Siapa yang tidak kenal meses? Taburan manis berwarna-warni ini telah jadi favorit banyak orang, terutama sebagai pelengkap roti atau topping aneka kue.
Bayangkan roti yang sudah dioles mentega lalu ditaburi meses. Saat digigit, perpaduan rasa gurih mentega dan manisnya meses berpadu sempurna di mulut. Definisi suatu kelezatan bisa datang dari makanan simpel seperti roti meses!
Namun, tahukah kamu bagaimana sejarah meses sebenarnya? Yuk, kita bahas lebih lanjut tentang asal usul dan fakta tentang meses ini!
Sejarah Meses, Nama Aslinya Hagelslag
Meses yang kita kenal sekarang ternyata berasal dari Belanda dan memiliki nama asli hagelslag. Nama tersebut pertama kali dipopulerkan oleh B. E. Dieperink, seorang direktur perusahaan makanan manis VENCO pada 1919.
Ia mendapat ide taburan rasa adas manis putih yang teksturnya rapuh. Taburan itu ia jadikan sebagai topping roti ketika hujan es saat hari musim gugur yang suram. Dalam bahasa Belanda, hagelslag berarti hujan es yang menjadi inspirasi penemuan meses.
Secara bentuk, bulir-bulir hagelslag memang mirip hujan es. VENCO pun memasarkan hagelslag ke toko roti dan supermarket. Tak butuh waktu lama bagi taburan ini untuk segera mencuri perhatian masyarakat saat itu.
Kemudian VENCO mematenkan nama hagelslag yang berarti perusahaan lain tidak boleh memakai nama tersebut. Pada 1928 perusahaan De Ruijter memproduksi hagelslag rasa bua dengan rasa taburan diikuti kata hagel.
Contoh, taburan rasa buah disebut vruchtenhagel. De Ruijter pun jadi kompetitor VENCO dan terkenal dengan variasi hagel yang berbeda, seperti rasa lemon, jeruk, adas manis, dan raspberry.
Photo source: @deruijter_nl
Lahirnya Coklat Meses
Sekitar tahun 1936 perusahaan bernama Venz memproduksi coklat hagelslag yang disebut chocoladehagel. Konon ide varian ini berasal dari surat anak laki-laki kepada Venz yang ingin coklat dijadikan topping rotinya.
Untuk disebut chocoladehagelslag, kandungan coklat di dalamnya minimal 32% kakao. Setelah Perang Dunia II, produsen hagelslag terus mengembangkan berbagai varian rasa. Di swalayan Belanda saja kamu bisa menjumpai sekitar 20 jenis taburan!
Sebut saja, rimboehagel (taburan hutan), blauw en witte muisjes (muisjes biru dan putih), bosvruchtenhagel (taburan buah hutan), dan hagelslag coklat. Belum lagi taburan adas manis dan hagelslag versi rendah gula.
Adalah sebuah fakta bahwa orang Belanda mengkonsumsi 14 juta kg hagelslag per tahun! Ini mencakup sekitar 750 ribu potong roti berisi taburan itu dimakan setiap hari yang kerap menjadi bagian sarapan tradisional Belanda.
Photo source: @jrdejong
Apakah Muisjes itu Meses?
Muisjes memiliki arti tikus kecil. Namun, muisjes merupakan topping khas lain yang bisa kamu jumpai di supermarket Belanda. Bentuknya mirip taburan yang terbuat dari adas manis kecil bersalut gula.
Muisjes hadir sebagai pelengkap biskuit mentega sehingga sering disebut beschuit met muisjes. Nah, bagian paling unik adalah tradisi penyajian muisjes.
Photo source: @24kitchen_nl
CR de Ruijter membuka toko roti di Baarn pada 1860 dan menjual camilan adas manis berwarna pink dan putih. Lalu, ia membuat muisjes versi dihancurkan supaya para lansia tetap bisa menikmatinya.
De Ruijter secara khusus membuat muisjes jeruk pada 1938 sebagai persembahan atas kelahiran Putri Beatrix, anak Putri Juliana dan Pangeran Bernhard. Sejak saat itulah persembahan muisjes jeruk ketika kelahiran pangeran atau putri Kerajaan Belanda menjadi sebuah tradisi.
Hal tersebut masih berlangsung hingga kini. Beschuit met muisjes menjadi bagian perayaan kelahiran bayi laki-laki atau perempuan di Belanda. Mereka biasanya akan menyuguhkan kue tersebut dengan topping biru untuk bayi laki-laki dan pink untuk bayi perempuan kepada tamu yang hadir.
Meses di Indonesia
Meses populer di Indonesia karena pengaruh dari Belanda. Faktanya, meses memang hanya dijumpai di negara-negara bekas koloni Belanda seperti Indonesia, Belgia, dan Suriname. Coba deh keliling negara-negara Asia Tenggara, hampir tidak ada yang menjual meses!
Uniknya, di setiap negara ini, meses punya nama yang berbeda-beda. Di Belgia, meses dikenal sebagai muizenstrontjes yang bermakna kotoran tikus (ups!), sedangkan di Suriname disebut hagel. Tentu saja di Indonesia hagelslag dikenal sebagai meses.
Photo source: @kjcardigan
Ada teori menarik yang mengatakan bahwa nama meses berasal dari kata meistje, yang dalam bahasa Belanda berarti noni-noni kecil Belanda. Konon, para noni kecil Belanda itu suka makan roti dengan coklat hagelslag.
Namun, karena pelafalan nama hagelslag sulit di lidah orang Indonesia, lambat laun sebutan makanan itu menjadi meises atau meses, mengadopsi sebutan para noni kecil itu.
Hubungan Meses dan Ceres
Lantas, adakah hubungan meses dan Ceres? Tentu saja ada! Pabrik coklat rumahan bernama NV Ceres sudah eksis lebih dulu sejak zaman kolonial di Garut. Kedatangan tentara Jepang menjajah Indonesia membuat sang pemilik yang orang Belanda menjual pabrik itu tahun 1942 kepada Ming Chee Chuang, pria asal Myanmar yang menetap di Bandung.
Pada 1950 Chuang mengubah nama NV Ceres menjadi PT Perusahaan Industri Ceres. Produksi coklat bikinan pabrik milik Chuang beragam, termasuk Silver Queen, Coklat Cap Ayam Jago, dan Meses Ceres. Produk terakhir inilah yang membuat nama Ceres identik dengan meses.
Bahkan, masyarakat Indonesia menyebut Ceres sebagai meses. Padahal, Ceres hanya salah satu merek meses yang beredar di Indonesia dan kebetulan paling populer serta banyak variannya. Kini, Ceres menjadi anak perusahaan Petra Foods yang didirikan oleh anak Chuang dan berkantor pusat di Singapura.
Photo source: @dapurmae
Cara Menikmati Meses
Meses dikenal sebagai topping serbaguna. Cara paling umum menikmatinya adalah dengan menaburkan meses di atas roti yang sudah diolesi mentega. Perpaduan rasa manis meses dengan gurihnya mentega menciptakan sensasi yang disukai semua kalangan usia.
Selain roti, meses juga sering dijadikan topping berbagai jenis kue, seperti bolu dan donat. Meses pun bisa melengkapi minuman, seperti milkshake, hot chocolate, dan es krim sehingga tercipta kenikmatan dengan rasa manis yang khas.
Kini, variasi meses makin berkembang dalam berbagai rasa dan warna yang bisa kamu pilih sesuai selera. Mulai dari meses cokelat klasik, meses pelangi, hingga meses dengan rasa buah, semuanya tersedia untuk memuaskan lidah kita.
Photo source: @taramctable
Itulah sejarah meses dan fakta menarik yang belum banyak orang tahu. Dari akar sejarahnya di Belanda hingga menjadi salah satu topping favorit di Indonesia, meses memiliki perjalanan panjang.
Jadi, setiap kali kamu menikmati meses, ingatlah bahwa di balik butiran manis itu tersimpan sejarah dan tradisi yang unik! Sudah makan meses hari ini?