Siapa sih yang gak kenal sama takoyaki? Jajanan khas Jepang berbentuk bola-bola berisi potongan gurita ini sangat lezat dan populer. Saking populernya, setiap kamu bertemu stand jajanan ini di mana pun, pasti selalu ramai diserbu pembeli. Bukan hanya di gerai stand jajanan Jepang, kamu bisa menemukan makanan ini di restoran bersama makanan populer lainnya.
Terkenal dengan cita-rasanya yang sangat gurih, adonan bola tepungnya juga membentuk tekstur nikmat saat dikunyah. Ditambah isian potongan gurita yang kenyal, saus khusus yang manis gurih, dan taburan katsuobushi di atasnya. Pastinya bikin siapa saja akan jatuh cinta sama makanan satu ini.
Yuk berkenalan lebih dalam lagi dengan takoyaki yang super lezat, sekaligus mengetahui asal-usul terciptanya makanan ini.
Apa Itu Takoyaki?
Dilansir dari Japan-Guide, secara harfiah takoyaki berasal dari kata tako (gurita) dan yaki (bakar/goreng), sehingga punya makna gurita bakar/goreng. Tetapi secara bentuknya memang kamu gak akan menemukan sajian daging gurita yang dipanggang atau digoreng secara langsung. Bentuk sajian makanan ini adalah berbentuk bola-bola yang diisi daging gurita.
Source: Istockphoto
Adonan untuk membentuk bola-bola ini terbuat dari tepung terigu dan telur lalu diberi isian potongan gurita ketika dipanggang. Namun gak hanya berisi gurita saja, terdapat juga isian lainnya seperti acar jahe (beni shoga) dan adonan tempura goreng (tenkasu). Setiap bola-bola takoyaki akan dibuat kira-kira seukuran bola golf sesuai cetakan pan-nya.
Biasanya jika kalian memesan jajanan ini, maka penjualnya baru akan memasaknya supaya disajikan masih dalam keadaan hangat kepada pelanggan. Tanda makanan ini sudah matang adalah bagian luar bolanya berwarna cokelat keemasan, sementara bagian dalamnya masih sedikit meleleh lumer. Satu sajian takoyaki biasanya berisi sekitar delapan bola yang atasnya diberi serutan serpihan cakalang (katsuobushi), rumput laut aonori dan dibubuhi saus takoyaki atau mayones.
Sejarah Asal-Usul Takoyaki
Setelah mengenal bentuk dan cita-rasa dari jajanan lezat satu ini, pertanyaan berikutnya adalah mencari tahu darimana asal-usul penciptaannya. Berikut ini perjalanan panjang terciptanya makanan bernama takoyaki ini.
1. Berasal dari Osaka
Source: Istockphoto
Soal asal-usul, banyak yang meyakini bahwa makanan ini mulai populer berasal dari Osaka. Dilansir dari Livejapan, menurut sebuah teori, seorang pedagang kaki lima bernama Tomekichi Endo lah yang menemukan hidangan gurita lezat ini. Tepatnya pada tahun 1935, di mana ia membuka toko makanan bernama Aizuya sesuai kampung halaman Endo yaitu di Aizu, Prefektur Fukushima.
Namun untuk resep takoyakinya, sebetulnya ia sendiri mengkreasikan dari makanan lain yang sebelumnya sudah eksis. Banyak yang meyakini bahwa kuliner bernama choboyaki adalah prototipe awal dari sajian bola-bola gurita ini.
Choboyaki sendiri memang agak mirip secara bahan, tapi berbeda dalam penampilan di mana lebih berbentuk persegi panjang datar dibanding bola-bola. Tapi kreasi pertama yang dibuat rumah makan Aizuya ini bernama Rajioyaki yang berisi daging sapi.
2. Sempat Berisikan Daging Sapi
Source: Istockphoto
Kreasi sajian awal dari Endo dan rumah makannya diberi nama rajioyaki yang berasal dari ‘rajio’ atau bahasa Jepang dari radio. Pada tahun itu radio adalah penemuan terbaru di Jepang, sehingga makanan temuan terbaru Endo ini pun digambarkan layaknya penemuan radio tersebut. Namun, untuk isiannya terdiri dari daging sapi dan belum mengenal gurita.
Rajioyaki terbuat dari daging sapi yang diiris tipis lalu dimasak dalam kecap, konjak, dan daun bawang sebelum dicampur adonan tepung. Setelah dicampur adonan tepung, makanan ini juga diolah sama menjadi bentuk bola-bola golf yang unik. Namun, berkembangnya takoyaki dari daging gurita, sajian rajioyaki ini akhirnya sempat menghilang dan baru muncul lagi di tahun 2005.
Dilansir dari Matcha-Jp, awal tercipta versi makanan dari daging gurita justru berasal dari komentar pelanggan. Pada tahun 1935, seorang pelanggan yang berasal dari daerah Akashi mengomentari penggunaan daging sapi dalam menu rajioyaki. Sang pelanggan mengatakan bahwa daging gurita sangat populer di daerah Akashi dan pastinya enak juga jika dimasukkan dalam adonan bola-bola tersebut.
Pada akhirnya sang pendiri yakni Tomekichi Endo merasa terinspirasi oleh komentar pelanggannya ini. Dia menyiapkan satu porsi dengan isian daging gurita sebagai pengganti daging sapi dan konjak. Makanan inilah yang jadi cikal-bakal apa yang sekarang kita kenal sebagai takoyaki.
3. Perkembangan Takoyaki Gurita
Source: Istockphoto
Jangan dibayangkan takoyaki awalnya sudah komplit seperti sajian yang dikenal saat ini. Gak ada acar jahe merah, serutan katsuobushi, mayones, saus gurih manis, ataupun taburan rumput laut. Versi awalnya benar-benar hanya polos berupa adonan dengan isian gurita saja tanpa saus dan kelezatannya mengandalkan rasa dari adonan tepungnya.
Sajian takoyaki dalam versi ‘mewah’ baru muncul sekitar 20 tahun setelah awal kali diciptakan. Terinspirasi oleh kozuyu—hidangan sup daerah dari Aizu—pendiri mengembangkan resep saus manis gurihnya. Akhirnya tahap demi tahap, variasi bahan pelengkap sajian ini makin berkembang berikutnya.
Jadi Hidangan Favorit di Jepang dan Dunia
Source: Istockphoto
Sejak penemuannya itu, hidangan ini akhirnya benar-benar menyebar serta sesuai dengan selera masyarakat Jepang secara cepat. Bahkan takoyaki seakan jadi makanan pokok dalam setiap festival kebudayaan Jepang, serta dijual di warung yang disebut yatai. Selain itu, makanan ini juga bisa ditemukan di toko-toko dan restoran di seluruh negeri.
Begitu juga dengan varietas takoyaki yang makin berkembang dari waktu ke waktu tergantung asal daerah dan kreativitas masing-masing resto. Ada yang menambahkan isian sosis daging hingga keju yang akan lumer di dalamnya. Dan bukan hanya terbatas di Jepang saja, jajanan satu ini bahkan juga populer di negara lain termasuk Indonesia.
Nah, itu dia sejarah perkembangan takoyaki yang harus kalian ketahui. Makanan ini ternyata berasal dari daerah Osaka, region Kansai, namun sudah menyebar hingga seluruh dunia. Kalau kalian sudah pernah mencicipinya belum nih?