Sejarah cakwe berkaitan erat dengan sejarah yang ada di Tiongkok, tepatnya di masa Dinasti Song. Makanan yang terbuat dari tepung, didiamkan hingga mengembang, kemudian digoreng ini memiliki nama asli you tiao. Tapi, banyak orang menyebutnya dengan zha gui yang berarti kue hantu. Kenapa, ya, disebut kue hantu? Ternyata, kisah di balik cakwe ini cukup unik, lo!
Kisah Pergerakan Orang Tiongkok
Photo source: Wikimedia
Mengutip dari sh-streetfood.org, cakwe pertama dibuat oleh dua pedagang kaki lima sebagai bentuk protes. Di masa Dinasti Song yang berkuasa dari tahun 960 hingga 1279, ada seorang jenderal bernama Yu Fei yang dikenal akan kesetiaannya pada raja saat itu. Rakyat juga mendukung kemampuan sang jenderal dalam membela kerajaan dari serangan luar.
Nyatanya, perdana menteri dan istrinya saat itu tidak menyukai pergerakan dan kesetiaan Jenderal Yu Fei. Mereka kemudian bersekongkol dan mencari cara untuk bisa membuat Yu Fei terbunuh. Nama perdana menteri tersebut adalah Qin Kuai. Rakyat yang merasa kecewa dan marah atas matinya Yu Fei mulai memikirkan cara untuk protes.
Kemudian, dua penjual makanan pinggir jalan membuat adonan yang dibuat menyerupai bentuk manusia yang dimaksudkan untuk menyuarakan kemarahan dan kekecewaan terhadap perdana menteri dan istrinya. Adonan dibuat sebagai simbol, berbentuk dua manusia yang dililitkan bersama, dipotong, lalu digoreng dalam minyak panas. Sambil berkeliling, mereka akan berteriak. "Kuai goreng!", dengan maksud menyindir sang perdana menteri.
Lama kelamaan, Qin Kuai merasa risih dengan teriakan dua penjual makanan tersebut setiap harinya. Tanpa disangka, rasa adonan yang digoreng tersebut sangat enak, bukan cuma sekadar tepung yang digoreng. Makanan tersebut laku keras, sehingga bentuknya disederhanakan menjadi dua adonan panjang yang ditempel serta dililit bersama sebelum digoreng. Tampaknya, protes melalui makanan memang sudah biasa terjadi di Tiongkok pada masa itu.
Varian dan Cara Makan yang Beragam
Photo source: Flickr
Cakwe dikenal di banyak negara Asia dan Asia Tenggara. Cita rasa yang khas adalah roti gurih panjang yang bisa ditarik untuk dibelah jadi dua, sedikit berongga, dan sedikit garing di luar. Meski rasanya mirip-mirip, beberapa daerah punya cara makan yang berbeda.
Di Indonesia sendiri misalnya, cakwe biasa dimakan dengan disiram kuah asam pedas manis yang sedikit kental. Kuah saus tersebut meresap hingga ke dalam rongga cakwe, memberikan rasa yang nikmat, terutama buat mereka yang suka camilan gurih dan asin.
Di beberapa tempat seperti Palembang dan Medan, dikenal juga varian lek tau suan dengan cakwe. Lek tau suan adalah sup kental dengan cita rasa manis. Isiannya adalah kacang hijau kupas yang lembut. Cakwe yang sudah digoreng garing biasa digunting dan dijadikan taburan di atasnya, sama seperti taburan yang sering ditemui pada beberapa variasi bubur ayam.
Photo source: Flickr
Di Tiongkok dan beberapa negara Asia lain, cakwe dimakan bersama susu kedelai. Varian lain adalah ci fan tuan, shao bing you tiao, dan zha liang. Ci fan tuan adalah cakwe yang digulung di dalam nasi ketan yang dikenal. Makanan ini jadi salah satu makanan murah dan mengenyangkan di Tiongkok.
Sementara itu, shao bing you tiao juga jadi salah satu kreasi sejak awal munculnya sejarah cakwe. Cakwe yang sudah digoreng dimasukkan ke dalam shao bing atau roti flatbread khas Tiongkok. Terkadang, ditambah juga dengan telur atau biji wijen untuk menambah aroma dari roti.
Variasi lain dari cakwe yang cukup jarang kita temui adalah zha liang. Cakwe yang udah digoreng digulung dalam kwetiau lebar yang sudah matang. Jadi, kamu bisa merasakan sensasi lembut di luar dan garing di dalam. Biasanya, zha liang berbentuk gulungan yang udah dipotong-potong dan dimakan bersama kecap manis. Cukup unik, kan?
Kudapan Murah, Nikmat, dan Mudah Ditemukan
Photo source: Pixabay
Dengan sejarah yang sudah dimulai dari ratusan tahun yang lalu, cakwe jadi salah satu camilan bersejarah di dunia terutama Asia. Hingga sekarang, penjual cakwe cukup mudah ditemukan.
Nggak jarang, satu tempat menjual cakwe yang gurih, odading atau kue bantal yang manis, atau donat dengan topping sederhana. Pokoknya, cakwe yang dibuat dengan cara yang nggak rumit ternyata cocok di selera banyak orang. Mau dimakan tanpa saus, dengan kuah manis, atau bahkan untuk taburan hidangan utama, cakwe tetap menggoda!