Saat Idul Adha tiba, bukan cuma daging aja yang melimpah. Jeroan sapi dan kambing juga. Beruntung banget kalau kebagian ‘harta karun’ ini karena jeroan enak diolah jadi berbagai jenis masakan, seperti oseng, soto, dan gulai.
Namun, kamu juga perlu perhatikan tips mengolah jeroan sapi dan kambing agar nggak menimbulkan bau amis maupun prengus sesudahnya. Dibumbui selezat apa pun jika jeroannya berbau pasti rasa makanan jadi nggak sedap.
Yuk, simak bersama tips mengolah jeroan sapi dan kambing agar bebas bau amis.
Jeroan Sang Primadona
Tradisi menyembelih daging kurban sapi dan kambing jadi perayaan spesial di Indonesia. Pada hari raya ini, daging hasil kurban dibagikan kepada sesama sehingga siapa pun bisa menikmati lezatnya makan daging, makanan yang belum tentu mengisi meja makan setiap rumah tangga.
Biasanya, hasil sembelihan yang dibagi terdiri atas daging, jeroan, lemak, hingga kulit dan tulang. Selain daging, jeroan jadi primadona karena terkenal enak – jika tahu cara mengolah jeroan sapi dan kambing.
Bagian jeroan favorit antara lain babat, otak, limpa, ginjal, paru-paru, lidah, limpa, sampai perut. Namun, sekalipun kamu yakin jeroan yang didapat adalah hasil sembelih daging kurban tadi pagi, tetap cek lagi kondisi jeroan. Pastikan kamu memilih jeroan segar yang masih bagus dan nggak rusak.
Photo source: @nene.chenz
Ciri-ciri Jeroan Masih Segar
Sering terjadi kita nggak bisa pilih-pilih hasil kurban. Namanya juga dapat jatah pembagian kan. Tapi kamu tetap perlu tahu seperti apa sih ciri-ciri jeroan masih segar sebelum dimasak, yaitu:
- Warna tetap sama saat dipotong pertama kali
- Terasa lembap
- Permukaan nggak berlumpur
- Nggak terendam air
- Beraroma segar.
Beda jeroan, beda juga warnanya. Babat yang segar biasanya berwarna krem kehijauan atau putih kelabu, bukan putih bersih kinclong lho.
Sementara, lidah sapi yang layak dikonsumsi berwarna abu-abu atau merah muda. Biasanya lidah diselimuti membran muskus kasar dan tebal. Bagian ini harus dikuliti dahulu sebelum diolah.
Usus juga jadi bagian favorit dan harus berwarna merah kecoklatan supaya bisa dimasak. Bagian ini gampang rusak dan mudah terkontaminasi sehingga harus segera dibersihkan dan diolah maksimal 4 jam usai disembelih.
Photo source: @bakuldagingg
Bersihkan Jeroan Dulu
Setelah memastikan kesegaran jeroan, langkah selanjutnya mencuci jeroan sampai bersih dengan air mengalir. Ini penting agar lendir dan sisa darah yang menjadi sumber bau amis ikut hanyut saat dibersihkan.
Khusus jeroan kambing yang kerap berbau prengus, kamu bisa memakai air mendidih untuk membersihkan jeroannya. Cuci satu hingga dua kali jeroan kambing agar hasilnya lebih bersih.
Jangan lupa periksa bagian dalam jeroan dengan cermat. Bersihkan hingga tuntas semua isinya, pastikan nggak ada lagi endapan atau benda asing lain sebelum kamu memasaknya.
Photo source: @warungikhaspesialpedas
Rendam dalam Air Kapur Sirih
Air kapur sirih dapat membantu jeroan lebih bersih. Cukup rendam jeroan dalam campuran 10 gram kapur sirih dan 1 liter air selama beberapa saat.
Khusus babat, kamu bisa membalurnya dengan kapur sirih guna merontokkan lapisan hitam babat. Setelah direndam, cuci kembali jeroan dengan air mengalir supaya kotoran di dalamnya luruh.
Photo source: @pecelleleamanah
Rebus Jeroan Minimal Dua Kali
Banyak orang males memasak jeroan karena ribet dan butuh usaha ekstra untuk mengusir aroma amis. Itu sebabnya cara mengolah jeroan sapi dan kambing dimulai dari proses perebusan.
Beberapa lapisan kotoran dalam jeroan nggak bisa langsung hilang meski udah dicuci. Proses perebusan dapat membantu menghilangkan lapisan sekaligus bau jeroan.
Berapa lama waktu merebus jeroan sapi dan kambing? Merebus secara berulang adalah langkah tepat, setidaknya lakukan minimal dua kali selama 20 – 25 menit.
Air rebusan jeroan pertama dapat meluruhkan sisa kotoran dan mengubah aroma serta warna. Sisa kotoran akan terangkat ke permukaan panci sehingga kamu harus membuang air rebusan pertama.
Kemudian, rebus lagi jeroan dengan tambahan rempah. Pastikan air bersih yang kamu masukkan bukan air mendidih alias air dengan suhu ruang. Tambahkan rempah beraroma kuat seperti daun jeruk dan daun salam untuk menetralisir bau jeroan.
Lamanya perebusan kedua ini bisa sesuai kebutuhan. Kalau kamu ingin tekstur jeroan masih kenyal, jangan kelamaan merebusnya ya. Jadi, jika ingin jeroan bener-bener empuk dan lembut, tentu butuh waktu merebus lebih lama.
Photo source: @separuhakulemak
Masak Sesuai Selera
Tips masak jeroan sapi dan kambing berikutnya adalah tiriskan jeroan yang udah matang lalu sisihkan hingga dingin. Baru kamu bisa mengiris atau memotong jeroan sesuai resep.
Setelah melalui perebusan kedua, proses masak pun jauh lebih cepat. Perhatikan pula beberapa jenis jeroan perlu direbus lagi sebelum diolah bersama bahan lain. Misalnya hati sapi yang harus direbus sedikit lebih lama supaya makin empuk.
Photo source: @voilajogja
Tips mengolah jeroan dan kambing emang butuh usaha ekstra. Namun, jika mengikuti cara mengolah jeroan sapi dan kambing di atas, kamu bisa memasaknya menjadi hidangan lezat. Cita rasa jeroan yang khas pasti bakal bikin soto, gulai, oseng, atau tongseng makin sedap.
Tips mengolah jeroan dan kambing emang butuh usaha ekstra. Ba mengikuti cara mengolah jeroan sapi dan kambing di atas, kamu bisa memasaknya menjadi hidangan lezat. Cita rasa jeroan yang khas bakal bikin soto, gulai, oseng, atau tongseng makin sedap. u bisa memasaknya menjadi hidangan lezat. Cita rasa jeroan yang khas bakal bikin soto, gulai, oseng, atau tongseng makin sedap.
Selamat mencobanya di rumah dan selamat Idul Adha!