Ciri khas Sate Taichan
Photo source: Instagram @jogjakakilima
Seperti yang sudah disebut sebelumnya, makanan ini berbeda banget dengan kebanyakan sate lainnya. Sate ini hanya terbuat dengan menggunakan daging ayam yang dibakar polos. Daging ayam yang hendak dibakar hanya diberi sedikit tambahan garam dan perasan jeruk nipis, sehingga masih berwarna putih bukan coklat seperti sate kebanyakan. Bumbu yang digunakan sebagai pelengkapnya juga bukan saus kacang atau kecap melainkan garam dan sambal yang pedas. Secara aspek cita rasa, sate ini lebih menonjolkan rasa gurih alami dari daging ayam yang dibakar dibanding bermain dengan racikan bumbu. Hal itu membuat beberapa orang menjadikannya alternatif di kala bosan mencicipi sate lainnya yang berbumbu kuat. Mereka yang menyukainya dapat memakan sate ini hingga puluhan tusuk karena sate ini memiliki rasa yang ‘ringan’ sehingga tidak cepat bikin mual atau bosan. Gak heran, sate ini mendadak sangat booming dan menjadi hits dalam waktu singkat.Asal-Usul Sate Taichan
Banyak orang terutama di linimasa twitter menyebut sate taichan merupakan kuliner tradisional khas anak Jaksel. Anggapan itu benar karena memang sate ini pertama kali dijual oleh para abang-abang pedagang sate di daerah Senayan, Jakarta Selatan. Berdasarkan aspek penamaannya, tentu banyak yang berpikir kalau makanan yang satu ini merupakan impor dari China atau Jepang. Hal tersebut ada benarnya juga, karena berdasarkan penelusuran beberapa sumber menyebutkan bahwa penamaan sate ini masih ada hubungannya dengan Jepang. Rujukan pasti asal-usul sate ini memang belum bisa benar-benar dibuktikan kebenarannya. Namun, dikutip dari laman Grid, Amir yang dianggap sebagai pelopor sate taichan di daerah Senayan, Jakarta Selatan pun menceritakan asal-usul dagangannya.Photo source: Instagram @ericekos
Amir menuturkan bahwa awalnya terdapat seorang laki-laki Jepang dengan perempuan Indonesia yang bernama Inet, datang hendak makan sate Madura dagangannya di daerah Senayan. Si lelaki Jepang ini awalnya tidak menyukai sate ayam dengan bumbu kacang khas Madura. Akhirnya ia berinisiatif memanggang sendiri sate ayam yang ia pesan. Ia lalu menambahkan perasaan jeruk nipis dan garam ke atas daging ayamnya, lalu setelah matang dimakan bersama sambal. Ketika Amir bertanya apa nama sate tersebut, dijawabnya ‘Taichan!’ Dari laki-laki Jepang tersebutlah Amir mendapat nama sekaligus metode cara memasak sate yang baru. Akhirnya Amir memutuskan untuk ikut menjual jenis sate temuan baru tersebut. Ia juga menuturkan bahwa Inet, perempuan yang saat itu ikut bersama si laki-laki Jepang, masih sering makan sate dagangannya di tempatnya biasa berjualan. Tapi si laki-laki Jepang sudah gak pernah kelihatan lagi.Photo source: Instagram @wancicih
Amir yang bernama asli Sunardi asal Madura ini dulunya berjualan sate bumbu kacang dari tahun 1981. Namun berkat temuan sate Taichan tersebut, akhirnya ia mendapat jalur rezeki yang lain. Ia juga mengajak teman-teman sesama pedagang sate di Senayan untuk ikut menjajakan panganan ini. Varian baru sate ini terbukti langsung menjerat hati para pelanggan sate Pak Amir. Ia masih sering merasa tidak menyangka bahwa ide yang awalnya gak direncanakan tersebut akhirnya berbuah viral di mana-mana. Saat ini, tepat di depan pintu gerbang Stadion Gelora Bung Karno, Jalan Plaza Barat sudah ditata untuk menjadi sentra pedagang sate taichan. Di konsep penataan ala food court tersebutlah saat ini Amir beserta kawan-kawannya berjualan. Nah Nibblers, jika kalian ingin makan sate taichan dan langsung bertemu dengan Pak Amir, bisa langsung saja mengunjungi pusat jajanan di daerah Senayan tersebut. Tapi jika kalian mencari variasi warung lainnya, kalian bisa juga simak rekomendasinya di sini.