Inside Story

Kenapa Dessert Harus Manis? Begini Jawaban Ilmiahnya!

by Anindita Budhi | October 08, 2024

Kenapa Dessert Harus Manis? Begini Jawaban Ilmiahnya!

Siapa yang bisa menolak godaan manis dari sepotong kue atau semangkuk es krim setelah makan berat? There always a room for dessert!

Dessert, dengan segala kenikmatan dan kelembutannya, selalu menjadi penutup sempurna untuk sebuah hidangan. Namun, penasaran nggak sih kenapa dessert harus manis?

Ternyata ada lho alasan ilmiah yang membuat hidangan manis itu menggugah selera sekalipun perut kita kenyang. Yuk, kita cari tahu bersama.

Kenapa Dessert Harus Manis?

Salah satu alasan utama dessert selalu disajikan dengan rasa manis adalah karena kebutuhan tubuh terhadap gula setelah makanan utama. Ilmuwan menjelaskan situasi demikian dengan nama "dessert stomach", yaitu ketika indera kita memberitahu bahwa tubuh tidak lagi ingin makan makanan gurih dan siap menikmati rasa baru.

Menariknya, tubuh kita cenderung memberi ruang khusus untuk makanan manis meski merasa kenyang setelah makanan utama. Para ahli menyebutkan bahwa saat perut terasa penuh dengan makanan berlemak atau protein, keinginan terhadap sesuatu yang manis tetap ada.

Pasalnya, menyantap dessert membantu memperlancar pencernaan dan meningkatkan kadar serotonin di otak. FYI, serotonin adalah hormon yang mempengaruhi perasaan bahagia dan puas.

Steven Witherly, penulis buku “Why Humans Like Junk Food” menambahkan menyantap hidangan gurih mengubah rasa lapar dengan cepat menjadi kenyang. Kenikmatan hidangan pertama akan santapan gurih dan panas sudah berlalu.

Namun, ketika kita disajikan makanan manis dan dingin, nafsu makan yang menurun itu justru kembali. Menurut Witherly, dessert dapat mengelabui otak kita supaya menginginkan lebih banyak makanan dan menikmati makanan lagi. Ini menjelaskan mengapa dessert dimakan terakhir.

kenapa-dessert-harus-manis-1

Photo source: @yasushi_ishino

Kenikmatan Menyantap Dessert

Seperti diketahui, manusia mempunyai reseptor rasa di mulut dan usus yang merespons rasa manis. Reseptor rasa tersebut meneruskan informasi lewat serat saraf ke area tertentu di otak yang membaca persepsi rasa.

Makanan yang merangsang reward system di otak, seperti makanan manis, dapat menumbuhkan keinginan makan. Demikian pula sel reseptor rasa di usus.

Ketika kamu menyantap makanan manis dan kadar gula darah meningkat, otak akan merespons positif. Kamu pun terdorong untuk terus melakukan tindakan tersebut.

Di sisi lain, tubuh manusia terprogram mencari energi dengan cepat saat merasa lapar atau butuh energi ekstra. Makanan manis mampu memenuhi kebutuhan tersebut karena kandungan gula di dalamnya membantu menjaga keseimbangan kadar gula dara. Alhasil, pasokan energimu terisi kembali. Begitulah kita menikmati detik-detik menyantap dessert.

kenapa-dessert-harus-manis-2

Photo source: @trytospiceme

Asal Usul Kata Dessert

Namun, mengapa hidangan penutup disebut dessert?

Istilah dessert bersumber dari bahasa Prancis, yaitu “desservir” yang artinya membersihkan meja. Hidangan ini merujuk pada hidangan penutup makanan yang disajikan begitu meja dibersihkan atau deservi.

“Menagier de Paris” (1393) menggunakan istilah ini saat merujuk dessert dalam tiga menu. Ada kue-kue manis, buah-buahan, dan buahan-buahan gurih serta daging rusa.

Sejak Abad Pertengahan orang Eropa mulai memproduksi gula sehingga mendorong lebih banyak ketersediaan makanan manis. Meskipun begitu, semula hanya orang-orang kaya saja yang dapat menikmati dessert pada acara khusus karena harga gula yang mahal.

Pada era 1800-an, Revolusi Industri membuat produksi gula lebih mudah dan terjangkau. Inilah yang mendorong popularitas dessert semakin meluas, menempatkannya sebagai bagian penting hidangan sehari-hari di berbagai lapisan masyarakat. Sejak itu, dessert manis menjadi tradisi yang melekat di banyak budaya, terutama di negara-negara Barat.

kenapa-dessert-harus-manis-3

Photo source: @historyeats

Menyantap Dessert di Berbagai Belahan Dunia

Menariknya, “perlakuan” dessert dalam rangkaian hidangan tak selalu sama di berbagai belahan dunia. Apa yang membedakan? Berikut penjelasan selengkapnya beserta jenis-jenis dessert favorit di berbagai negara.

Eropa

Di Eropa variasi dessert begitu banyak. Mulai dari kue tart, puding, hingga es krim. Di Prancis terkenal dengan crème brûlée dan macaron. Sementara di Inggris dessert klasik seperti sticky toffee pudding sering disajikan setelah makan malam.

Belanda punya vla yang disajikan dingin, Italia dengan tiramisu yang mendunia, dan Austria begitu jatuh hati dengan sacher torte yang full coklat.

kenapa-dessert-harus-manis-4

Photo source: @lecomptoirdescakes

Asia

Di Asia dessert justru lebih sering disantap di sela waktu makan sebagai camilan alih-alih hidangan penutup. Jepang punya mochi yang populer, Taiwan menyukai bubble tea yang segar, dan Thailand terkenal dengan durian sticky rice. Begitu pula di Indonesia, kolak, es cendol, es campur, dan es pisang ijo baru sebagian kecil dessert tradisional yang banyak disukai.

kenapa-dessert-harus-manis-5

Photo source: @misscarolinebong

Amerika Utara

Di Amerika Serikat hidangan penutup seperti cheesecake, brownies, dan apple pie begitu diminati. Kue-kue ini cenderung kaya rasa dan memiliki komposisi seperti cokelat, keju krim, atau buah-buahan. Amerika Serikat juga memperkenalkan konsep dessert modern seperti donat, cupcake, hingga cromboloni yang kemudian menyebar ke seluruh dunia.

kenapa-dessert-harus-manis-6

Photo source: @krispykreme

Amerika Selatan

Dulce de leche adalah manisan populer di Argentina. Tawa tawa merupakan gorengan manis Bolivia yang dibuat memakai tebu. Sedangkan Brasil punya aneka jenis permen yang terbuat dari buah-buahan tropis, seperti cocada alias manisan kelapa.

kenapa-dessert-harus-manis-7

Photo source: @lucilas.alfajores

Jangan Berlebihan Makan Dessert!

Meski dessert selalu menggiurkan, penting untuk menikmati hidangan penutup dengan bijak. Kelebihan gula dalam makanan penutup dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Namun, bukan berarti kamu harus sepenuhnya menghindari dessert. Kuncinya adalah porsi yang tepat. Cobalah beberapa tips berikut supaya kamu tetap bisa menikmati dessert.

Pilih dessert dengan kandungan gula yang lebih rendah, mulai dari penggunaan bahan alami seperti buah-buahan atau pemanis alami.

Batasi porsi. Mengonsumsi porsi kecil dessert setelah makan cukup untuk memenuhi keinginan manis tanpa memberikan terlalu banyak kalori tambahan.

Konsumsi secara seimbang. Jika sudah menyantap hidangan utama yang berat, pilihlah dessert yang ringan seperti sorbet atau buah segar.

Sesuaikan dengan aktivitas. Jika kamu aktif bergerak atau berolahraga setelah makan, dessert manis bisa memberikan energi tambahan. Namun, jika tidak, lebih baik pilih dessert rendah kalori.

kenapa-dessert-harus-manis-8

Photo source: @tnt_getfit

Terjawab sudah kenapa dessert harus manis. Ada alasan ilmiah yang mendukung mengapa dessert disajikan terakhir dan rasanya pun manis.

Selain bikin happy, dessert juga membantu menjaga keseimbangan energi tubuh setelah menyantap hidangan utama. Namun, imbangi dengan kebiasaan konsumsi dessert secara bijak agar kamu benar-benar bisa menikmati dessert bagi kepuasan indera perasa.

Sudah makan dessert apa hari ini?