Apa Itu Sayur Hidroponik?
Seperti sudah disinggung sebelumnya, sayur ini adalah hasil produksi atau penanaman dengan menggunakan teknik hidroponik. Sayur hidrponik nggak tumbuh menggunakan medium tanah sama sekali seperti sayuran perkebunan pada umumnya. Mereka lebih menggunakan air mineral sebagai medium untuk memenuhi unsur zat haranya. Air yang digunakan untuk menanam sayuran ini pun bisa didaur ulang beberapa kali melalui sistem tertentu. Dengan demikian, teknik penanaman ini membuat petani lebih hemat dari segi pemakaian air.source: freepik
Beberapa jenis sayuran yang bisa ditanam atau diproduksi dengan teknik ini antara lain; kangkung, bayam, buncis, sawi, selada, brokoli, pare, tomat, pokcoy, seledri dan lain sebagainya. Pengembangan teknik hidroponik sendiri ada yang bermacam-macam. Contohnya seperti ada yang ditanam di dalam sebuah rumah kaca yang tertutup dan bisa diatur sinar matahari yang masuk. Ada juga yang ditanam di tempat terbuka seperti di pekarangan rumah. Di ruang tertutup seperti rumah kaca, sayur hidroponik bisa sangat meminimalisir penggunaan pestisida karena jumlah serangga atau hama yang masuk bisa dikontrol. Beberapa petani hidroponik bahkan sama sekali nggak menggunakan pestisida. Mereka menerapkan metode pertanian organik yang mengandalkan semuanya dari bahan alami.Keunggulan dan Kelemahan Sayuran Hidroponik
Dari segi produksi, teknik hidroponik sangat menguntungkan para petani. Sayur yang ditanam hidropnik jelas lebih hemat lahan karena bisa disusun secara bertumpuk dan vertikal. Hasil panen di luas lahan yang sama akan jauh lebih banyak dibandingkan pertanian konvensional. Aspek cahaya matahari untuk fotosintesis juga lebih gampang diatur, terlebih jika pakai teknik rumah kaca.source: freepik
Meskipun ada banyak keunggulan, banyak juga beberapa risiko kerugian serta kelemahan dari tanaman jenis hidroponik ini. Kelembapan di dalam rumah kaca hidroponik yang tinggi bisa membuat sayuran rentan terhadap kontaminasi bakteri Salmonella. Bakteri tersebut bisa ikut masuk ke dalam saluran pencernaan kita saat dikonsumsi dan menimbulkan masalah pencernaan. Oleh karena itu, meskipun minim pestisida, tapi pastikan tetap mencuci sayuran hidroponik hingga bersih dan steril dari bakteri sebelum mengolahnya untuk masakan. Pastikan juga nggak ada jamur yang tumbuh di sekitar sayuran. Selain itu, karena ditanam di medium air, akar sayuran ini juga bisa rentan busuk dan mempengaruhi kualitas sayur.Apakah Sayuran Hidroponik Lebih Sehat Dibanding Sayur Konvensional?
Sebenarnya belum banyak bukti yang mendukung klaim kalau sayur hidroponik akan lebih sehat dibanding sayuran yang ditanam secara konvensional maupun teknik lainnya. Beberapa penelitian ada yang menunjukkan kalau sayuran jenis ini memiliki nutrisi yang lebih tinggi. Tapi banyak juga penelitian yang menunjukkan kalau kandungan nutrisi antara sayuran hidroponik dengan teknik penanaman lain sebetulnya sama saja. Bahkan ada beberapa penelitian yang mengungkapkan kalau sayuran ini justru lebih rendah nutrisinya. Seperti dikutip dari laman HelloSehat dan HaloDoc, yang mengungkap bahwa sayuran hidroponik justru punya kadar karotenoid yang lebih rendah.source: freepik
Nutrisi dan kandungan fitokimia dalam sayuran yang ditanam secara hidroponik memiliki kadar yang bervariasi tergantung dari berbagai faktor. Seperti contohnya jenis sayurannya itu sendiri, musim serta saat sayuran tersebut dipanen. Penanganan dan penyimpanan pasca panen juga mempengaruhi kualitas kandungan nutrisi di dalamnya.---
Terlepas mana yang lebih sehat, mengonsumsi sayur-sayuran pada dasarnya sangat penting bagi kesehatan tubuh kita. Sayuran tetaplah bahan makanan yang tinggi kandungan nutrisi untuk dibutuhkan tubuh dan bisa menghalau dari bahaya berbagai penyakit. Jadi jangan terlalu terpaku pada teknik penanaman atau budidaya sayurannya ya. Selama sebelum dikonsumsi tetap masih keadaan segar dan dicuci dulu hingga bersih, kalian semua tetap mendapatkan manfaat optimal kok.