Belakangan, banyak rumah makan dengan menu sambal gami bermunculan di berbagai kota, terutama Pulau Jawa. Ciri utama hidangan ini adalah sambal dimasak bersama lauk di atas cobek dan disajikan panas dengan sambal meletup-letup.
Namun, sambal gami di Jawa kebanyakan udah dimodifikasi, baik dari pilihan lauk maupun penyajian. Sekilas, tampilan sambalnya malah mirip penyetan ala Jawa Timur. Penasaran seperti apa sih sambal gami khas Bontang di tanah kelahirannya? Ikuti penelusuran Nibble, yuk!
Bontang Ada di Mana?
Sambal gami adalah kuliner khas Bontang yang lagi viral setahun terakhir. Buat kamu yang belum tahu, Bontang terletak di Kalimantan Timur, sekitar 6 jam perjalanan dari Balikpapan atau 3 jam perjalanan dari ibukota provinsi, Samarinda.
Kota ini dikenal sebagai home based tiga industri besar, yaitu Pupuk Kaltim, Badak LNG, dan Indominco Mandiri. Dengan status kota industri, perdagangan, dan jasa, mayoritas penduduk Bontang adalah perantau.
Adalah Bontang Kuala, sebuah kampung nelayan terapung di Bontang Utara sekaligus cikal bakal kota Bontang. Di sinilah tempat kelahiran sambal gami khas Bontang yang terkenal itu.
Photo source: Nur Ainy1
Bontang Kuala bukan kampung nelayan biasa. Sebagian besar wilayah pemukimannya mengapung di atas laut. Rumah-rumah berdiri tegak dengan kayu ulin sebagai penyangga sekaligus badan jalan, mirip jembatan kayu yang menghubungkan tiap blok rumah.
Setiap sudut Bontang Kuala tertata apik. Berjalan atau berkendara motor di atas jalanan kayu ulin memberi sensasi berbeda. Kanan kiri tampak rumah yang berdiri di atas laut lepas, atau perahu yang tertambat di samping rumah.
Bontang Kuala juga salah satu akses menuju kawasan konservasi mangrove yang menjadi bagian dari Taman Nasional Kutai. Di sini kamu pun bisa menyusuri Sungai Belanda yang dikelilingi hutan mangrove alami.
Photo source: Papah Abid Channel
Asal Usul Gami Bawis
Kalau kamu bertanya pada mereka yang lahir dan besar di Bontang, sambal gami baru populer sekitar tahun 2010-an. Dilansir dari Akurasi.id, pemilik Rumah Makan Si Bolang yang berdiri sekitar tahun 2009 menceritakan bagaimana awal mula berjualan gami bawis.
Berawal dari pasokan cumi-cumi ke perusahaan yang masih tersisa, sang pemilik, Hasnah, menjual menu rumahan seperti ayam lalapan, cumi-cumi, dan ikan goreng. Lalu, ia menambahkan gami cumi yang dahulu jadi santapan sehari-hari sang nenek.
Photo source: Kikin Hermanto
Karena laris, ia pun menambahkan gami bawis ke dalam menu. Rupanya, rasa ikan bawis manis dan gurih berpadu sempurna dengan sambal gami buatan Hasnah. Sambal ini kemudian juga diolah bersama lauk lain, seperti gami telur, gami ayam, gami telur ikan, gami kerang, dan gami ikan jenis lainnya.
Sambal gami sebetulnya udah sering dihidangkan bersama ikan bakar dan lalapan, tetapi saat itu belum ada yang menjual sambal gami di dalam cobek tanah liat lengkap dengan ikan di atasnya.
Sampai saat ini, Rumah Makan Si Bolang masih jadi rujukan para pecinta kuliner untuk mencicipi rasa sambal gami bawis Bontang. Selain itu, ada juga RM Anjungan milik H. Ghalib yang disebut-sebut sebagai pionir gami bawis di Bontang Kuala.
Photo source: @masmeta_
Satu hal yang pasti, generasi awal masyarakat Bontang Kuala yang mayoritas nelayan kerap menyajikan gami sebagai menu sarapan dan makan malam. Bahan gami ibarat pengganti sayur karena terdiri atas tomat dan bawang merah.
Ini menjelaskan kenapa di Bontang, sambal gami “hanya” berisi lauk dan sambal di atas cobek. Gami sendiri berarti sambal dalam bahasa Bugis. Sambal ini juga kerap jadi perbekalan para nelayan yang melaut karena praktis dan nikmat disantap bersama nasi walau tanpa lauk apa pun.
Bawis Cuma Ada di Bontang
Penyajian sambal gami boleh-boleh aja dimodifikasi dengan berbagai macam lauk. Selain ayam dan seafood, banyak juga rumah makan yang menghidangkan sambal gami bersama daging sapi, babat, tunjang, sampai Indomie! Tak lupa terong, lalapan, tahu, dan tempe.
Namun, gami bawis yang asli cuma ada di Bontang. Pasalnya, ikan bawis yang masuk kelompok baronang lingkis hanya hidup di perairan laut Bontang aja. Ikan kecil ini rata-rata berukuran telapak tangan orang dewasa. Mempunyai banyak duri, tetapi daging ikannya lembut dengan sedikit rasa manis khas ikan laut.
Keberadaan padang lamun di perairan Bontang jadi alasan mengapa ikan bawis mudah dijumpai. Lumut yang menempel pada padang lamun jadi makanan utama bawis. Apalagi, ikan ini senang hidup bergerombol di padang lamun.
Tak heran kalau ikan bawis hadir dalam menu sehari-hari masyarakat Bontang. Bahkan, bawis nggak cuma diolah menjadi sambal gami aja, tetapi juga jadi ikan asin sampai keripik ikan bawis sebagai oleh-oleh khas Bontang.
Photo source: @edikusumawati
Gami Bawis Sampai ke Den Haag!
Jauh sebelum jadi makanan viral, gami bawis udah pernah melanglang buana sampai ke acara Pasar Malam Indonesia di Den Haag, Belanda pada 2013. Bahkan, hidangan ini turut disajikan dalam acara santap kenegaraan pada peringatan HUT ke-70 RI di Istana Negara.
Gami bawis tak lagi sebatas kuliner lokal karena telah meraih deretan prestasi nasional. Mulai dari Juara I Festival Benua Etam tahun 2011, Juara I Festival Kuliner Tradisional se-Kaltim tahun 2014, serta masuk 10 besar Anugerah Pesona Indonesia (API) 2017 kategori makanan tradisional terpopuler.
Pada 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bontang didukung penggiat kuliner lokal memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia), yaitu menyajikan 2.023 gami bawis cobek. Wow, ternyata prestasi sambal gami mentereng ya!
Photo source: @ifood.sgt
Rahasia Bikin Sambal Gami Bawis
Jika kamu perhatikan, bahan sambal gami khas Bontang sebetulnya sederhana dan umum dijumpai pada menu sambal Indonesia. Bumbunya memakai cabai merah, cabai rawit, tomat merah, bawang merah, garam, gula pasir, dan minyak.
Kunci kelezatan rasa sambal gami ada pada cobek tanah liat dan proses pemasakan. Sambal yang udah diulek dimasak bersama ikan, cumi, udang, atau kerang mentah. Seperti diketahui, proses pematangan seafood sebetulnya nggak perlu waktu lama. Justru memasak ikan bersama sambal di dalam cobek di atas api besar membuat ikan matang dengan pas, rasa segar dan manisnya ikan masih terasa.
Aroma dan tampilan sambal yang meletup-letup itulah yang menggoda untuk segera disantap bersama sepiring nasi hangat. Pemakaian cobek pun bikin aroma sambal gami makin harum.
Hmmm… kebayang kan enaknya makan sambal gami panas-panas bareng nasi? Bahkan, walau sambal udah dingin, kerak sambal yang menempel pada cobek aja masih enak dimakan pake nasi!
Biarpun pedas, tapi pedasnya bikin nagih lho. Sebagai pemadam rasa pedas, jangan lupa pesen es teh atau es kelapa muda. Dijamin tenggorokan langsung adem meski perut masih “panas” karena kepedesan.
Photo source: Muhammad Akbar
Kini, sambal gami udah merambah ke seluruh penjuru tanah air. Namun, tetap lebih nikmat mencicipi sambal gami khas Bontang di tanah asalnya. Semoga Nibblers berkesempatan main ke Bontang untuk mencoba langsung sambal gami bawis yang super lezat ini ya!