Penasaran gak nih kalian tentang sejarah es teh manis sampai jadi minuman favorit semua kalangan, terutama di Indonesia. Teh yang disajikan dengan batu es sampai dingin ini jadi pilihan minuman kesukaan di banyak rumah makan sampai restoran. Bukan cuma sebagai minuman penutup saat bersantap saja nih, es teh juga favorit untuk menghilangkan dahaga di saat siang hari ketika matahari lagi terik-teriknya.
Padahal seperti kita ketahui semua, minuman the harus lebih dahulu diseduh memakai air hangat atau bahkan panas. Di negara asalnya sendiri yaitu Tiongkok, budaya minum teh umumnya harus disediakan sebagai minuman yang hangat. Makanya penasaran kan awal mula asal-usul minuman es teh ketika teh mulai jadi minuman yang disajikan secara dingin?
Minuman Teh Mulai Mendunia
Photo source: Istockphoto
Tradisi menyeduh daun teh kering untuk menjadi minuman yang menyehatkan memang berasal dari Tiongkok. Akan tetapi, tanaman teh mulai mendunia dan dijadikan komoditas komersial gak terlepas dari kolonialisme yang dilakukan bangsa Barat. Di Benua Amerika sendiri seperti dilansir Era.id, sejarah budidaya tanaman teh mulai muncul tahun 1795 di kawasan South Carolina.
Seorang botanis dan penjelajah asal Prancis, Andre Michaux, mulai mengembangkan tanaman teh di South Carolina tahun 1700 an. Perkembangan budidaya teh di Amerika Serikat inilah yang jadi salah satu pelopor variasi teh di dunia. Akhirnya bangsa Barat lainnya mulai menyebarkan bibit teh di berbagai kawasan seperti Inggris di India, Sri Lanka, dan Kenya, serta Belanda di Indonesia.
Sejarah Asal-Usul Es Teh di Dunia
Photo source: Istockphoto
Setelah mengetahui sejarah mendunianya minuman teh, sejarah asal-usul munculnya minuman es teh sendiri masih perlu banyak dikaji. Sejarah es teh yang pertama diyakini berasal dari kawasan Amerika Utara di tahun 1879. Saat itu seorang pekerja rumah tangga dari Old Virginia bernama Marion Cabell Tyree, menyajian teh yang cukup unik pada saat itu.
Dalam buku resep yang diterbitkan Marion, resep tehnya ini memakai bahan teh hijau bukan teh hitam seperti yang populer saat ini. Dalam resep tersebut, daun teh hijau yang sudah direbus harus didiamkan dulu sepanjang hari. Kemudian sajikan teh tersebut di dalam gelas dengan ditambahkan bongkahan es dan dua sendok gula pasir supaya manis.
Selanjutnya seperti dilansir Serious Eats, tahun 1904, Richard Blechynden yang pernah jadi komisaris teh di India mulai mempromosikan teh hitam dari India dan Ceylon (Sri Lanka). Richard melakukan promosi di kota St. Louis, Amerika Serikat, ketika musim panas dan matahari sedang terik-teriknya. Dari situ dia berinisiatif menyajikan teh hitam Indianya dengan tambahan es batu dan akhirnya jadi minuman ikonik di Benua Amerika.
Asal-Usul Teh di Indonesia
Photo source: Istockphoto
Nah di Indonesia sendiri konon tanaman teh sudah lebih dulu dikenal dan mulai dibudidayakan nih dibanding di Amerika. Dilansir dari Kumparan, tahun 1700-an atau abad 16, Belanda sudah mulai memperkenalkan tanaman teh dari Tiongkok dan India. Kolonial Belanda tertarik untuk membudidayakannya karena melihat kesuburan tanah di Pulau Jawa dan Sumatera. Terlebih era Cultuur Stelsel atau Tanam Paksa di mana terdapat ratusan perkebunan teh di seluruh Hindia Belanda, yang paling banyak ada di Jawa Barat.
Namun teh kualitas terbaik hanya tersedia untuk kebutuhan ekspor dan diminum oleh para penguasa Belanda saja pada masa itu, sehingga masyarakat lokal hanya mendapat sisa teh kualitas buruk. Tapi masyarakat lokal khususnya di Pulau Jawa gak kehabisan akal dengan memadukan bunga melati bersama campuran daun teh sisa yang kurang baik kualitasnya. Kreativitas tersebut justru melahirkan varian penyajian teh yang unik dan baru karena punya aroma harum khas melati yang bikin hati tentram serta disukai banyak orang.
Sejarah Es Teh Manis Mulai Dikenal di Indonesia
Photo source: Istockphoto
Pada periode Tanam Paksa, Kolonial Belanda gak hanya memperkenalkan tanaman ekspor seperti teh saja, tapi juga tebu. Wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur jadi pusat perkebunan tebu terbesar di Hindia Belanda, bahkan salah satu penghasil gula terbesar pada masanya. Berkembangnya perkebunan gula tersebut turut mempengaruhi selera masyarakat Jawa menjadi menyukai cita-rasa makanan dan minuman yang manis.
Kebiasaan masyarakat Jawa menikmati hal yang sifatnya manis, turut memengaruhi selera mereka dalam menyeruput minuman teh. Tapi lagi-lagi, masyarakat lokal hanya bisa mendapatkan jenis gula kualitas buruk yang butirannya berwarna kecokelatan atau bahkan masih berupa gula batu. Tentu saja hal itu menciptakan kreativitas yang menghasilkan suatu tradisi teh baru seperti penyajian teh poci yang memang gulanya memakai gula batu.
Selanjutnya akhir abad 19 dan awal abad 20 di mana kemajuan teknologi mulai berkembang, Pemerintah Kolonial Belanda mulai memperkenalkan mesin pencetak es batu. Pabrik-pabrik pembuat es batu mulai bermunculan di Hindia Belanda yang membuat masyarakat tropis bisa turut menikmati sejuknya sajian yang dilengkapi es. Akhirnya, budaya menikmati minuman manis dan dingin seperti es teh manis mulai berkembang, terutama di kota-kota Pulau Jawa hingga seluruh Indonesia.
Saat ini di abad 21, ketika kulkas atau lemari es sudah jadi barang elektronik yang terjangkau, menikmati es teh manis bukan lagi perkara sulit. Hampir setiap rumah dan keluarga sudah mempunyai kulkasnya masing-masing yang mempermudah meracik es teh sendiri di rumah. Dan begitulah sejarah serta asal-usul terciptanya es teh manis baik di dunia maupun di Indonesia. Kalau kamu suka es teh juga nggak?