah telur asin, tauge pendek, sambal, dan kerupuk udang.
Tauge memberi sensasi krenyes dalam satu suapan rawon berisi daging, nasi, dan kuah. Perpaduan tekstur inilah yang bikin rawon terasa segar saat disantap hingga kamu rela menyeruput kuahnya hingga tandas!
Photo source: @elisabeth_irvianty
Cara Makan Rawon
Lain daerah, lain pula cara orang menyantap rawon. Apalagi dengan sejarah rawon yang menembus satu milenium tahun. Coba deh intip beberapa cara makan rawon berikut.
Kuah campur
Kamu yang asli Jawa Timur pasti sepakat rawon itu nikmat jika kuahnya “banjir”. Makin banyak kuah sampai nasi terendam, makin nikmat deh rawon itu disantap.
Apalagi, begitu telur asin dan tauge pendek dicampur rata hingga terendam kuah. Tak lupa sambal yang bikin kuah sedikit memerah. Hmm… satu suapan rawon campur begitu menggoyang lidah, pun suapan-suapan selanjutnya.
Photo source: @eattemptationsby
Kuah dipisah
Meskipun begitu, rumah makan yang menjual rawon juga menyediakan alternatif nasi dan rawon dipisah. Cara demikian agak mengingatkan kita pada model penyajian makanan berkuah di rumah makan Sunda. Makanan berkuah seperti sayur asem dihidangkan dalam mangkuk kecil.
Cara ini bikin kamu bisa mengatur kuah rawon yang dituang ke piring nasi. Mau seberapa basah, apakah cukup disiram dikit agak nyemek, atau malah kamu lebih suka menyuap nasi lebih dulu dan mencelupkannya ke kuah rawon?
Photo source: @satehouse.antasari
Pecel rawon
Ya, kamu nggak salah baca kok. Di Banyuwangi rawon dan pecel bisa bersahabat dalam satu hidangan bernama pecel rawon. Perkawinan dua makanan ini layaknya rujak soto.
Nasi pecel berisi sayuran dan bumbu kacang disiram kuah rawon daging. Perpaduan sambal pecel dan kuah rawon ini melahirkan citarasa gurih, pedas, dan manis yang unik.
Biasanya, pecel rawon tidak disajikan bersama daging, tetapi kamu bisa menambahkannya sendiri. Lauknya ada irisan paru goreng kering, peyek udang, peyek kacang, ragi kelapa, dan sambal yang semuanya nikmat saat disantap bersama.
Photo source: @tourbanyuwangi
Tempat Makan Rawon Enak
Pertanyaan terakhir, di mana tempat makan rawon enak yang bisa dikunjungi? Menjelajahi beberapa kota di Jawa Timur akan membawamu pada seporsi rawon lezat dan hangat dengan bumbu medok yang menggugah selera. Berikut beberapa rekomendasi tempat makan rawon enak di Jawa Timur.
Photo source: @nat_juli3
- Rawon Setan – Jl. Embong Malang No. 78, Surabaya
- Rawon Legendaris Pak Pangat – DTC Wonokromo, Jl. Wonokromo No. 171, Jagir, Wonokromo, Surabaya
- Depot Sari – Jl. Karet No. 112, Bongkaran, Pabean Cantikan, Surabaya
- Rawon Nguling Probolinggo – Jl. Raya Tambakrejo No. 75, Wringinan, Tambakrejo, Tongas, Probolinggo
- Rawon Brintik – Jl. KH Ahmad Dahlan No. 39, Sukoharjo, Klonjen, Malang
- Rawon Rampal Malang – Jl. Panglima Sudirman No. 71A, Kesatrian, Blimbing, Malang
- RM Pecel Ayu – Jl. Adi Sucipto No. 76, Sobo, Banyuwangi
Siap berburu rawon enak sekarang? Share juga di mana rawon enak versi Nibblers ya!