Kamu yang pernah tinggal di Jogja pasti pernah dong denger sejarah Olive Fried Chicken Jogja? Brand ayam goreng satu ini memang punya tempat yang spesial di hati banyak orang, terutama mahasiswa rantau di Jogja.
Rasanya yang gurih, teksturnya yang renyah, dan harganya yang ramah kantong mahasiswa ini memang nggak ada duanya. Bahkan, Olive Chicken ini sukses mendominasi bisnis ayam goreng di Jogja, lho. Tapi, sejak kapan sih Olive Chicken ini mulai berdiri dan bagaimana sejarahnya? Yuk cari tahu di sini!
Kenalan Sama Olive Fried Chicken
Source: Instagram/Kulineryogya
Buat kamu yang belum pernah tinggal atau main lama di Jogja, nama Olive Fried Chicken ini mungkin masih cukup asing di telingamu, bukan? Apalagi, brand ayam goreng satu ini memang nggak ada niatan untuk buka cabang di luar Jogja dan sekitarnya.
Namun, kalau kamu sudah pernah kuliah atau kerja atau bahkan masih menetap di Jogja, pasti kamu punya memori tersendiri dengan brand ayam goreng lokal satu ini. Bahkan, Olive Chicken ini bisa jadi pernah jadi menemani masa-masa perjuanganmu selama berada di Jogja.
Nah, buat yang nggak tahu, Olive Fried Chicken ini bisa dibilang sebagai KFC-nya Jogja. Bahkan, rasanya juga nggak beda-beda jauh, kok. Malah, nggak sedikit masyarakat Jogja, terutama mahasiswa, yang menganggap kuliner Jogja ini jauh lebih enak, baik itu di lidah, hati, maupun dompet.
Daya Tarik Olive Fried Chicken
Source: Instagram/jogjagoodstuff
Tampilan dan rasa ayam goreng di Olive Chicken ini cukup khas dan berkesan. Potongan ayamnya nggak besar tetapi juga nggak terlalu kecil, pas banget untuk sekali makan. Tepung krispinya juga banyak banget dan menuruti keseluruhan ayam goreng tersebut dengan sempurna. Warnanya yang cokelat keemasan juga tampak menggoda.
Rasanya juga sangat enak dan bahkan disebut-sebut sebagai fried chicken terenak di Jogja. Kamu pasti bakal langsung suka dengan cita rasanya yang asin dan gurih sampai ke dalam. Belum lagi, potongan dagingnya juga juicy dan tampak sangat segar.
Saat ini sudah ada lebih dari 100 outlet Olive Fried Chicken yang tersebar di hampir setiap sudut Jogja. Di mana pun kamu berada, pasti nggak akan sulit untuk nemuin gerai fried chicken satu ini. Apalagi, gerainya berwarna merah ini cukup mencolok dan gampang menarik perhatian.
Daya tarik Olive Chicken ini nggak hanya itu saja, lho. Salah satu alasan kenapa brand fried chicken Jogja ini selalu rame adalah karena harganya yang nggak lebih mahal dari angkringan. Bahkan, satu porsi nasi sayap ayam lengkap es teh hanya dibanderol Rp8.000 saja. Paket paling mahal pun hanya Rp15.000 saja untuk dua potong fried chicken atau ayam geprek.
Sejarah Olive Fried Chicken Jogja
Source: Instagram/cahyo_dadari
Punya popularitas dan pelanggan setia yang jumlahnya begitu besar, Olive Fried Chicken ini ternyata sudah beroperasi selama satu dekade lamanya. Brand ayam goreng yang didirikan oleh pasangan Kunardi Sastrawidjadja dan Aurora Sri Rahayu ini pertama kali buka di Jalan Taman Siswa pada tahun 2011 silam.
Saat awal merintis Olive Chicken ini, pria yang akrab disapa Pak Kun ini nggak menyangka kalau usaha keluarga yang dirintisnya ini akan berkembang begitu besar. Apalagi, Pak Kun pada dasarnya memangnggak ada keinginan untuk nyari laba besar dan cepat dari usaha ini.
Melansir dari Mojok, Pak Kun rupanya membulatkan tekadnya untuk buka usaha fried chicken enak dan murah ini karena rasa terima kasihnya pada Jogja, lho. Sejak datang ke Jogja pada tahun 1993 untuk kuliah, Pak Kun yang berasal dari keluarga sederana harus berusaha hidup sehemat mungkin. Bahkan, dalam seharinya Pak Kun membatasi diri untuk hanya menghabiskan uang sebanyak Rp1.000 saja.
Beruntungnya, gaya hidup dan harga makanan di Jogja yang cenderung murah ini sangat membantu Pak KUn dalam mengatur keungannya. Bahkan, Pak Kun terus mengingat kebaikan dan kemurahan Jogja inilah yang membuatnya sukses.
Karena alasan tersebut lah, Pak Kun bertekad untuk jadiin Olive Chicken ini sebagai bentuk balas budinya kepada Jogja. Dengan begitu, mahasiswa rantau seperti dirinya dulu dan juga orang-orang dengan perekonomian menengah ke bawah masih bisa ngerasain fried chicken yang enak dan murah.
Fakta Olive Fried Chicken Jogja Lainnya
Source: Instagram/geeliciouss
Selain sejarah Olive Fried Chicken Jogja, kamu tentunya juga penasaran dong tentang fakta-fakta lainnya? Nah, biar nggak ketinggalan infonya, simak sampai akhir, ya!
1. Bukan Usaha Pertama
Sebelum mulai mendirikan Olive Chicken ini bersama sang istri dan menjadikannya sebagai bisnis keluarga, Pak Kun rupanya sudah pernah terjun ke bisnis serupa. Melansir dari Kuyou.id, Pak Kun bersama teman-temannya pernah membangun brand fried chicken yang didanai oleh investor.
Sayangnya, Pak Kun terpaksa mundur dari usaha tersebut karena nggak setuju dengan keputusan sang investor yang ingin mengganti pemasok ayam demi menekan biaya produksi dan mendapatkan keuntungan dengan lebih cepat.
2. Bukan Waralaba
Punya sekitar 115 outet yang tersebar di Jogja, Solo, Kebumen, dan Semarang, Olive Fried Chicken ini ternyata usaha keluarga, bukan waralaba. Alih-alih mempercepat bisnisnya dengan jadiin brand ini sebagai usaha waralaba, Pak Kun justru mengembangkannya secara perlahan dan membuka outlet demi outlet satu per satu.
Menurut Pak Kun, mendapatkan sokongan dari investor yang hanya mengedepankan keuntungan yang cepat balik modal nggak sesuai dengan tujuannya untuk bikin nasi ayam murah yang bisa dinikmatin oleh semua warga Jogja. Hal yang sama juga berlaku kalau ia menjadikan Olive Chicken ini sebagai brand waralaba yang, mau nggak mau, fokus utamanya adalah keuntungan. Bahkan, Pak Kun juga mau jadiin Olive Chicken ini sebagai brand otentik Jogja dan nggak ingin membuka cabang di luar Jogja dan sekitarnya.
3. Resep Rahasia Olive Chicken
Source: Instagram/jogjagoodstuff
Pernah nggak sih kamu penasaran kok bisa Olive Chicken rasanya seenak itu, dengan kulit yang kriuk dan daging yang juicy? Sebenarnya nggak ada resep istimewa untuk membuat racikan bumbu fried chicken tersebut. Pak Kun dan istrinya sendiri lah yang meracik resep tersebut dan tak pernah mengubahnya sampai sekarang.
Keistimewaan Olive Fried Chicken ini justru terletak pada ayamnya yang segar. Pak Kun selalu menetapkan standar halal dan kesegeran untuk ayam-ayam yang digunakan di semua outlet. Ia memastikan ayam-ayam tersebut 100% halal dan fresh. Jadi, nggak ada ceritanya ayam yang dipasok hari ini akan masuk ke freezer dan digunakan untuk keesokan harinya.
Karena alasan tersebut lah nggak heran kalau kamu akan sering mendapatkan daging ayam di Olive Chicken yang masih berwarna merah saat dibuka. Warna merah dari daging itu bukan karena kurang matang, tetapi justru nandain kalau ayam tersebut masih segar dan belum pernah masuk freezer.
Itulah sejarah Olive Fried Chicken Jogja, nasi ayam enak dan murah favorit orang Jogja. Sudah pernah nyobain? Kamu juga bisa loh jadiin KFC lokal khas Jogja ini sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang—asalkan rumahmu nggak jauh-jauh banget.