Nibblers, sudah pada tahu belum nih asal-usul bakpao? Dari namanya saja sudah bisa ditebak kalau jenis makanan satu ini berasal dari Tionghoa atau Hokkien. Bakpao sendiri sudah sangat akrab di kalangan masyarakat Indonesia. Berbentuk roti putih yang dikukus, bakpao sering ditemukan sebagai jajanan pinggir jalan. Selain sebagai jajanan pinggir jalan, bakpao tentu saja bisa ditemukan di restoran dimsum khas Chinese.
Isian bakpao yang beredar di Indonesia juga beragam, menyesuaikan target pasaran yang dituju. Umumnya isian bakpao secara tradisional khas Tionghoa terdiri dari daging babi, namun dibuat versi halalnya dari daging ayam. Versi lainnya yang lebih beragam ada yang berisi kacang hijau, kacang merah, telur asin, hingga cokelat.
Nah penasaran kan, bagaimana bisa makanan yang identik dengan kuliner Tionghoa ini bisa berkembang di Indonesia? Yuk simak asal-usul bakpao sampai jadi menu favorit!
Asal-Usul Nama Bakpao
Photo source: Istockphoto
Di Indonesia, nama bakpao merupakan serapan dari Bahasa Dialek Hokkien yang memang merupakan sub-etnis Tionghoa terbanyak di Tanah Air. Asal-usul nama bakpao berasal dari dua kata, yakni “bak” yang mempunyai arti daging, dan juga “pao” yang berarti bungkus atau pembungkus. Jadi bisa diartikan bahwa bakpao bermakna bungkusan yang isiannya daging dan dimasak dengan dikukus.
Varian penyebutan nama bakpao juga berasal dari bahasa dan dialek lainnya dari negeri Tiongkok. Dikutip dari bakingworld, dalam Dialek Hakka atau Khek bakpao lebih umum disebut nyukppao/yungpao yang memiliki arti sama yakni daging yang terbungkus. Dalam Bahasa Mandarin, bakpao disebut dengan baozi yang artinya kurang lebih sama, yaitu roti dari terigu untuk menjadi pembungkus daging.
Sejarah Bakpao di Negeri Tiongkok
Photo source: Istockphoto
Setelah mengetahui asal-usul penamaan bakpao, tentunya akan makin lengkap jika mengetahui sejarah makanan ini tercipta. FYI, bakpao ternyata merupakan makanan yang sudah sangat tua dan punya sejarah panjang. Terciptanya jenis makanan ini bisa ditelusuri dari era Tiongkok kuno awal tahun Masehi.
Penemu bakpao yang pertama kali konon adalah seorang tantara dan ahli strategi di era Kekaisaran Tiongkok kuno bernama Zhuge Liang. Zhuge Liang adalah salah satu tentara ahli strategis terbaik, perdana menteri, insinyur dan ilmuwan yang hidup sekitar tahun 181-234 Masehi. Kisahnya bermula setelah ia melakukan peperangan dan meraih kemenangan yang akan membawanya kembali ke ibu kota.
Ketika itu Liang beserta pasukannya harus melewati sungai besar yang berombak dan berbadai. Salah seorang memberitahukannya bahwa sejak zaman nenek moyang, siapa pun harus melakukan pengorbanan dengan melempar sedikitnya 50 kepala manusia agar sungai tenang dan bisa diseberangi dengan selamat.
Namun, karena Liang merupakan seorang yang baik hati dan bijaksana, ia tidak ingin kembali terjadi pembunuhan atau pertumpahan darah. Akhirnya ia menyuruh prajuritnya untuk membawakan daging babi kepadanya lalu dibungkuslah daging babi tersebut dengan tepung dan dibuat menyerupai kepala manusia.
Adonan roti pembungkus daging babi ini seolah seperti kepala manusia karena bentuknya yang bulat namun rata di dasarnya, dan disebut baozi atau bakpao.
Photo source: Istockphoto
Sejak saat itu, masyarakat Tiongkok mulai mengenal makanan yang berbentuk roti bulat berisi daging babi ini. Dari awalnya yang ditujukan untuk pengorbanan, akhirnya menjadi hidangan yang populer dan terkenal di seantero Tiongkok. Bentuk beserta resep bakpao atau baozi pun mengalami penyesuaian, yang awalnya hampir seukuran kepala manusia akhirnya dibuat lebih kecil untuk sesuai porsi makanan.
Perkembangan Bakpao Ke Berbagai Negara
Photo source: Istockphoto
Kuliner bakpao berkembang sangat pesat di seluruh masyarakat Tiongkok hingga menyebar ke mancanegara mengikuti arus migrasi orang-orang Tionghoa. Bentuknya yang bulat dan mengenyangkan, membuat bakpao bisa menjadi alternatif makanan utama, menu sarapan pagi, ataupun bekal ketika perjalanan jauh.
Orang-orang Tionghoa nyaris selalu membawa serta tradisi kuliner ini ke manapun mereka merantau, sehingga membuat bakpao menjadi makanan yang menembus batasan geografis, negara, dan budaya.
Bakpao semakin menyebar dari mulai Tiongkok daratan, Taiwan, Hong Kong, Korea, Jepang, Asia Tenggara (termasuk Indonesia), hingga negara-negara Barat. Di Barat sendiri, bakpao dikenal dengan sebutan Chinese steamed bun karena adonan rotinya yang dikukus. Begitu pula dengan isiannya yang berkembang makin beragam menyesuaikan selera banyak kebudayaan.
Dari yang awalnya bakpao hanya mengandalkan isian daging babi cincang, akhirnya berkembang variasi isian yang semakin banyak dan menggiurkan. Saat ini, kamu bisa menemukan varian isian bakpao dari daging ayam, sapi, kacang merah, kacang hitam (tausa), telur asin, hingga sayuran dan masih banyak lagi.
Di Indonesia sendiri, varian bakpao isi kacang hijau atau mung bean menjadi salah satu bakpao versi halal yang paling populer dan bisa ditemukan di pedagang pinggir jalan. Varian lainnya ada yang berisi cokelat, susu, selai kaya, selai buah, adonan pasta ubi ungu, dan kacang-kacangan.
Sama seperti makanan khas Tionghoa lainnya, seperti bakso, bakmi, serta siomay, bakpao kini telah menjadi salah satu jenis kuliner yang dapat dengan mudah kita temui di mana-mana. Selain lezat, kuliner yang satu ini juga tergolong menyehatkan karena mengandung sedikit minyak karena tidak digoreng ketika diolah.
Sudahkah kalian makan bakpao hari ini?