Buat Sesuatu yang Berbeda
Yang membedakan pagelaran Bango Penerus Warisan Kuliner 2019 dengan tahun-tahun sebelumnya adalah adanya ajakan agar UMKM bisa melek digital. “Kemampuan para pengusaha untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dapat menjadi faktor penting untuk mengembangkan bisnis mereka secara lebih signifikan. Di kompetisi ‘Bango Penerus Warisan Kuliner 2019’ ini kami membekali para pelaku usaha kuliner mengenai pemanfaatan platform digital guna memajukan usaha sekaligus menjaga kelestarian warisan kuliner Nusantara,” ungkap Joy.
Story Telling Sebagai Alat Jual
Masih banyak pengusaha kuliner Nusantara yang memerlukan kemampuan dan akses lebih dalam menggunakan media promosi digital, contohnya media sosial. Hal ini dibenarkan oleh Vita Datau, selaku Ketua Tim Percepatan dan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kementerian Pariwisata Republik Indonesia sekaligus Ketua Indonesia Gastronomy Network. “Diperlukan kombinasi antara visual dan narasi yang kuat untuk menghasilkan content yang appealing dalam melakukan promosi di media sosial. Artinya, selain pemahaman mengenai digital marketing yang baik, para pengusaha kuliner Nusantara perlu memahami keunggulan hidangannya dan mampu menceritakannya dengan baik kepada konsumen,” jelas Vita.
Hadiah untuk Pengembangan Usaha
Dalam kompetisi tahun ini, total hadiah senilai Rp500.000.000 dibagikan kepada 5 orang pemenang. Salah satu keinginan yang disampaikan pihak Bango adalah agar hadiah ini bisa dimanfaatkan sebagai modal pengembangan usaha mereka ke depan. 5 (lima) pemenang dalam acara final yang diadakan di Jakarta pada tanggal 21 Agustus 2019 adalah Renata Zoraifi – Pukis Badran Topping Daging Sapi (Solo), Riswah Yuni – Ayam Bakar Madu Salakilo (Balikpapan), Numalita Selpiani – Iga Gongso Warung Gongso (Solo), Merry Christina, Lim – Iga Bakar Nyakk Merry (Semarang), dan Doni Damara – Ikan Mas Bakar Donto Sau San (Tasikmalaya).