Setelah sempat membuka gerai di PIK pada tahun lalu, Kam’s Roast akhirnya kembali ke dunia kuliner Indonesia dengan membuka gerainya di pusat Jakarta. Memilih Plaza Indonesia sebagai pemberhentian terbarunya, restoran yang memiliki satu bintang dari Michelin ini tetap membawa menu-menu terbaiknya ke IndonesiaKam’s Roast di negara asalnya, Hong Kong, dikenal karena memiliki gerai yang tidak terlalu besar, tetapi selalu memiliki antrean panjang. Tampaknya hal itulah yang ingin ditiru oleh Kam’s Roast Indonesia dengan membuka gerai yang lebih kecil di Plaza Indonesia dibandingkan dengan gerai sebelumnya di PIK.Hal itu sudah terlihat dari hari pertama Kam’s Roast Plaza Indonesia dibuka pada Rabu (4/9/2019) lalu. Antrean pengunjung yang menunggu untuk mendapatkan tempat duduk begitu ramai, bahkan hingga sedikit mengganggu kenyamanan pengunjung yang tengah menikmati hidangan Kam’s Roast.Menggantikan peran dari daging angsa, daging bebek yang akan dimasak digantung terlebih dahulu dan dapat dilihat dengan jelas proses dimasaknya melalui konsep open kitchen yang diusung oleh Kam’s Roast.
Peraih Satu Bintang Michelin
Kam’s Roast merupakan sebuah restoran yang dimiliki oleh Hardy Kam. Hardy Kam sendiri merupakan cucu dari Shui Fui Kam, pemilik restoran Yun Kee yang namanya sudah sangat tersohor hingga ke seluruh dunia. Yun Kee yang telah dibuka sejak tahun 1942 sangat dikenal karena memiliki menu angsa panggang terbaik di Hong Kong.Baru dibuka pada tahun 2015, dalam waktu singkat Hardy Kam mampu membuat Kam’s Roast memperoleh satu bintang dari Michelin. Hal ini tidak terlepas karena Kam’s Roast menggunakan supplier, resep, dan Head Chef yang sama dengan restoran Yun Kee.Hardy Kam sendiri membuka Kam’s Roast sebagai bentuk penghormatan dirinya kepada Kakek dan Ayahnya. Bagi Hardy, adalah kebanggaan bisa meneruskan warisan keluarga berupa bisnis kuliner yang telah turun temurun dijalankan oleh keluarga besarnya.Salah satu misi Kam’s Roast adalah memberikan pengalaman makan yang tidak terlupakan bagi setiap tamunya. Selain itu, menyajikan makanan dalam sebuah restoran yang memiliki kehangatan keluarga di dalamnya merupakan mimpi yang ingin selalu dicapai oleh Hardy Kam melalui Kam’s Roast.
Mengganti Angsa dengan Bebek
Kam’s Roast di Hong Kong sebenarnya memiliki nama Kam’s Roast Goose. Nama Goose diambil dari menu andalan mereka, daging angsa. Olahan daging angsa di Kam’s Roast Goose adalah alasan mereka memperoleh bintang satu Michelin.Namun, sayangnya daging angsa merupakan salah satu jenis daging yang dilarang untuk digunakan sebagai bahan dasar dalam makanan di Indonesia. Tidak cuma di Indonesia, bahkan di Singapura pun daging angsa diganti dengan bebek.Namun, jangan khawatir. Meskipun menggunakan daging bebek, tetapi rasa yang dihasilkan daging bebek mirip dengan menu daging angsa di Hong Kong. Ini dikarenakan bumbu saus yang digunakan dalam resep daging bebek di-impor langsung dari Hong Kong. Bahkan Kam’s Roast pun memiliki keyakinan bahwa sajian daging bebek mereka berbeda dengan daging bebek dari restoran lain di Indonesia.
How’s The Food?
Kam's Roast Plaza Indonesia masih menyediakan menu yang sama dengan menu yang mereka tawarkan ketika membuka gerai di PIK. Penasaran bagaimana rasa dari tiap menu andalannya? Simak ulasannya berikut ini!
The Side Dish
Ada 2 jenis makanan sampingan yang kami coba di Kam’s Roast. Pertama adalah poached hong kong lettuce. Rasa pahit khas selada seakan menghilang setelah sajian ini direbus dalam waktu yang tepat. Poached hong kong lettuce ini cocok untuk dikunyah sebagai pemanasan sambil kita menunggu hidangan utama untuk datang.Sajian side dish kedua yang kami nikmati adalah poached kai lan. Kai lan sendiri sebenarnya adalah brokoli Tiongkok. Sama seperti poached hong kong lettuce, brokoli Tiongkok ini direbus dalam waktu dan suhu tertentu sehingga menghilangkan rasa pahit yang biasanya muncul saat kita memakan brokoli.
Makanan Utama
Beberapa menu utama langsung disajikan ketika kami berkunjung ke Kam’s Roast. Meniadakan menu daging angsa membuat daging bebek menjadi highlight utama dari Kam’s Roast Plaza Indonesia.
Bebek Terbaik di Jakarta?
Roast duck menjadi nama yang dipilih Kam’s Roast Plaza Indonesia untuk menu yang satu ini. Setiap harinya 100 ekor bebek disiapkan untuk memasak menu ini. Biasanya, pada sekitar jam 8 malam, 100 ekor bebek ini sudah habis terjual.Satu hal yang tidak boleh dilewatkan dari makanan yang dipanggang adalah lapisan luar yang garing. Untuk menu bebek panggang ini, maka bagian tersebut adalah kulitnya. Kulitnya sangat renyah dan akan menjadi sebuah kerugian jika tidak kalian makan.Menu bebek panggang yang disajikan Kam’s Roast memiliki daging yang tebal dan begitu empuk. Saus spesial khas Kam’s Roast dalam sajian bebek panggang ini semakin membuat kalian ingin terus memakan dagingnya hingga ke tulang. Selain itu, keempukan dari daging bebeknya bahkan terasa hingga ke lapisan daging paling dalam!
Aneka Olahan Babi Papan Atas
Selain angsa panggang, salah satu makanan yang paling dikenal dan digemari di Kam’s Roast adalah “Toro” Char Siu (BBQ Pork Belly). Tentu saja menu yang satu ini menjadi salah satu makanan yang kami coba.Ternyata, bukan tanpa sebab olahan yang satu ini begitu digemari. Seperti yang kita ketahui, daging yang diambil dari perut babi adalah salah satu daging yang memiliki rasa paling nikmat. Terlebih, setelah daging tersebut diasinkan, dibumbui dengan saus spesial dari Kam’s Roast, serta dimasak dengan sempurna. Ketika memakanannya, sensasi meleleh dalam mulut akan kalian rasakan. Sensasi menggigit daging yang juicy, tebal, dan berlemak dalam satu momen akan membuat kalian terus ketagihan untuk mengambil terus dagingnya hingga tak terasa satu porsi pun habis.Tidak suka daging babi yang berlemak? Jangan khawatir. Kalian masih bisa memesan menu BBQ Pork Char Siu. Menu yang satu ini tidak menggunakan daging babi yang berasal dari perut, sehingga tidak memiliki lemak. Menu yang satu ini jelas lebih menyehatkan dibandingkan Toro, tetapi tetap memiliki rasa yang mirip!Jika ditanya apakah Kam’s Roast Plaza Indonesia mampu menjual bebek panggang se-enak angsa panggang yang membuat mereka memperoleh Michelin Star, kita memang tidak bisa memberikan perbandingannya. Namun, satu hal yang pasti, saus rahasia yang mereka gunakan dalam menu bebek panggang dan Toro benar-benar saus yang juara dunia!